Banyak aktivitas yang ditunda ketika pembatasan sosial berlangsung selama pandemi virus corona, tapi vaksinasi tidak termasuk di dalamnya.

Dokter spesialis anak Atilla Dewanti menegaskan, vaksinasi untuk anak sama sekali tidak boleh ditunda di tengah wabah virus corona.

Vaksinasi membuat kekebalan tubuh anak meningkat dalam mencegah penyakit tertentu. Tanpa vaksinasi, anak jadi lebih rentan terkena penyakit.

Baca juga: Vaksinolog: Jangan Panik dan Tetap Lakukan Vaksinasi
Baca juga: Bangka Selatan hentikan program vaksinasi MR

"Sebelum COVID-19 sudah ada penyakit lain yang membahayakan anak yang bisa dicegah dengan imunisasi," kata Atilla dalam Facebook Live Johnson's Parents Club, Rabu.

"Kalau tunda vaksinasi, ditakutkan ketika pandemi berakhir ada pandemi lain dari penyakit yang bisa dicegah dari vaksin."

Ini juga berlaku untuk bayi yang baru lahir. Sebab, daya tahan tubuh pada bayi belum maksimal karena antibodi hanya didapat dari sang ibu.

"Padahal banyak kuman berbahaya," kata dia.

Baca juga: Vaksinasi MR di Sambas hampir tuntas

Jika memang terpaksa ditunda, dua pekan adalah batas maksimal yang bisa ditoleransi menurut dokter yang praktik di RSIA Brawijaya.

Dalam kurun waktu itu, Atilla mengingatkan orangtua untuk teliti dalam memilih rumah sakit atau fasilitas kesehatan yang akan memberi vaksinasi untuk anak.

"Jangan sampai rumah sakit itu mencampurkan anak sehat dan anak sakit, nanti bisa tertular," kata dia.

Lebih baik buat janji dengan fasilitas kesehatan agar kunjungan di rumah sakit berlangsung sesingkat mungkin, menekan risiko penyebaran penyakit.

Pastikan juga pengantar anak berada dalam kondisi sehat sehingga tidak menyebarkan kuman kepada anak-anak lain di rumah sakit. Dalam situasi pembatasan sosial, orang dewasa yang mengantar anak wajib memakai masker kain.
 

Pewarta: Nanien Yuniar

Editor : Admin Antarakalbar


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2020