Berbagai upaya yang dilakukan Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 di Kota Pontianak dinilai cukup berhasil dalam menurunkan angka transmisi lokal yang membuat kurva perkembangan kasus COVID-19 mendatar di kota itu.

"Kurva mendatar ini sangat kami harapkan sehingga pelayanan kesehatan masih mampu melayani pasien COVID-19," kata Kepala Dinas Kesehatan Kota Pontianak, Sidiq Handanu di Pontianak, Kamis.

Menurut dia, jika tanpa penanganan yang baik dalam mencegah penyebaran virus corona, maka diprediksi saat ini mungkin akan ada 205 penderita COVID-19. Seandainya hal itu terjadi, maka fasilitas kesehatan yang ada tidak akan mampu menampung penderita dengan jumlah itu.

"Kita sekarang masih mampu merawat penderita COVID-19 karena adanya upaya yang sudah dilakukan bersama itu, sehingga tidak terjadi lonjakan pasien yang signifikan," jelasnya.

Sidiq menjelaskan, perkembangan kasus per minggu di Kota Pontianak tergolong mendatar. Hingga saat ini, tercatat 71 terkonfirmasi positif COVID-19 di Kota Pontianak, dari jumlah tersebut, lanjutnya, ada beberapa klaster kiriman dari Sukabumi sebanyak 10 kasus terkonfirmasi positif COVID-19, dan selebihnya beberapa kelompok dari tenaga kesehatan.

"Kelompok tenaga kesehatan memiliki jumlah cukup tinggi, dari 71 kasus konfirmasi positif COVID-19, sebanyak 22 orang diantaranya merupakan tenaga kesehatan," ujarnya.

Ditambahkannya, upaya-upaya dalam menekan penyebaran pandemi COVID-19 yang telah dilakukan Tim Gugus Tugas dinilai cukup efektif, misalnya, kebijakan Work From Home (WFH) dalam rangka physical distancing mampu mengurangi kepadatan atau kerumunan orang. "Demikian pula penutupan sementara tempat-tempat wisata juga menekan mobilisasi orang," kata Sidiq.

Tidak kalah pentingnya, kebijakan terhadap usaha warung kopi dan kafe untuk tidak melayani makan dan minum di tempat juga dinilai efektif dalam rangka pembatasan fisik. "Imbauan untuk beribadah di rumah juga berpengaruh dalam mencegah penyebaran COVID-19," katanya.

Selain itu, libur sekolah, pembatasan aktivitas warga saat malam hari juga merupakan upaya yang sangat berpengaruh besar dalam rangka sosial dan physical distancing, sehingga terjadilah grafik yang mendatar tersebut, katanya.

Sidiq menambahkan upaya penyemprotan disinfektan massal di beberapa ruas jalan, fasilitas umum dan penyediaan sarana dan prasarana pencucian tangan menggunakan sabun pada tempat publik juga memberikan andil dalam pencegahan penyebaran COVID-19 di Kota Pontianak.

Edukasi dan pembagian masker kepada masyarakat juga sebagai upaya pencegahan penyebaran COVID-19, upaya pemantauan ODP selama 14 hari juga dilakukan Dinkes Kota Pontianak dalam menghambat transmisi kemungkinan dari satu orang ke orang lainnya.

Kemudian yang paling penting, tambah Sidiq, Dinkes Kota Pontianak melakukan tracing terhadap semua penderita baik kepada PDP dan konfirmasi positif COVID-19. "Kita lakukan tes dan tindakan pengobatan di rumah sakit, isolasi dan karantina, itu juga memberikan hasil bagaimana kita menghambat penyebaran virus," ungkap dia.

Kemudian, lanjutnya lagi, screening massal menyasar pada seluruh pasar tradisional dan kelompok beresiko tinggi, termasuk kelompok usia di atas 60 tahun dan memiliki riwayat penyakit kronis, setelah dilakukan screening menunjukkan hasil yang reaktif, langsung dilakukan isolasi mandiri dan swab. "Dalam periode ini akan kita tingkatkan lagi untuk screening massal," katanya.

Sementara itu, Wali Kota Pontianak, Edi Rusdi Kamtono mengatakan tim gugus tugas penanggulangan COVID-19 di Kota Pontianak sudah melakukan evaluasi terhadap langkah-langkah yang telah dilakukan, diantaranya terkait perkembangan kasus terkonfirmasi positif COVID-19, ODP, PDP dan hasil rapid test.

Dikatakannya langkah yang dilakukan Pemkot Pontianak selama ini sudah benar, meski demikian tetap akan dilakukan pembatasan-pembatasan aktivitas masyarakat dalam memutus rantai penyebaran COVID-19 di Kota Pontianak.

Baca juga: Lima pasien COVID-19 di Kota Pontianak dinyatakan sembuh
Baca juga: 20 pasien COVID-19 di Kalimantan Barat sembuh
Baca juga: Pasien sembuh bertambah 243 menjadi 2.197 orang

Pewarta: Andilala

Editor : Admin Antarakalbar


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2020