Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Kota Pontianak mengajak masyarakat Kalimantan Barat untuk bersilahturahmi bersama sejumlah tokoh yang ada di provinsi ini sambil berdiskusi mengenai New Normal, sebagai solusi untuk tetap produktif di tengah pandemi COVID-19.

"InsyaAllah kegiatan ini akan kita laksanakan Rabu besok, pukul 15.00 sampai selesai. Karena saat ini masih dalam suasana Lebaran, jadi diskusi ini terbuka untuk umum dan gratis," kata Sekretaris AJI Pontianak, Rendra Oxtora di Pontianak, Selasa.

Dia mengatakan, pada kegiatan silahturahmi dan diskusi on line via aplikasi Zoom tersebut, akan menghadirkan empat narasumber yang merupakan tokoh yang tidak asing lagi di Kalbar, seperti Prof. DR. Edu Suratman SE, MA yang merupakan guru besar Untan Pontianak sekaligus pengamat ekonomi Kalbar.

Selain itu ada juga Bupati Kubu Raya Muda Mahendrawan yang merupakan salah satu sosok pemimpin di Kalbar yang memiliki banyak ide segar dalam membangun Kubu Raya. Kemudian ada juga Ketua IDI Kalbar, dr. Rifka yang sduah berpengalaman di bidang kesehatan, serta Ketua Himpunan Psikolog Indonesia (HIMSI) Kalbar yang akan berbagi informasi terkait psikologi masyarakat dalam menghadapi New Normal di tengah Pandemi COVID-19.

"Keemapt tokoh ini akan memaparkan materi mereka yang pastinya akan bermanfaat bagi kita dalam menyikapi New Normal ditengah pandemi COVID-19 ini. Karena kegiatan ini terbuka untuk umum, jadi kami mengajak semua masyarakat untuk bersama-sama menikuti diskusi online ini," kata Rendra yang merupakan wartawan di Perum LKBN Antara biro Kalbar.

Ditempat yang sama, Ketua Divisi Event dan Kerjasama Antar Lembaga AJI Pontianak, Kristiawan Balasa mengatakan, dampak wabah virus Corona (COVID-19) tidak hanya merugikan sisi kesehatan. Virus ini bahkan turut mempengaruhi perekonomian negara-negara di seluruh dunia, tak terkecuali Indonesia dan Kalbar khususnya. 

Ekonomi global dipastikan melambat, menyusul penetapan dari WHO yang menyebutkan wabah Corona sebagai pandemi yang mempengaruhi dunia usaha dan tatanan hidup masyarakat. Di Indonesia, pemerintah pusat dan daerah terus mencoba melakukan berbagai upaya untuk menekan dampak virus Corona ini, salah satunya dengan menerapkan New Normal yang mulai dilaksanakan pada Juni ini.

Kata "New Normal" pun beberapa pekan terakhir menjadi istilah yang sering kita dengar dan ini terus digaungkan pada sejumlah media lokal, nasional bahkan internasional. New normal dikatakan sebagai cara hidup baru di tengah pandemi virus corona yang angka kesembuhannya makin meningkat. 

"Bahkan, beberapa daerah sudah mulai menyusun aturan terkait penerapan new normal sambil terus melakukan upaya pencegahan COVID-19. Masyarakat pun diharapkan mengikuti aturan tersebut dengan selalu menerapkan protokol kesehatan," kata Balasa.

New normal sendiri di istilahkan sebagai sebuag langkah percepatan penanganan COVID-19 dalam bidang kesehatan, sosial, dan ekonomi. Skenario new normal dijalankan dengan mempertimbangkan kesiapan daerah dan hasil riset epidemiologis di wilayah terkait. 

Melalui diskusi ini, katanya, kita bisa sejauh mana kesiapan dan strategi pemerintah daerah untuk menjalankan New Normal dengan menghadirkan solusi agar bisa tetap produktif ditengah COVID-19 yang masih mewabah, dan seperti apa pola yang akan diterapkan untuk memperbaiki tatanan kehidupan masyarakat dan perekonomian yang terdampak akibat virus ini, yang akan dikupas oleh Bupati Kubu Raya Muda Mahendrawan.

Disisi lain, berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), ekonomi Kalbar terjungkal di triwulan-I 2020 yang hanya mencapai 2,49 persen secara year-on-year (yoy) dan terkontraksi sebesar 2,34 persen dibandingkan triwulan IV-2019 quarter-to-quarter (qtq). 

Angka tersebut juga lebih rendah dibandingkan dengan pertumbuhan ekonomi nasional, yakni sebesar 2,97 persen (yoy). Salah satu penyebabnya, pandemi COVID-19 yang akan di telaah oleh praktisi Ekonomi dari Untan Pontianak, Prof Edi Suratman, dalam melihat korelasi penerapan new normal dengan pertumbuhan ekonomi Kalbar, dan membandingkan dengan kesiapan pemerintah.

Kemudian, dari penerapan istilah New Normal ini, timbul sebuah pertanyaan, apakah, New Normal ini menjadi sebuah Jawaban atau Pemaksaan dari pandemi COVID-19 yang terjadi, dimana hal ini akan dibahas oleh Ketua IDI Kalbar, dr Rifka yang akan membahas konsep dasar new normal, terutama bidang kesehatan yang jadi dasar masalah pandemi. 

"Tidak kalah penting, salah satu kunci sukses dalam penerapan New Normal ini adalah kesiapan masyarakat, dimana psikologi masyarakat untuk menjalankan istilah baru ini tentu menjadi salah satu faktor pendukung utama dalam penerapannya. Lantas apa saja yang harus dilakukan oleh masyarakat dan gejolak apa saja yang kemungkinan terjadi dalam penerapan New Normal, yang akan dibahas oleh Psikolog Kalbar, Fitri Sukmawati," tuturnya.

Bagi peserta yang ingin mengikuti diskusi ini, mengakses Zoom Meeting di https://us04web.zoom.us/j/3016824917, dengan kode Meeting ID: 301 682 4917 dan Password: 2qUAkq.

Pewarta: Rendra Oxtora

Editor : Admin Antarakalbar


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2020