Ketua Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Kalimantan Barat, Samion menekankan agar seluruh anggota PGRI di daerah tersebut dapat lebih semangat lagi dalam bekerja, membesarkan organisasi dengan bekerja keras dan bekerja ikhlas.
" PGRI itu bukan pengambil keputusan, melainkan suatu organisasi mitra pemerintah untuk menyampaikan segala aspirasi guru," kata Samion, saat menghadiri Konfrensi kabupaten X PGRI Kapuas Hulu, di Putussibau Selatan, wilayah Kapuas Hulu, Kalimantan Barat, Senin.
Disampaikan Samion, banyak persoalan yang di hadapi guru dan mesti dibenahi, hal tersebut tentunya perlu sinergitas dengan pemerintah sebagai mitra dalam meningkatkan kualitas pendidikan dan mencari solusi terhadap keluhan dan kendala yang dihadapi guru.
Menurut mantan Rektor IKIP - PGRI Pontianak itu, bahwa PGRI harus bisa memberikan masukan saran dan pendapat kepada pemerintah dengan berbagai argumen, untuk itu perlunya kerjsama sinergitas antara pemerintah dan PGRI.
" Menjadi pengurus PGRI jangan tidur, banyak hal yang bisa kita buat gandeng pemerintah, buat inovasi dan terobosan, ini yang terkadang membuat saya aneh, tidak ada yang mau menjadi pengurus PGRI, karena mungkin tidak ada keuntungan secara materi, padahal menjadi pengurus PGRI besar manfaatnya, perjuangkan rekan - rekan guru, sekali lagi jangan tidur," tegas Samion.
Sementara itu, Bupati Kapuas Hulu, Abang Muhammad Nasir saat membuka Konfrensi kabupaten X pengurus PGRI Kapuas Hulu berharap agar tidak ada guru yang tidak mau menjadi pengurus PGRI.
Karena menurut Nasir, organisasi PGRI memiliki peranan strategis mulai hingga daerah sampai ke pusat untuk memperjuangkan kepentingan para guru yang merupakan ujung tombak peningkatan sumber daya manusia.
" PGRI itu mitranya pemerintah dan organisasi tersebut merupakan organisasi besar dari daerah sampai pusat ada kepengurusannya bahkan sangat strategis," kata Nasir.
Dia juga berharap kepada pengurus PGRI yang baru nantinya dapat terus menjalani koordinasi yang baik dengan pemerintah serta mampu memperjuangkan kepentingan guru.
" Saya lihat kegiatan PGRI itu sebenarnya banyak mulai kegitan olahraga mau pun kegiatan lainnya, koordinasi kita harus berjalan dengan baik, dan mesti di akomodir kepentingan guru termasuklah usulan penambahan kouta formasi penerimaan gurus dan lembaga guru," kata Nasir berharap.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2020
" PGRI itu bukan pengambil keputusan, melainkan suatu organisasi mitra pemerintah untuk menyampaikan segala aspirasi guru," kata Samion, saat menghadiri Konfrensi kabupaten X PGRI Kapuas Hulu, di Putussibau Selatan, wilayah Kapuas Hulu, Kalimantan Barat, Senin.
Disampaikan Samion, banyak persoalan yang di hadapi guru dan mesti dibenahi, hal tersebut tentunya perlu sinergitas dengan pemerintah sebagai mitra dalam meningkatkan kualitas pendidikan dan mencari solusi terhadap keluhan dan kendala yang dihadapi guru.
Menurut mantan Rektor IKIP - PGRI Pontianak itu, bahwa PGRI harus bisa memberikan masukan saran dan pendapat kepada pemerintah dengan berbagai argumen, untuk itu perlunya kerjsama sinergitas antara pemerintah dan PGRI.
" Menjadi pengurus PGRI jangan tidur, banyak hal yang bisa kita buat gandeng pemerintah, buat inovasi dan terobosan, ini yang terkadang membuat saya aneh, tidak ada yang mau menjadi pengurus PGRI, karena mungkin tidak ada keuntungan secara materi, padahal menjadi pengurus PGRI besar manfaatnya, perjuangkan rekan - rekan guru, sekali lagi jangan tidur," tegas Samion.
Sementara itu, Bupati Kapuas Hulu, Abang Muhammad Nasir saat membuka Konfrensi kabupaten X pengurus PGRI Kapuas Hulu berharap agar tidak ada guru yang tidak mau menjadi pengurus PGRI.
Karena menurut Nasir, organisasi PGRI memiliki peranan strategis mulai hingga daerah sampai ke pusat untuk memperjuangkan kepentingan para guru yang merupakan ujung tombak peningkatan sumber daya manusia.
" PGRI itu mitranya pemerintah dan organisasi tersebut merupakan organisasi besar dari daerah sampai pusat ada kepengurusannya bahkan sangat strategis," kata Nasir.
Dia juga berharap kepada pengurus PGRI yang baru nantinya dapat terus menjalani koordinasi yang baik dengan pemerintah serta mampu memperjuangkan kepentingan guru.
" Saya lihat kegiatan PGRI itu sebenarnya banyak mulai kegitan olahraga mau pun kegiatan lainnya, koordinasi kita harus berjalan dengan baik, dan mesti di akomodir kepentingan guru termasuklah usulan penambahan kouta formasi penerimaan gurus dan lembaga guru," kata Nasir berharap.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2020