Pontianak (ANTARA) - Lembaga Gemawan bersama Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Pontianak dan komunitas AkuBumi berkolaborasi dalam kampanye bertajuk Love Mangrove untuk menumbuhkan rasa cinta dan kepedulian terhadap ekosistem strategis ini.
"Secara khusus, Love Mangrove menargetkan generasi muda untuk terlibat dalam Borneo Mangrove Action," kata Ketua AJI Pontianak, Ramses di Pontianak, Selasa.
Menurutnya, Indonesia adalah negara kepulauan dengan banyak garis pantai di dalamnya. Namun, permasalahannya akhir-akhir adalah gelombang tinggi menyebabkan bibir pantai rentan tergerus arus hingga menyebabkan abrasi yang merusak.
Salah satu upaya untuk mencegah dampak abrasi makin merusak adalah melakukan peremajaan garis pantai dengan konsep pengelolaan sumberdaya pesisir secara terpadu. Seperti menanam kembali pohon jenis mangrove.
"Mangrove secara taksonomi beragam, sebagai hasil dari evolusi konvergen di beberapa keluarga tumbuhan. Jika mangrove sudah membentuk seperti hutan maka akan menjadi sekumpulan pepohonan yang tumbuh di area sekitar garis pantai yang dipengaruhi oleh pasang surutnya air laut serta berada pada tempat yang mengalami akumulasi bahan organik dan pelumpuran," tuturnya.
Hutan mangrove ini merupakan sebuah ekosistem yang bersifat khas karena adanya aktivitas daur penggenangan oleh pasang surut air laut. Pada habitat ini hanya pohon mangrove yang mampu bertahan hidup dikarenakan proses evolusi serta adaptasi yang telah dilewati oleh tumbuhan mangrove.
"Melalui program ini, generasi mudah akan diberikan informasi lebih tentang fungsi hutan mangrove bagi lingkungan sekitarnya, karena mangrove memiliki fungsi yang sangat besar bagi lingkungan hidup kita," tuturnya.
Ramses menambahkan, sebagai tumbuhan yang mampu menahan arus air laut yang mengikis daratan pantai, tumbuhan mangrove mampu menahan air laut agar tidak mengikis tanah di garis pantai.
"Sebagaimana fungsi tumbuhan yang lain, mangrove juga memiliki fungsi sebagai penyerap gas karbon dioksida (CO2) dan penghasil oksigen (O2). Fungsi hutan mangrove memiliki peran sebagai tempat hidup berbagai macam biota laut, seperti ikan-ikan kecil untuk berlindung dan mencari makan," kata Ramses.
Selain binatang laut, bagi hutan mangrove yang ruang lingkupnya cukup besar sering terdapat jenis binatang darat di dalamnya seperti kera dan burung. Bekantan, satwa endemik Kalbar, adalah salah satu mamalia yang hidup dalam ekosistem mangrove.