Kepala Dinas Pertanian, Tanaman Pangan, dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Barat (Kalbar) Florentinus Anum menyerukan kepada masyarakat dan petani agar mencintai produk pangan lokal, khususnya di provinsi itu, guna memperkuat ketahanan pangan satu satunya perlu mencintai produk lokal.
"Ketahanan pangan terwujud mulai dari hulu hingga hilir, satu di antaranya di hilir dengan cinta, bela, dan beli produk lokal. Intinya, selaras antara produksi dan pasar sehingga ada ketahanan dan keberlanjutan," ujarnya di Pontianak, Sabtu.
Menurut dia, bentuk kecintaan semua masyarakat atau petani Kalbar terhadap produk pangan lokal adalah apabila mampu mewujudkan sedikitnya tiga hal. Pertama, meningkatkan diversifikasi keanekaragaman pangan lokal.
Kedua, mau dan mampu memaksimalkan produksi aneka pangan lokal secara mandiri. Ketiga, mampu berkreasi dan berinovasi meningkatkan mutu serta kualitas aneka produk pangan lokal di Kalbar.
"Aneka ragam mutu dan kualitas pangan lokal di daerah ini sebenarnya tidak kita ragukan lagi. Banyak potensi pangan lokal selain beras, jagung dan kedelai yang sudah terkenal dan terbukti mutu dan kualitasnya," kata dia.
Ia mencontohkan talas Kalbar dan lidah buaya, serta akhir-akhir ini juga produk olahan dari bahan durian lokal Kalbar, mulai disukai oleh masyarakat Nusantara bahkan mancanegara.
"Tinggal bagaimana ke depan kita olah lebih baik lagi kreatif dan inovatif dalam mengolah dan mengemas produk produk pangan lokal Kalbar yang sangat potensi dan beranekaragam," katanya.
Pihaknya terus mengembangkan serta meningkatkan produksi dan diversifikasi penganekaragaman komoditas pangan lokal di daerah ini.
Selain dari pangan pokok beras, jagung, dan kedelai, juga terus mengembangkan dan meningkatkan komoditas pangan lokal Kalbar lainnya yang sangat potensial misalnya beras hitam, beras merah, dan beras nutri zinc, singkong (ubi kayu), ubi jalar, talas, keribang, jahe, porang, dan komoditas umbi-umbian lainnya.
"Kemudian lidah buaya, perenggi, pisang, kacang-kacangan, kacang hijau, pepaya hawai, dan pepaya california, jeruk dan lainnya," kata dia.
Ia menambahkan potensi yang ada akan terus digali dan dikembangkan lagi khususnya komoditas umbi-umbian melalui Program Akabi (Aneka Kacang dan Umbi-umbian).
"Pengembangan aneka ragam produk dari komoditas pangan lokal tersebut mestinya juga dibarengi dengan upaya peningkatan pengolahan yang kreatif dan inovatif, sehingga dapat meningkatkan nilai tambah dari produk pangan lokal tersebut dan yang akhirnya akan dapat meningkatkan pendapatan masyarakat tani atau kelompok tani di daerah ini," katanya.
Dinas Pertanian, Tanaman Pangan, dan Hortikultura Kalbar juga terus melakukan upaya pembinaan dan sosialisasi dalam meningkatkan partisipatif peran masyarakat khususnya masyarakat tani dan kelompok tani untuk terus mengembangkan potensi potensi pangan lokal ini secara mandiri, terutama petani petani pemula atau kaum milenial agar dapat mengenal dan mencintai aneka ragam produk pangan lokal.
