Bupati Landak Karolin Margret Natasa mengatakan rapat Tim Gugus Tugas Penanganan COVID-19 Landak dan DPRD setempat menyepakati alokasi anggaran sebesar Rp39,6 miliar lebih untuk penanganan COVID-19 di daerah itu.
"Pembaruan anggaran sudah kami laksanakan, dan hari ini kami harapkan sudah bisa final, total anggaran untuk penanganan COVID-19 di Kabupaten Landak Rp39,6 miliar lebih," kata Karolin usai mengikuti rapat daring bersama seluruh kepala daerah se-Kalimantan Barat dengan Gubernur Kalimantan Barat Sutarmidji, Selasa.
Karolin mengungkapkan salah satu peruntukan dari anggaran tersebut yaitu memberikan bantuan sembako bagi masyarakat Kabupaten Landak.
Disampaikan Karolin bahwa pihaknya sudah melakukan pendataan keluarga yang berhak menerima bantuan yaitu sebanyak 114 ribu kepala keluarga.
"Sesuai dengan surat dari gubernur bahwa Kabupaten Landak memberikan bantuan untuk 57.000 KK. Dan setelah kami hitung di Kabupaten Landak ada 114.000 KK, sehingga kami menyediakan kurang lebih 37.000 tambahan di luar masyarakat kita yang masuk dalam data Keluarga Harapan atau database nasional," tuturnya.
Dalam rapat tersebut, Karolin juga menyampaikan kepada Gubernur Kalbar mengenai penanganan wabah COVID-19 yang sudah dilakukan di Kabupaten Landak.
Terkait kelangkaan gula saat ini, Bupati Landak meminta kepada Gubernur Kalimanatan Barat agar membantu koordinasi dengan Bulog dalam hal penyediaan gula pasir yang saat ini mulai langka di Kabupaten Landak.
"Berkaitan dengan kelangkaan gula, kami sudah minta kepada Gubernur Kalbar agar bisa berkomunikasi dengan Bulog, kami berkeinginan melaksanakan operasi pasar juga di kabupaten Landak. Sebenarnya surat sudah kami sampaikan kepada Bulog tetapi sampai hari ini belum ada respon," katanya.
Dikonfirmasi oleh Gubernur Kalimantan Barat Sutarmidji, bahwa memang saat ini stok gula Bulog masih kosong. Lebih lanjut dikatakannya saat ini pihaknya sudah meminta pengiriman gula sebanyak seribu ton.
"Masalah gula ini, Bulog masih kosong stoknya, saya sudah minta terus supaya cepat dikirim. Janji mereka mau kirim seribu ton ternyata sampai hari ini belum," kata Sutarmidji.
Selain itu Gubernur mengungkapkan pemerintah provinsi sedang berkoordinasi juga dengan swasta dalam menyediakan gula di kalimantan Barat. "Kita sedang upayakan swasta untuk mengadakan cuma mereka mau mengadakan pintu masuknya lewat Malaysia kita lagi koordinasi apakah bisa cepat atau tidak," kata Sutarmidji.
Terkait penanganan COVID-19, Midji menungkapkan akan segera mengirimkan bantuan rapid test untuk Kabupaten Landak. Dirinya berharap semua Kepala Daerah meningkatkan koordinasi dan komunikasi apabila ditemukan pasien positif.
"Saya setuju dengan masukan Ibu Bupati Landak, antara kita semua kabupaten/kota selalu berkoordinasi bilamana ditemukan orang-orang yang positif. Insya Allah dalam waktu dekat akan saya kirim rapid testnya untuk Landak mungkin satu dua hari ini," kata Sutarmidji.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2020
"Pembaruan anggaran sudah kami laksanakan, dan hari ini kami harapkan sudah bisa final, total anggaran untuk penanganan COVID-19 di Kabupaten Landak Rp39,6 miliar lebih," kata Karolin usai mengikuti rapat daring bersama seluruh kepala daerah se-Kalimantan Barat dengan Gubernur Kalimantan Barat Sutarmidji, Selasa.
Karolin mengungkapkan salah satu peruntukan dari anggaran tersebut yaitu memberikan bantuan sembako bagi masyarakat Kabupaten Landak.
Disampaikan Karolin bahwa pihaknya sudah melakukan pendataan keluarga yang berhak menerima bantuan yaitu sebanyak 114 ribu kepala keluarga.
"Sesuai dengan surat dari gubernur bahwa Kabupaten Landak memberikan bantuan untuk 57.000 KK. Dan setelah kami hitung di Kabupaten Landak ada 114.000 KK, sehingga kami menyediakan kurang lebih 37.000 tambahan di luar masyarakat kita yang masuk dalam data Keluarga Harapan atau database nasional," tuturnya.
Dalam rapat tersebut, Karolin juga menyampaikan kepada Gubernur Kalbar mengenai penanganan wabah COVID-19 yang sudah dilakukan di Kabupaten Landak.
Terkait kelangkaan gula saat ini, Bupati Landak meminta kepada Gubernur Kalimanatan Barat agar membantu koordinasi dengan Bulog dalam hal penyediaan gula pasir yang saat ini mulai langka di Kabupaten Landak.
"Berkaitan dengan kelangkaan gula, kami sudah minta kepada Gubernur Kalbar agar bisa berkomunikasi dengan Bulog, kami berkeinginan melaksanakan operasi pasar juga di kabupaten Landak. Sebenarnya surat sudah kami sampaikan kepada Bulog tetapi sampai hari ini belum ada respon," katanya.
Dikonfirmasi oleh Gubernur Kalimantan Barat Sutarmidji, bahwa memang saat ini stok gula Bulog masih kosong. Lebih lanjut dikatakannya saat ini pihaknya sudah meminta pengiriman gula sebanyak seribu ton.
"Masalah gula ini, Bulog masih kosong stoknya, saya sudah minta terus supaya cepat dikirim. Janji mereka mau kirim seribu ton ternyata sampai hari ini belum," kata Sutarmidji.
Selain itu Gubernur mengungkapkan pemerintah provinsi sedang berkoordinasi juga dengan swasta dalam menyediakan gula di kalimantan Barat. "Kita sedang upayakan swasta untuk mengadakan cuma mereka mau mengadakan pintu masuknya lewat Malaysia kita lagi koordinasi apakah bisa cepat atau tidak," kata Sutarmidji.
Terkait penanganan COVID-19, Midji menungkapkan akan segera mengirimkan bantuan rapid test untuk Kabupaten Landak. Dirinya berharap semua Kepala Daerah meningkatkan koordinasi dan komunikasi apabila ditemukan pasien positif.
"Saya setuju dengan masukan Ibu Bupati Landak, antara kita semua kabupaten/kota selalu berkoordinasi bilamana ditemukan orang-orang yang positif. Insya Allah dalam waktu dekat akan saya kirim rapid testnya untuk Landak mungkin satu dua hari ini," kata Sutarmidji.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2020