Pemerintah Kabupaten Kubu Raya terus melakukan upaya mencegah kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di kabupaten itu.

"Upaya preventif menjadi fokus Pemerintah Kabupaten Kubu Raya dalam mencegah terjadinya kebakaran hutan dan lahan. Sebab, jika terjadi karhutla, kerugian yang ditimbulkan sangat banyak, juga berdampak pada multisektor kehidupan," kata Wakil Bupati Kubu Raya Sujiwo di Sungai Raya, Rabu.

Menurutnya, upaya-upaya preventif atau pencegahan termasuk sosialisasi sangat penting supaya masyarakat sadar bagaimana cara mengolah lahan dengan baik. Sehingga, tidak berdampak pada kebakaran hutan dan lahan.

Sujiwo mengatakan meskipun saat ini sering turun hujan, kewaspadaan terhadap ancaman karhutla tidak boleh kendur. Karena itu, upaya-upaya penyadartahuan tetap harus dilakukan secara berkala. Terlebih dalam Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014, dinyatakan bahwa kebakaran merupakan sub-urusan yang masuk dalam urusan wajib yang berkaitan dengan pelayanan dasar.

"Alhamdulillah kita mendapat pertolongan Allah karena hampir setiap saat hujan. Sehingga, tantangan terkait potensi terjadinya karhutla cukup terminimalkan. Namun kita tetap tidak boleh lengah," tuturnya.

Ia menegaskan dalam penanganan karhutla upaya terbaik adalah preventif. Karena ketika masih dalam tahapan pencegahan, berarti belum terjadi kerugian-kerugian. Namun, jika karhutla telah terjadi, dampak kerugian materi dan immateri akan sangat besar.

"Kepada BPBD, TNI-Polri, Manggala Agni, dan berbagai pihak lainnya patut diberikan apresiasi karena sangat aktif melakukan pencegahan ini," katanya.

Secara khusus ia berpesan agar aparatur negara terkait terus memberikan edukasi persuasif kepada masyarakat.

"Teman-teman TNI-Polri saya mohon untuk memberikan edukasi, bimbingan, dan arahan kepada masyarakat kami. Sebenarnya mereka tidak ada sedikit pun niatan untuk melakukan pembakaran dengan cara-cara yang tidak baik. Itu semua saya yakin karena faktor ketidakpahaman. Makanya hari ini kita lakukan penyadartahuan dari pihak-pihak terkait untuk menyampaikan materi," kata Sujiwo.

Pewarta: Rendra Oxtora

Editor : Teguh Imam Wibowo


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2020