"Kembali kualitas dan mutu produk pangan lokal kita di daerah Kallbar ini tidak kalah dan cukup bersaing dengan produk produk pangan impor yang ada di daerah ini. Bahkan produk pangan lokal kita sangat alami dan organik serta mempunyai pangsa pasar yg bagus dan luas di Nusantara ini. Harapan kita ke depan agar komoditas pangan lokal yang potensi ini bisa menjadi pangan alternatif yang dapat menjadi kekuatan dalam mendukung ketahanan pangan kita," jelas dia.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2020
"Ketahanan pangan terwujud mulai dari hulu hingga hilir, satu di antaranya di hilir dengan cinta, bela, dan beli produk lokal. Intinya, selaras antara produksi dan pasar sehingga ada ketahanan dan keberlanjutan," ujarnya di Pontianak, Sabtu.
Menurut dia, bentuk kecintaan semua masyarakat atau petani Kalbar terhadap produk pangan lokal adalah apabila mampu mewujudkan sedikitnya tiga hal. Pertama, meningkatkan diversifikasi keanekaragaman pangan lokal.
Kedua, mau dan mampu memaksimalkan produksi aneka pangan lokal secara mandiri. Ketiga, mampu berkreasi dan berinovasi meningkatkan mutu serta kualitas aneka produk pangan lokal di Kalbar.
"Aneka ragam mutu dan kualitas pangan lokal di daerah ini sebenarnya tidak kita ragukan lagi. Banyak potensi pangan lokal selain beras, jagung dan kedelai yang sudah terkenal dan terbukti mutu dan kualitasnya," kata dia.
Ia mencontohkan talas Kalbar dan lidah buaya, serta akhir-akhir ini juga produk olahan dari bahan durian lokal Kalbar, mulai disukai oleh masyarakat Nusantara bahkan mancanegara.
"Tinggal bagaimana ke depan kita olah lebih baik lagi kreatif dan inovatif dalam mengolah dan mengemas produk produk pangan lokal Kalbar yang sangat potensi dan beranekaragam," katanya.
Pihaknya terus mengembangkan serta meningkatkan produksi dan diversifikasi penganekaragaman komoditas pangan lokal di daerah ini.
Selain dari pangan pokok beras, jagung, dan kedelai, juga terus mengembangkan dan meningkatkan komoditas pangan lokal Kalbar lainnya yang sangat potensial misalnya beras hitam, beras merah, dan beras nutri zinc, singkong (ubi kayu), ubi jalar, talas, keribang, jahe, porang, dan komoditas umbi-umbian lainnya.
"Kemudian lidah buaya, perenggi, pisang, kacang-kacangan, kacang hijau, pepaya hawai, dan pepaya california, jeruk dan lainnya," kata dia.
Ia menambahkan potensi yang ada akan terus digali dan dikembangkan lagi khususnya komoditas umbi-umbian melalui Program Akabi (Aneka Kacang dan Umbi-umbian).
"Pengembangan aneka ragam produk dari komoditas pangan lokal tersebut mestinya juga dibarengi dengan upaya peningkatan pengolahan yang kreatif dan inovatif, sehingga dapat meningkatkan nilai tambah dari produk pangan lokal tersebut dan yang akhirnya akan dapat meningkatkan pendapatan masyarakat tani atau kelompok tani di daerah ini," katanya.
Dinas Pertanian, Tanaman Pangan, dan Hortikultura Kalbar juga terus melakukan upaya pembinaan dan sosialisasi dalam meningkatkan partisipatif peran masyarakat khususnya masyarakat tani dan kelompok tani untuk terus mengembangkan potensi potensi pangan lokal ini secara mandiri, terutama petani petani pemula atau kaum milenial agar dapat mengenal dan mencintai aneka ragam produk pangan lokal.
"Kembali kualitas dan mutu produk pangan lokal kita di daerah Kallbar ini tidak kalah dan cukup bersaing dengan produk produk pangan impor yang ada di daerah ini. Bahkan produk pangan lokal kita sangat alami dan organik serta mempunyai pangsa pasar yg bagus dan luas di Nusantara ini. Harapan kita ke depan agar komoditas pangan lokal yang potensi ini bisa menjadi pangan alternatif yang dapat menjadi kekuatan dalam mendukung ketahanan pangan kita," jelas dia.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2020