Gubernur Kalimantan Barat Sutarmidji mengatakan akan menempatkan Satpol PP di sejumlah pasar yang ada di Kota Pontianak, untuk menerapkan protokol kesehatan dalam pencegahan COVID-19 di pusat perbelanjaan.

"Saya akan minta Satpol PP ditempatkan di pasar dan keramaian masing-masing lima orang dan penegak hukum. Kita mau tekan penyebaran COVID-19 ini di kalbar," kata Sutarmidji usai menggelar sidak penggunaan masker di pasat Flamboyan Pontianak, bersama Pangdam XII/ Tanjungpura Mayjen TNI Muhammad Nur Rahmad dan Wakapolda Kalbar Brigjen Pol. Asep Safrudin, Wali Kota Pontianak Edi Rusdi Kamtono serta forkorpimda, Kamis.

Dalam sidak penggunaan masker itu, di pasar Flamboyan tersebut, dirinya masih menemukan masyarakat yang tidak menggunakan masker.

Baca juga: Tuai kritik, Satpol PP Jaktim hentikan sanksi pelanggar protokol ke peti jenazah
Baca juga: Tidak ada tawar menawar soal protokol kesehatan di Pilkada

"Sudah kita buat perdanya, namun, masih ada yang tidak menggunakan masker di tempat keramaian. Padahal, penggunaan masker ini sebagai langkah pencegahan dan menekan angka COVID-19 di Kalbar, maka perlu kesadaran masyarakat untuk menggunakan masker, cuci tangan dan jaga jarak," tuturnya.

Dia mengatakan, virus COVID-19 ini belum ada obatnya dan "obatnya" saat ini harus menggunakan masker, jaga jarak dan cuci tangan. Jika menggunakan masker dan menerapkan protokol kesehatan lainnya, peluang terjangkit COVID-19 sangat minim hanya dua persen, maka dari itu, diimbau sama-sama menjaga menerapkan protokol kesehatan demi keamanan kesehatan kita bersama.

Pada sidak tersebut, dirinya melihat kesadaran masyarakat mulai tumbuh, namun masih ditemukan beberapa orang tidak pakai masker. Ia berharap kesadaran menggunakan pakai masker harus di patuhi dan jangan sampai lengah, baik ada ataupun tidak adanya sidak dari penegak hukum maupun pemerintah.

"Walaupun tadi saya liat 95 persen pakai masker bahkan lebih dari itu, tapi tingkat kepatuhan ini mungkin karena saya dan Forkorpimda datang lalu pakai masker, cuci tangan dan jaga jarak. Kalau tidak ada kami datang lalu protokol kesehatan jadi kendor," katanya.

Untuk itu, dirinya memastikan, suatu waktu akan datang secara dadakan, dan pihaknya akan membuat posko usap (swab) tetap ada di pasar. "Nanti saya dadakan datang ke pasar dan saya akan evaluasi semuanya bila perlu saya standby setiap hari di pasar, biar semuanya patuh," katanya.

Baca juga: Pemkot Pontianak sosialisasikan wajib pakai masker di pasar tradisional
Baca juga: Pasien COVID-19 dengan gejala ringan perlu oximeter di rumah
Baca juga: 13 warga tidak pakai masker langsung dites usap

 

Pewarta: Rendra Oxtora

Editor : Admin Antarakalbar


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2020