Konfederasi Serikat Buruh Sejahtera Indonesia (KSBSI) Kalbar memperingati Hari Buruh dengan aksi sosial, tidak menggelar unjuk rasa sebagaimana biasa karena sedang ada pandemi COVID-19.
"Hari Buruh 2020 ini kita melihat situasi dan kondisi yang sangat sulit. Untuk itu, KSBSI Kalbar memutuskan untuk tidak melakukan aksi perayaan di tahun ini dan lebih mengikuti anjuran pemerintah untuk melakukan social distancing (pembatasan sosial) dan tetap mengikuti protokol kesehatan," kata Koordinator Wilayah KSBSI Kalimantan Barat Suherman di Pontianak, Jumat.
KSBSI Kalimantan Barat, menurut dia, hanya menggelar bakti sosial dengan membagikan paket sembako kepada pekerja yang terdampak COVID-19 bekerja sama dengan Kepolisian Daerah Kalimantan Barat.
"Jadi tahun ini kita lebih fokus ke aksi bakti sosial yang menyasar anggota kita yang terdampak wabah," katanya.
Ia menjelaskan bahwa KSBSI beranggotakan 68.000 orang yang berasal dari organisasi serikat buruh Hukatan, Kamiparho, Nikeuba, FKUI, dan FPE.
Sementara itu, Sekretaris Jenderal Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Kalimantan Barat Haryo Yudanto mengatakan bahwa pandemi menimbulkan kesulitan tersendiri bagi pelaku usaha.
"Merumahkan bahkan memberhentikan pekerja tentunya sebuah keputusan yg sangat berat, tapi terpaksa dilakukan demi keberlangsungan usaha. Selamat Hari Buruh. Buruh dan pengusaha adalah mitra yang sama-sama saling membutuhkan," kata dia.
Ketua Apindo Kota Pontianak Andreas Acui Simanya mengatakan bahwa meski kondisi sedang sulit pengusaha berusaha sebisa mungkin menghindari pemutusan hubungan kerja (PHK) semasa pandemi.
"Berdasarkan database Apindo Pontianak, sampai saat ini perusahaan anggota Apindo tidak melakukan PHK. Kita akan terus berusaha mencarikan solusi agar pekerja kita tidak di PHK," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2020
"Hari Buruh 2020 ini kita melihat situasi dan kondisi yang sangat sulit. Untuk itu, KSBSI Kalbar memutuskan untuk tidak melakukan aksi perayaan di tahun ini dan lebih mengikuti anjuran pemerintah untuk melakukan social distancing (pembatasan sosial) dan tetap mengikuti protokol kesehatan," kata Koordinator Wilayah KSBSI Kalimantan Barat Suherman di Pontianak, Jumat.
KSBSI Kalimantan Barat, menurut dia, hanya menggelar bakti sosial dengan membagikan paket sembako kepada pekerja yang terdampak COVID-19 bekerja sama dengan Kepolisian Daerah Kalimantan Barat.
"Jadi tahun ini kita lebih fokus ke aksi bakti sosial yang menyasar anggota kita yang terdampak wabah," katanya.
Ia menjelaskan bahwa KSBSI beranggotakan 68.000 orang yang berasal dari organisasi serikat buruh Hukatan, Kamiparho, Nikeuba, FKUI, dan FPE.
Sementara itu, Sekretaris Jenderal Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Kalimantan Barat Haryo Yudanto mengatakan bahwa pandemi menimbulkan kesulitan tersendiri bagi pelaku usaha.
"Merumahkan bahkan memberhentikan pekerja tentunya sebuah keputusan yg sangat berat, tapi terpaksa dilakukan demi keberlangsungan usaha. Selamat Hari Buruh. Buruh dan pengusaha adalah mitra yang sama-sama saling membutuhkan," kata dia.
Ketua Apindo Kota Pontianak Andreas Acui Simanya mengatakan bahwa meski kondisi sedang sulit pengusaha berusaha sebisa mungkin menghindari pemutusan hubungan kerja (PHK) semasa pandemi.
"Berdasarkan database Apindo Pontianak, sampai saat ini perusahaan anggota Apindo tidak melakukan PHK. Kita akan terus berusaha mencarikan solusi agar pekerja kita tidak di PHK," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2020