Pemerintah Kabupaten Landak, Kalimantan Barat menyiapkan tempat karantina mandiri bagi pasien kategori Orang tanpa Gejala (OTG) maupun tenaga medis yang ditemukan terinfeksi COVID-19.
"Kami telah mengubah beberapa tempat berlokasi di RSUD Landak yang dijadikan rumah singgah, seperti tempat yang selama ini dimanfaatkan sebagai penginapan keluarga pasien, kita ubah menjadi tempat karantina orang tanpa gejala (OTG), kemudian menyediakan salah satu bangsal sebagai tempat isolasi untuk pasien dalam pengawasan (PDP)," kata Bupati Landak, dr. Karolin Margret Natasa di Ngabang, Kamis.
Baca juga: Sebaran COVID-19 di Kalbar meluas, kasus terbaru di Landak dan Sintang
Dia menjelaskan, lokasi tersebut berada diseputar RSUD Landak, agar pihaknya bisa terus memonitor kondisi masyarakat yang dikarantina.
"Dan kami sudah menyiapkan bangsal isolasi untuk PDP dan juga menyediakan tempat karantina untuk pasien, serta tempat karantina bagi tenaga medis yang terinfeksi tapi tanpa gejala," tuturnya.
Selain itu Karolin juga mengungkapkan juga telah menyediakan tempat khusus untuk tenaga kesehatan yang kemungkinan ada terindikasi terinfeksi COVID-19.
"Kemudian kami menyewa satu penginapan untuk tenaga kesehatan yang terinfeksi dan tidak bisa pulang kerumah masing-masing," kata Karolin.
Baca juga: Satu PDP di Landak meninggal di makamkan dengan protokol COVID-19
Ditempat terpisah, Direktur Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Landak dr. Wahyu Purnomo mengkonfismasi bahwa pihaknya memnag sudah menyediakan tempat untuk penanganan COVID-19, mulai dari tempat isolasi mandiri untuk orang tanpa gejala (OTG), hingga bangsal untuk perawatan pasien dalam pengawasan (PDP).
"Sebagaimana kita ketahui bersama bahwa pasien atau orang terdampak COVID ini ada beberapa kriteria ada OTG, ada ODP, ada PDP dan ada pasien terkonfirmasi. Rumah sakit Landak sudah menyiapkan SPO untuk menangani kesembuhannya itu, mulai dari pasien tanpa gejala, namun dalam pengawasan yang tidak dapat isolasi mandiri dirumah karena satu dan lain hal maka sudah disiapkan juga tempat untuk pasien tersebut isolasi diri," kata Wahyu.
Walaupun Rumah Sakit Umum Daerah Landak bukan rumah sakit rujukan yang ditunjuk pemerintah untuk perawatan pasien COVID-19, tetapi dokter Wahyu mengatakan pihaknya tetap harus menyediakan tempat untuk isolasi, perawatan pasien, hingga tempat karantina.
Baca juga: Kabupaten Landak optimalkan JKN saat pandemi COVID-19
"Kemudian untuk pasien yang PDP kami juga sudah siapkan ruang isolasi untuk merawat pasien tersebut sementara. Mengingat Rumah sakit kami bukan rumah sakit rujukan sehingga pada kasus tertentu harus kami rujuk pada rumah sakit rujukan yang sudah ditunjuk oleh pemerintah, namun untuk merawat pasien itu kami juga sudah siapkan ruangan yang khusus untuk itu," kata dokter Wahyu.
Lebih lanjut dikatakan dokter Wahyu bahwa Pemda Landak memang telah menyediakan tempat untuk karantina bagi tenaga medis, walaupun dikonfirmasi olehnya hingga saat ini belum ada tenaga medis di Rumah Sakit Landak yang terinfeksi virus corona.
"Kemudian untuk tenaga medis sampai saat ini tidak ada tenaga medis kami yang terdeteksi terjangkit Corona, namun kami juga sudah menyiapkan ada beberapa tempat khusus apabila ada beberapa dari tenaga kesehatan kami yang tertular, sudah disediakan tempatnya." katanya.
