Polres Singkawang menangkap seorang narapidana berinisial DN, yang baru dua minggu keluar dari Lapas Kelas II B Singkawang karena mendapatkan program asimilasi dari Kemenkumham, diduga melakukan pencurian dengan kekerasan di Jalan Sagatani, Pasar Sempalet, Singkawang, Kalimantan Barat.

"Kejadian ini berawal dari pelaku sedang mencari handphone di konter milik korban. Namun, uang pelaku tidak cukup," kata Kasat Reskrim Polres Singkawang AKP Tri Prasetiyo, di Singkawang, Senin.

Selang beberapa jam, pelaku datang lagi dan melihat konter korban sedang sepi, kemudian pelaku mengeluarkan sebilah pisau kecil untuk mengancam korban agar tidak berteriak.

Baca juga: 135 napi asimilasi ditangkap polisi, Polda Kalbar masuk lima besar

"Mendapat ancaman tersebut, korban langsung mengeluarkan dua buah handphone yang masih bersegel dengan masing-masing merek Oppo A5s warna biru dan Oppo F9 warna ungu galaksi," ujarnya.

Kemudian pelaku meninggalkan tempat korban. Sementara AP yang pada saat itu dekat dengan TKP, langsung mengejar pelaku, namun pelaku berhasil lolos dengan mengendarai sepeda motor ke arah Kota Singkawang.

"Dari kejadian itu, korban mengalami kerugian sebesar Rp4.099.000," katanya.

Dari penangkapan pelaku yang dilakukan pada Jumat (5/6), Satreskrim Polres Singkawang juga mengamankan barang bukti berupa dua buah handphone yang diduga milik korban, satu unit sepeda motor Honda Beat warna hitam, dan satu unit sepeda motor Yamaha Mio Soul GT warna merah.

Baca juga: Rutan Putussibau sudah keluarkan 41 Napi program asimilasi

"Selain itu kami juga mengamankan satu orang pria berinisial SM, yang diduga sebagai penadah dari barang rampasan tersebut," katanya.

Atas perbuatannya, pelaku DN diancam dengan Pasal 365 KUHP tentang pencurian dengan kekerasan, dengan ancaman hukuman pidana maksimal 9 tahun penjara.

"Pelaku DN merupakan residivis, karena sebelumnya sudah tiga kali berhadapan dengan hukum yaitu kasus kepemilikan senjata api, kasus pencurian sepeda motor dua kali, dan sekarang melakukan pencurian dengan kekerasan," tuturnya.

Sementara pelaku DN mengaku perbuatan kejahatan yang dilakukannya sudah terhitung empat kali. Kasus senjata api satu kali, pencurian sepeda motor dua kali, dan pencurian dengan kekerasan satu kali.

Baca juga: Polisi tangkap mantan narapidana asimilasi melakukan pencurian

"Uangnya digunakan untuk keperluan sehari-hari, seperti makan, nyantai, dan membeli narkoba," katanya.

Baca juga: Napi asimilasi di Semarang diringkus saat mengedarkan sabu
Baca juga: Mantan napi asimilasi di Singkawang nekat curi ponsel di rumah saudaranya sendiri
Baca juga: Kabareskrim tegaskan napi asimilasi yang berulah bakal dihukum lebih berat

Pewarta: Rendra Oxtora

Editor : Admin Antarakalbar


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2020