Pertamina Marketing Operation Region (MOR ) VI Kalimantan mendistribusikan sebanyak 20 kilo liter BBM PSO, jenis premium dan solar melalui SPBU 3T (Terdepan, Terluar, Terpencil) untuk masyarakat di Pulau Maya, Kabupaten Kayong Utara, Provinsi Kalimantan Barat.
"Distribusi BBM jenis PSO tersebut mulai kami lakukan hari ini untuk masyarakat yang bermukim di Pulau Maya dan masyarakat sekitarnya," kata Sales Area Manager Pertamina Kalbar, Weddy Surya Windrawan di Pontianak, Kamis.
Sebelumnya, Rabu (27/5) masyarakat di Desa Tanjung Satai, Kecamatan Pulau Maya, Kabupaten Kayong Utara, mengeluhkan kesulitan mendapatkan BBM.
BBM sejumlah 20 KL tersebut sangat cukup untuk memenuhi kebutuhan BBM di Pulau Maya hingga 3-4 hari ke depan.
Salah satu penyebabnya dikarenakan mundurnya rencana pasokan BBM kepada SPBU 3T ke Dusun Maya yang rencananya dikirim beberapa waktu yang lalu, baru dapat dikirim hari ini dikarenakan terkendala masalah kelengkapan dokumen kapal, katanya.
Seperti yang diketahui bahwa Pulau Maya ini termasuk daerah 3T dan proses penyaluran BBM ke wilayah tersebut hanya bisa dilaksanakan dengan moda transportasi laut dimana dalam pelaksanaannya proses pengiriman BBM dengan menggunakan kapal ini harus memenuhi persyaratan safety dan dokumentasi kapal yang lengkap, kata Weddy.
"Alhamdulillah pada hari ini sekitar pukul 09.30 WIB sedang dilakukan pengantaran perdana BBM PSO jenis solar dan premium masing-masing sebesar 10 KL menggunakan SPOB Cahaya Kapuas," katanya.
Kemudian, menurut dia, setelah pengisian perdana selesai dilanjutkan proses pengecekan tera oleh Badan Metrologi Kabupaten Kayong Utara.
“Kami harap prosesnya berjalan sesuai dengan timeline sehingga warga Pulau Maya dapat mengakses harga BBM dari lembaga penyalur resmi Pertamina, yaitu premium Rp6.450/liter, dan solar Rp5.150/liter," kata Weddy.
Baca juga: Warga kepulauan di Kabupaten Kayong Utara keluhkan BBM langka dan mahal
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2020
"Distribusi BBM jenis PSO tersebut mulai kami lakukan hari ini untuk masyarakat yang bermukim di Pulau Maya dan masyarakat sekitarnya," kata Sales Area Manager Pertamina Kalbar, Weddy Surya Windrawan di Pontianak, Kamis.
Sebelumnya, Rabu (27/5) masyarakat di Desa Tanjung Satai, Kecamatan Pulau Maya, Kabupaten Kayong Utara, mengeluhkan kesulitan mendapatkan BBM.
BBM sejumlah 20 KL tersebut sangat cukup untuk memenuhi kebutuhan BBM di Pulau Maya hingga 3-4 hari ke depan.
Salah satu penyebabnya dikarenakan mundurnya rencana pasokan BBM kepada SPBU 3T ke Dusun Maya yang rencananya dikirim beberapa waktu yang lalu, baru dapat dikirim hari ini dikarenakan terkendala masalah kelengkapan dokumen kapal, katanya.
Seperti yang diketahui bahwa Pulau Maya ini termasuk daerah 3T dan proses penyaluran BBM ke wilayah tersebut hanya bisa dilaksanakan dengan moda transportasi laut dimana dalam pelaksanaannya proses pengiriman BBM dengan menggunakan kapal ini harus memenuhi persyaratan safety dan dokumentasi kapal yang lengkap, kata Weddy.
"Alhamdulillah pada hari ini sekitar pukul 09.30 WIB sedang dilakukan pengantaran perdana BBM PSO jenis solar dan premium masing-masing sebesar 10 KL menggunakan SPOB Cahaya Kapuas," katanya.
Kemudian, menurut dia, setelah pengisian perdana selesai dilanjutkan proses pengecekan tera oleh Badan Metrologi Kabupaten Kayong Utara.
“Kami harap prosesnya berjalan sesuai dengan timeline sehingga warga Pulau Maya dapat mengakses harga BBM dari lembaga penyalur resmi Pertamina, yaitu premium Rp6.450/liter, dan solar Rp5.150/liter," kata Weddy.
Baca juga: Warga kepulauan di Kabupaten Kayong Utara keluhkan BBM langka dan mahal
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2020