Juru bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kabupaten Sanggau Ginting, mengatakan, sebanyak 13 orang tujuh diantaranya petugas medis dinyatakan reaktif terhadap COVID-19 di Kabupaten Sanggau, hingga Selasa (21/4).
Ia mengatakan, Dinas Kesehatan Kabupaten Sanggau telah melaksanakan rapid test sebanyak 183 orang. Kemudian dari 183 orang itu, ditemukan 13 orang yang reaktif dengan rincian 5 orang berstatus orang dalam pemantauan (ODP), 7 tenaga kesehatan, dan 1 orang tanpa gejala (OTG).
"Hasil rapid test ada sebanyak 13 orang yang reaktif, terdiri dari 5 ODP, 7 tenaga kesehatan dan 1 OTG yang sudah kontak langsung dengan tenaga kesehatan yang sebelumnya sudah dinyatakan reaktif," ungkapnya.
Ditambahkan, untuk ketujuh orang petugas medis yang reaktif ini, sudah diminta untuk menjalani isolasi mandiri. "Kita menanyakan kepada yang bersangkutan, apakah karantina di rumah atau di rumah isolasi yang sudah kita siapkan. Kebetulan juga saat ini kita sudah menyiapkan rumah isolasi yakni Asrama Diklat Sanggau Permai yang sudah kita dilengkapi," jelasnya.
Menurut Ginting, saat ini sudah ada 11 orang yang menjalani isolasi mandiri di Asrama Diklat Sanggau Permai tersebut.
Kemudian, lanjut Ginting, ada 10 orang tenaga kesehatan di RSUD MTh Djaman, Sanggau diisolasi atas inisiatif sendiri karena usai mengantar pasien ke Pontianak. Dimana Pontianak masuk daerah merah.
"Dan mereka yang 10 orang ini bukan yang reaktif ya. Isolasi mandiri yang mereka lakukan itu murni inisiatif sendiri saja, jadi sebagai bentuk kewaspadaan semata. Hingga saat ini mereka belum mengikuti tes, nanti tujuh hari ke depanlah," jelasnya.
Selain itu, untuk ODP ada sebanyak 708 orang. Sedangkan Pasien Dalam Pengawasan (PDP) ada 1 orang. Kemudian yang 2 orang lainnya yang sempat masuk PDP dinyatakan sehat dan saat ini sudah sembuh.
Ditegaskan, pihaknya juga sudah melakukan rapid test. Tujuannya untuk deteksi dini dan pemetaan dan ada kemungkinan akan dilaksanakan secara menyeluruh dan masif.
"Nah, menyeluruh dalam artian semua kecamatan kita lakukan rapid-test. Masif dalam artian, termasuk ODPnya, tenaga kesehatannya, petugas Satgas Gugus Tugas dan OTG. Jadi kita akan melaksanakan segala upaya," ungkapnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2020
Ia mengatakan, Dinas Kesehatan Kabupaten Sanggau telah melaksanakan rapid test sebanyak 183 orang. Kemudian dari 183 orang itu, ditemukan 13 orang yang reaktif dengan rincian 5 orang berstatus orang dalam pemantauan (ODP), 7 tenaga kesehatan, dan 1 orang tanpa gejala (OTG).
"Hasil rapid test ada sebanyak 13 orang yang reaktif, terdiri dari 5 ODP, 7 tenaga kesehatan dan 1 OTG yang sudah kontak langsung dengan tenaga kesehatan yang sebelumnya sudah dinyatakan reaktif," ungkapnya.
Ditambahkan, untuk ketujuh orang petugas medis yang reaktif ini, sudah diminta untuk menjalani isolasi mandiri. "Kita menanyakan kepada yang bersangkutan, apakah karantina di rumah atau di rumah isolasi yang sudah kita siapkan. Kebetulan juga saat ini kita sudah menyiapkan rumah isolasi yakni Asrama Diklat Sanggau Permai yang sudah kita dilengkapi," jelasnya.
Menurut Ginting, saat ini sudah ada 11 orang yang menjalani isolasi mandiri di Asrama Diklat Sanggau Permai tersebut.
Kemudian, lanjut Ginting, ada 10 orang tenaga kesehatan di RSUD MTh Djaman, Sanggau diisolasi atas inisiatif sendiri karena usai mengantar pasien ke Pontianak. Dimana Pontianak masuk daerah merah.
"Dan mereka yang 10 orang ini bukan yang reaktif ya. Isolasi mandiri yang mereka lakukan itu murni inisiatif sendiri saja, jadi sebagai bentuk kewaspadaan semata. Hingga saat ini mereka belum mengikuti tes, nanti tujuh hari ke depanlah," jelasnya.
Selain itu, untuk ODP ada sebanyak 708 orang. Sedangkan Pasien Dalam Pengawasan (PDP) ada 1 orang. Kemudian yang 2 orang lainnya yang sempat masuk PDP dinyatakan sehat dan saat ini sudah sembuh.
Ditegaskan, pihaknya juga sudah melakukan rapid test. Tujuannya untuk deteksi dini dan pemetaan dan ada kemungkinan akan dilaksanakan secara menyeluruh dan masif.
"Nah, menyeluruh dalam artian semua kecamatan kita lakukan rapid-test. Masif dalam artian, termasuk ODPnya, tenaga kesehatannya, petugas Satgas Gugus Tugas dan OTG. Jadi kita akan melaksanakan segala upaya," ungkapnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2020