Gubernur Kalimantan Barat Sutarmidji sudah menyiapkan strategi percepatan pembangunan dan pengembangan kawasan Pos Lintas Batas Negara (PLBN) di Kabupaten Sintang.
"Saat ini, masyarakat di Ketungau, Kabupatan Sintang, memang mengeluhkan kondisi jalan yang rusak berat, baik jalan Provinsi maupun jalan Nasional, terutama di daerah Perbatasan Indonesia-Malaysia," kata Sutarmidji usai menerima kunjungan silaturahmi tokoh masyarakat Desa Ketungau Tengah dan Ketungau Hilir Kabupaten Sintang di ruang kerjanya, Selasa.
Untuk itu, dia sudah menyiapkan strategi percepatan pembangunan di daerah itu.
Dia mengatakan, daerah Ketungan memang sudah dipersiapkan untuk menjadi calon PLBN, sehingga harus ada satu percepatan pembangunan disana.
Sebagai Gubernur, dirinya siap memfasilitasi perbaikan jalan ini dengan catatan, perusahaan perkebunan sawit yang melewati tersebut harus siap memelihara jalan tersebut.
"Kalau tidak, perkebunan sawit tak boleh lewat di jalan itu, karena, karena menurut aturan perusahaan perkebunan dia harus buat jalan sendiri, tak boleh lewat jalan ini. Dia harus pilih, buat jalan sendiri apa lewat jalan itu, tapi harus dipelihara," kata Sutarmidji.
Mantan Wali Kota Pontianak itu mengakui, kondisi jalan itu memang mengalami kerusakan. Salah satu penyebabnya adalah perusahaan sawit yang menggunakan alat berat sering melewati jalan tersebut sehingga kondisinya cepat rusak.
"Untuk itu, saya akan panggil semua pihak untuk pertemuan ini, agar semuanya bisa tertangani," katanya.
Terkait dengan permasalahan listrik di Provinsi Kalbar, dirinya sudah menyiapkan program dalam masa jabatannya semua harus terealisasi dengan baik.
Dikatakannya, Pemprov Kalbar akan subsidi, asal PLN menjamin listrik masuk di wilayah yang belum miliki listrik. Awalnya hanya 5 Km, bisa ditingkatkan jadi 120 tiang.
"Yang lalu Pemprov Kalbar mendapatkan pemasangan jaringan listrik, dan saya sudah memaparkan kondisi masyarakat yang memakai listrik di daerah perbatasan. Jaringan listrik tahun lalu, kita mendapatkan 8 ribu sambungan gratis dan dari APBD waktu itu kita tambah 2 ribu sambungan karena sudah ada 8 ribu dari CSR PLN dan kita minta PLN kembali pasang listrik di rumah masyarakat," tuturnya.*
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2020
"Saat ini, masyarakat di Ketungau, Kabupatan Sintang, memang mengeluhkan kondisi jalan yang rusak berat, baik jalan Provinsi maupun jalan Nasional, terutama di daerah Perbatasan Indonesia-Malaysia," kata Sutarmidji usai menerima kunjungan silaturahmi tokoh masyarakat Desa Ketungau Tengah dan Ketungau Hilir Kabupaten Sintang di ruang kerjanya, Selasa.
Untuk itu, dia sudah menyiapkan strategi percepatan pembangunan di daerah itu.
Dia mengatakan, daerah Ketungan memang sudah dipersiapkan untuk menjadi calon PLBN, sehingga harus ada satu percepatan pembangunan disana.
Sebagai Gubernur, dirinya siap memfasilitasi perbaikan jalan ini dengan catatan, perusahaan perkebunan sawit yang melewati tersebut harus siap memelihara jalan tersebut.
"Kalau tidak, perkebunan sawit tak boleh lewat di jalan itu, karena, karena menurut aturan perusahaan perkebunan dia harus buat jalan sendiri, tak boleh lewat jalan ini. Dia harus pilih, buat jalan sendiri apa lewat jalan itu, tapi harus dipelihara," kata Sutarmidji.
Mantan Wali Kota Pontianak itu mengakui, kondisi jalan itu memang mengalami kerusakan. Salah satu penyebabnya adalah perusahaan sawit yang menggunakan alat berat sering melewati jalan tersebut sehingga kondisinya cepat rusak.
"Untuk itu, saya akan panggil semua pihak untuk pertemuan ini, agar semuanya bisa tertangani," katanya.
Terkait dengan permasalahan listrik di Provinsi Kalbar, dirinya sudah menyiapkan program dalam masa jabatannya semua harus terealisasi dengan baik.
Dikatakannya, Pemprov Kalbar akan subsidi, asal PLN menjamin listrik masuk di wilayah yang belum miliki listrik. Awalnya hanya 5 Km, bisa ditingkatkan jadi 120 tiang.
"Yang lalu Pemprov Kalbar mendapatkan pemasangan jaringan listrik, dan saya sudah memaparkan kondisi masyarakat yang memakai listrik di daerah perbatasan. Jaringan listrik tahun lalu, kita mendapatkan 8 ribu sambungan gratis dan dari APBD waktu itu kita tambah 2 ribu sambungan karena sudah ada 8 ribu dari CSR PLN dan kita minta PLN kembali pasang listrik di rumah masyarakat," tuturnya.*
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2020