Perusahaan keuangan berbasis teknologi, Modal Rakyat saat ini sudah menyalurkan baik pinjaman bagi UMKM dan pemberi dana sebesar Rp61 miliar di Kalbar.

"Sebanyak Rp 61 miliar dana telah disalurkan dari Kalbar dengan total nasabah, baik peminjam dan pemberi dana sebanyak 8.674 nasabah Sedangkan secara nasional sudah lebih dari Rp250 miliar kepada lebih dari 1.600 UMKM yang tersebar di seluruh Indonesia," ujar Presiden dan Co-Founder Modal Rakyat, Stanislaus M.C Tandelilin saat diskusi bersama awak media di Pontianak secara virtual, Rabu.

Terkait kondisi wabah COVID-19, pihaknya melakukan penguatan mitigasi resiko. Di tengah situasi pandemi ini justru Modal Rakyat berharap partisipasi masyarakat dapat semakin aktif untuk membantu menyalurkan pendanaan kepada UMKM.

"Gotong-royong sangat diperlukan untuk bisa bertahan dalam situasi saat ini. Tidak hanya pemerintah yang harus bekerja, tetapi semua industri, lembaga, dan masyarakat harus bersinergi," jelas dia.

Ia menyebutkan untuk relaksasi kredit, pihaknya tidak memiliki kewenangan bagi peminjaman. Hal itu karena sejalan dengan himbauan AFPI peer-to-peer (p2p) lending dilarang berperan sebagai pemberi atau penerima pinjaman.

"Modal Rakyat merupakan penyelenggara, bukan pemberi pinjaman. Jika ada pengajuan relaksasi, tentunya kami harus mendapatkan persetujuan dari pemberi pinjaman terlebih dahulu. Namun dalam situasi saat ini, belum ada yang mengajukan keringanan dalam portofolio kami,” kata Stanis. 

Ia mengatakan mampir beroperasi selama dua tahun, sebanyak 99,93 persen penyaluran dana Modal Rakyat tertuju kepada sektor produktif, dimana sebanyak 47 persen merupakan pedagang besar dan eceran.

Portfolio dari platform Modal rakyat cenderung tidak terlalu terkena dampak COVID-19 karena mayoritas pinjaman yang diberikan oleh Modal Rakyat lebih dari 90 persen merupakan pinjaman piutang UMKM berbasis invoice, yakni fokus melayani pinjaman yang sifatnya invoice belum tertagih dari perusahaan-perusahaan besar seperti Microsoft, Unilever, dan Nestle.

Dengan durasi pinjaman yang relatif pendek, yakni antara 2 minggu sampai 3 bulan, tentu risikonya jauh lebih terukur.

“Modal Rakyat tetap berkomitmen untuk menyalurkan pinjaman ke UMKM di tengah situasi COVID ini dengan cara menaikkan mitigasi risiko kredit untuk melakukan seleksi yang lebih ketat pada calon peminjam. Adapun beberapa caranya adalah kami telah melakukan terintegrasi penuh dengan Fintech Data Center (FDC), serta kami fokus memperhatikan pada sektor logistik, teknologi, serta perdagangan distribusi barang-barang ke daerah,” kata Stanis. 

Pewarta: Dedi

Editor : Teguh Imam Wibowo


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2020