Koordinator Wilayah Konfederasi Serikat Buruh Sejahtera Indonesia (KSBSI) Kalbar Suherman berharap karyawan yang dirumahkan oleh perusahaan sebagai dampak wabah COVID-19 untuk mendapat program kartu pra kerja.
"Tidak bisa dihindari pekerja di berbagai perusahaan terdampak langsung wabah COVID-19 ada yang dirumahkan dan bahkan di PHK. Untuk itu, kami meminta agar mereka diikutkan program kartu pra kerja yang tengah dilaksanakan pemerintah," ujarnya di Pontianak, Jumat.
Ia menyebutkan bahwa saat ini sekitar 3.000 an orang pekerja sudah dirumahkan oleh perusahaan. Sedangkan yang sudah di PHK sekitar 600 orang.
"Selain minta dimasukkan ke program pra kerja, kita minta perusahaan terkait dan pemerintah bisa membantu pekerja yang dirumahkan atau di PHK untuk bisa dibantu sembako di tengah wabah COVID-19 ini," jelas dia.
Ia menyebutkan di momen hari buruh internasional ini, pihaknya tidak melakukan aksi penyampaian tuntutan atau aspirasi, mengingat ada wabah COVID-19. Hal itu untuk mendukung menjaga jarak sosial dan mengikuti protokol kesehatan yang dianjurkan pemerintah.
"Kami hari ini bekerja sama dengan Polda Kalbar hanya menggelar aksi bhakti sosial. Polda Kalbar membantu khusus untuk KSBSI itu sebanyak 1,5 ton beras untuk anggota yang terdampak," kata dia.
Terkait Tunjangan Hari Raya (THR), Suherman menyebutkan bahwa pihaknya tidak bisa memaksa pengusaha membayar THR sesuai undang - undang dan hanya berharap perwakilannya di perusahaan bernegosiasi dengan pelaku usaha.
Kami ingatkan juga bahwa bagi perusahaan yang mampu jangan sampai karena wabah COVID-19 ini jadi alasan tidak membayar THR," kata dia.
Baca juga: 288.154 orang lolos untuk ikuti program Kartu Prakerja gelombang dua
Baca juga: Sudah 1,4 juta orang registrasi untuk Kartu Prakerja
Baca juga: Kartu prakerja berupa pelatihan dan sertifikasi
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2020
"Tidak bisa dihindari pekerja di berbagai perusahaan terdampak langsung wabah COVID-19 ada yang dirumahkan dan bahkan di PHK. Untuk itu, kami meminta agar mereka diikutkan program kartu pra kerja yang tengah dilaksanakan pemerintah," ujarnya di Pontianak, Jumat.
Ia menyebutkan bahwa saat ini sekitar 3.000 an orang pekerja sudah dirumahkan oleh perusahaan. Sedangkan yang sudah di PHK sekitar 600 orang.
"Selain minta dimasukkan ke program pra kerja, kita minta perusahaan terkait dan pemerintah bisa membantu pekerja yang dirumahkan atau di PHK untuk bisa dibantu sembako di tengah wabah COVID-19 ini," jelas dia.
Ia menyebutkan di momen hari buruh internasional ini, pihaknya tidak melakukan aksi penyampaian tuntutan atau aspirasi, mengingat ada wabah COVID-19. Hal itu untuk mendukung menjaga jarak sosial dan mengikuti protokol kesehatan yang dianjurkan pemerintah.
"Kami hari ini bekerja sama dengan Polda Kalbar hanya menggelar aksi bhakti sosial. Polda Kalbar membantu khusus untuk KSBSI itu sebanyak 1,5 ton beras untuk anggota yang terdampak," kata dia.
Terkait Tunjangan Hari Raya (THR), Suherman menyebutkan bahwa pihaknya tidak bisa memaksa pengusaha membayar THR sesuai undang - undang dan hanya berharap perwakilannya di perusahaan bernegosiasi dengan pelaku usaha.
Kami ingatkan juga bahwa bagi perusahaan yang mampu jangan sampai karena wabah COVID-19 ini jadi alasan tidak membayar THR," kata dia.
Baca juga: 288.154 orang lolos untuk ikuti program Kartu Prakerja gelombang dua
Baca juga: Sudah 1,4 juta orang registrasi untuk Kartu Prakerja
Baca juga: Kartu prakerja berupa pelatihan dan sertifikasi
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2020