Rumah Betang (Sao Langke') Dipanipan Bolong Desa Nanga Nyabau, Kecamatan Putussibau Utara, wilayah Kapuas Hulu Kalimantan Barat yang hangus terbakar itu ternyata masuk sebagai situs budaya, bahkan rumah khas Suku Dayak Tamambaloh Nanga Nyabau tersebut di bangun pada Tahun 1869 silam.

" Rumah Betang Nanga Nyabau itu salah satu situs budaya kita sayang sekali akibat sijago merah situs budaya itu tinggal kenangan," kata Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, Kapuas Hulu, Petrus Kusnadi, kepada ANTARA, di Putussibau, Ibu Kota Kabupaten Kapuas Hulu, Kalimantan Barat, Senin.

Baca juga: Rumah Betang Desa Nyabau Kapuas Hulu terbakar

Disampaikan Petrus, bangunan rumah Betang Nanga Nyabau itu memang sudah beberapa kali di rehab, namun tiang kayu ulin (belian) masih asli sejak dibangun ratusan tahun lalu.

Menurut dia, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kapuas Hulu juga sudah di instruksikan untuk membantu apa saja yang layak untuk di sumbangkan.

" Tentu kami akan laporkan ke Kementerian Kebudayaan terkait kebakaran yang menghanguskan situs budaya tersebut," kata Petrus.

Baca juga: 35 pintu Rumah Betang Nanga Nyabau ludes terbakar

Dikatakan Petrus, dalam setiap kesempatan kunjungan kerja pihaknya selalu mengingatkan masyarakat yang tinggal di rumah Betang untuk selalu waspada api, karena memang rawan terjadinya kebakaran.

" Kami sudah sering mengingatkan kewaspadaan terhadap api di rumah Betang, namun yang terjadi itu adalah musibah yang tentu ada hikmah dibalik itu semua, kami turut prihatin dan minta masyarakat tetap tabah dan sabar," ucap Petrus.

Rumah Betang di Desa Nanga Nyabau, Kecamatan Putussibau Utara, wilayah Kapuas Hulu, Kalimantan Barat itu mengalami kebakaran semalam (Minggu 19/7) sekitar pukul 20. 30 WIB yang menghanguskan 35 pintu.

Baca juga: Dinkes buka posko kesehatan di lokasi kebakaran Rumah Betang Nyabau
Baca juga: DAD Kapuas Hulu ajak masyarakat adat Dayak bantu korban kebakaran
Baca juga: Polisi selidiki penyebab kebakaran Rumah Betang Nyabau

 

Pewarta: Teofilusianto Timotius

Editor : Admin Antarakalbar


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2020