Dinas Kesehatan Kota Pontianak, Provinsi Kalimantan Barat, hingga saat ini belum membuka layanan imunisasi bagi bayi di tingkat pos pelayanan terpadu (Posyandu) karena dampak pandemi COVID-19.
"Pelayanan imunisasi bagi bayi sudah kami buka sejak Mei 2020 lalu, dan hanya sempat tutup selama satu bulan sebelum Mei," kata Kepala Dinas Kesehatan Kota Pontianak, Sidiq Handanu di Pontianak, Senin.
Sehingga, menurut dia, hingga kini pihaknya memang belum membuka pelayanan Posyandu secara penuh sebagai dampak dari pandemi COVID-19 tersebut.
"Untuk saat ini pelayanan imunisasi bagi bayi dijadwalkan oleh pihak Puskesmas yang jadwalnya juga diatur bersama kader-kader kesehatan tersebut," katanya.
Sementara, untuk dibukanya pelayanan imunisasi di tingkat Posyandu, pihaknya belum bisa memastikan, karena risikonya cukup besar dampak COVID-19 saat ini, ujarnya.
"Sementara untuk cakupan program pelayanan kesehatan di Kota Pontianak saat ini sangat jauh sekali, karena dalam tiga bulan ini, semuanya saling menjaga, dan ini tidak hanya capaian imunisasi saja yang turun, tetapi pelayanan kesehatan lainnya juga terdampk, kata Sidiq.
Baca juga: Pelaksanaan imunisasi di Puskesmas tetap jalan
Dalam kesempatan itu, Kadinkes Kota Pontianak kembali mengimbau kepada para orang tua agar tetap mematuhi protokol kesehatan dalam mencegah dan memutus rantai penyebaran COVID-19.
Sidiq menambahkan, adanya pandemi COVID-19, sebenarnya tidak hanya berdampak pada pelayanan kesehatan imunisasi saja melainkan semuanya berdampak.
"Kami akan evaluasi semua pelayanan kesehatan pada masyarakat di masa pandemi COVID-19, yang jelas dalam tiga bulan terakhir semua aktivitas pelayanan kesehatan sangat berdampak sekali," katanya.
Semuanya, menurut dia, mengalami gangguan, walaupun petugas kesehatan tidak melakukan kerja di rumah, tetapi dampak dari pandemi, masyarakat juga enggan berkunjung ke fasilitas kesehatan.
"Ditambah fokus kita juga pada penanganan pandemi COVID-19, sehingga yang perlu dijaga sekarang jangan sampai terjadi kasus-kasus KLB (kejadian luar biasa), seperti pada kasus DBD (demam berdarah dengue)," katanya.
Baca juga: Begini tata cara imunisasi saat pandemi COVID-19
Baca juga: Pemkab Kapuas Hulu lakukan jemput bola untuk imunisasi
Baca juga: Dinkes Kota Pontianak buka layanan imunisasi di puskesmas
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2020
"Pelayanan imunisasi bagi bayi sudah kami buka sejak Mei 2020 lalu, dan hanya sempat tutup selama satu bulan sebelum Mei," kata Kepala Dinas Kesehatan Kota Pontianak, Sidiq Handanu di Pontianak, Senin.
Sehingga, menurut dia, hingga kini pihaknya memang belum membuka pelayanan Posyandu secara penuh sebagai dampak dari pandemi COVID-19 tersebut.
"Untuk saat ini pelayanan imunisasi bagi bayi dijadwalkan oleh pihak Puskesmas yang jadwalnya juga diatur bersama kader-kader kesehatan tersebut," katanya.
Sementara, untuk dibukanya pelayanan imunisasi di tingkat Posyandu, pihaknya belum bisa memastikan, karena risikonya cukup besar dampak COVID-19 saat ini, ujarnya.
"Sementara untuk cakupan program pelayanan kesehatan di Kota Pontianak saat ini sangat jauh sekali, karena dalam tiga bulan ini, semuanya saling menjaga, dan ini tidak hanya capaian imunisasi saja yang turun, tetapi pelayanan kesehatan lainnya juga terdampk, kata Sidiq.
Baca juga: Pelaksanaan imunisasi di Puskesmas tetap jalan
Dalam kesempatan itu, Kadinkes Kota Pontianak kembali mengimbau kepada para orang tua agar tetap mematuhi protokol kesehatan dalam mencegah dan memutus rantai penyebaran COVID-19.
Sidiq menambahkan, adanya pandemi COVID-19, sebenarnya tidak hanya berdampak pada pelayanan kesehatan imunisasi saja melainkan semuanya berdampak.
"Kami akan evaluasi semua pelayanan kesehatan pada masyarakat di masa pandemi COVID-19, yang jelas dalam tiga bulan terakhir semua aktivitas pelayanan kesehatan sangat berdampak sekali," katanya.
Semuanya, menurut dia, mengalami gangguan, walaupun petugas kesehatan tidak melakukan kerja di rumah, tetapi dampak dari pandemi, masyarakat juga enggan berkunjung ke fasilitas kesehatan.
"Ditambah fokus kita juga pada penanganan pandemi COVID-19, sehingga yang perlu dijaga sekarang jangan sampai terjadi kasus-kasus KLB (kejadian luar biasa), seperti pada kasus DBD (demam berdarah dengue)," katanya.
Baca juga: Begini tata cara imunisasi saat pandemi COVID-19
Baca juga: Pemkab Kapuas Hulu lakukan jemput bola untuk imunisasi
Baca juga: Dinkes Kota Pontianak buka layanan imunisasi di puskesmas
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2020