Baca juga: Donatur di Landak terus bertambah untuk penanganan COVID-19
Baca juga: Pemkab Landak gandeng pihak ketiga salurkan bantuan untuk warga
Baca juga: BNI bagikan masker ke Pemkab Landak
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2020
"Kami telah mengubah beberapa tempat berlokasi di RSUD Landak yang dijadikan rumah singgah, seperti tempat yang selama ini dimanfaatkan sebagai penginapan keluarga pasien, kita ubah menjadi tempat karantina orang tanpa gejala (OTG), kemudian menyediakan salah satu bangsal sebagai tempat isolasi untuk pasien dalam pengawasan (PDP)," kata Bupati Landak, dr. Karolin Margret Natasa di Ngabang, Kamis.
Baca juga: Sebaran COVID-19 di Kalbar meluas, kasus terbaru di Landak dan Sintang
Dia menjelaskan, lokasi tersebut berada diseputar RSUD Landak, agar pihaknya bisa terus memonitor kondisi masyarakat yang dikarantina.
"Dan kami sudah menyiapkan bangsal isolasi untuk PDP dan juga menyediakan tempat karantina untuk pasien, serta tempat karantina bagi tenaga medis yang terinfeksi tapi tanpa gejala," tuturnya.
Selain itu Karolin juga mengungkapkan juga telah menyediakan tempat khusus untuk tenaga kesehatan yang kemungkinan ada terindikasi terinfeksi COVID-19.
"Kemudian kami menyewa satu penginapan untuk tenaga kesehatan yang terinfeksi dan tidak bisa pulang kerumah masing-masing," kata Karolin.
Baca juga: Satu PDP di Landak meninggal di makamkan dengan protokol COVID-19
Ditempat terpisah, Direktur Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Landak dr. Wahyu Purnomo mengkonfismasi bahwa pihaknya memnag sudah menyediakan tempat untuk penanganan COVID-19, mulai dari tempat isolasi mandiri untuk orang tanpa gejala (OTG), hingga bangsal untuk perawatan pasien dalam pengawasan (PDP).
"Sebagaimana kita ketahui bersama bahwa pasien atau orang terdampak COVID ini ada beberapa kriteria ada OTG, ada ODP, ada PDP dan ada pasien terkonfirmasi. Rumah sakit Landak sudah menyiapkan SPO untuk menangani kesembuhannya itu, mulai dari pasien tanpa gejala, namun dalam pengawasan yang tidak dapat isolasi mandiri dirumah karena satu dan lain hal maka sudah disiapkan juga tempat untuk pasien tersebut isolasi diri," kata Wahyu.
Walaupun Rumah Sakit Umum Daerah Landak bukan rumah sakit rujukan yang ditunjuk pemerintah untuk perawatan pasien COVID-19, tetapi dokter Wahyu mengatakan pihaknya tetap harus menyediakan tempat untuk isolasi, perawatan pasien, hingga tempat karantina.
Baca juga: Kabupaten Landak optimalkan JKN saat pandemi COVID-19
"Kemudian untuk pasien yang PDP kami juga sudah siapkan ruang isolasi untuk merawat pasien tersebut sementara. Mengingat Rumah sakit kami bukan rumah sakit rujukan sehingga pada kasus tertentu harus kami rujuk pada rumah sakit rujukan yang sudah ditunjuk oleh pemerintah, namun untuk merawat pasien itu kami juga sudah siapkan ruangan yang khusus untuk itu," kata dokter Wahyu.
Lebih lanjut dikatakan dokter Wahyu bahwa Pemda Landak memang telah menyediakan tempat untuk karantina bagi tenaga medis, walaupun dikonfirmasi olehnya hingga saat ini belum ada tenaga medis di Rumah Sakit Landak yang terinfeksi virus corona.
"Kemudian untuk tenaga medis sampai saat ini tidak ada tenaga medis kami yang terdeteksi terjangkit Corona, namun kami juga sudah menyiapkan ada beberapa tempat khusus apabila ada beberapa dari tenaga kesehatan kami yang tertular, sudah disediakan tempatnya." katanya.
Baca juga: Donatur di Landak terus bertambah untuk penanganan COVID-19
Baca juga: Pemkab Landak gandeng pihak ketiga salurkan bantuan untuk warga
Baca juga: BNI bagikan masker ke Pemkab Landak
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2020