Ketua Dekranasda Provinsi Kalimantan Barat, Lismaryani Sutarmidji, terus mengkampanyekan penggunaan masker kepada masyarakat dengan membagikan 14.000 masker ke 14 kabupaten/kota di provinsi itu.
"Masker sudah menjadi kebutuhan. Kita tidak tahu sampai kapan pandemi COVID-19 akan berakhir," pesan Lismaryani kepada media massa, usai pembagian masker di Kantor Dekranasda Kalbar di Pontianak, Kamis.
Terkait hal tersebut, Lismaryani mendorong Ketua Dekranasda kabupaten/kota untuk memesan kebutuhan masker kepada UMKM agar kita bisa membantu perekonomian daerah dengan menampung hasil dari UMKM.
"Kita harus tetap optimis dan tidak kenal lelah. Sebagai mitra pemerintah kita selalu siap mendukung program pencegahan dan penurunan korban angka pandemi COVID-19," tuturnya.
Penyerahan masker dilakukan di Sekretariat Dekranasda Provinsi Kalimantan Barat secara simbolis kepada 14 kabupaten/kota. Lismaryani berpesan agar dalam pembagian masker tidak hanya asal membagikan saja, namun harus diikuti dengan menyosialisasikan penggunaan masker yang baik.
"Jadi Bapak Ibu, Saya berharap jangan asal membagikan masker. Ketua Umum Dekranas Pusat memberitahukan bahwa kita membagikan masker sekaligus menyosialisasikan cara pakai masker yang benar dan protokol kesehatan," tuturnya.
Lismaryani meminta Dekranasda kabupaten/kota turut membantu dalam menyosialisasikan Penerapan 3M, yaitu Memakai Masker, Menjaga Jarak, dan Mencuci Tangan sesering mungkin pakai sabun. "Ini untuk mencegah penyebaran COVID-19," tegasnya.
Dia kembali mengingatkan bahwa di Indonesia sekarang ini, dalam satu hari bisa terpapar 3000 orang yang terpapar COVID-19. Ny Hj Lismaryani meminta agar Kalimantan Barat dapat patuh menerapkan protokol kesehatan. Dirinya pun berharap pandemi COVID-19 bisa berakhir dalam tiga bulan ke depan.
"Setelah kami menyerahkan, Bapak Ibu harus segera membagikan masker ini. Kemungkinan masker ini bisa dibagikan kepada masyarakat yang kurang mampu, karena masker berbahan kain ini bisa dicuci. Masker yang kami bagikan ini sudah steril dan aman, karena sudah dicuci, disetrika, dan dibungkus plastik," kata Lismaryani.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2020
"Masker sudah menjadi kebutuhan. Kita tidak tahu sampai kapan pandemi COVID-19 akan berakhir," pesan Lismaryani kepada media massa, usai pembagian masker di Kantor Dekranasda Kalbar di Pontianak, Kamis.
Terkait hal tersebut, Lismaryani mendorong Ketua Dekranasda kabupaten/kota untuk memesan kebutuhan masker kepada UMKM agar kita bisa membantu perekonomian daerah dengan menampung hasil dari UMKM.
"Kita harus tetap optimis dan tidak kenal lelah. Sebagai mitra pemerintah kita selalu siap mendukung program pencegahan dan penurunan korban angka pandemi COVID-19," tuturnya.
Penyerahan masker dilakukan di Sekretariat Dekranasda Provinsi Kalimantan Barat secara simbolis kepada 14 kabupaten/kota. Lismaryani berpesan agar dalam pembagian masker tidak hanya asal membagikan saja, namun harus diikuti dengan menyosialisasikan penggunaan masker yang baik.
"Jadi Bapak Ibu, Saya berharap jangan asal membagikan masker. Ketua Umum Dekranas Pusat memberitahukan bahwa kita membagikan masker sekaligus menyosialisasikan cara pakai masker yang benar dan protokol kesehatan," tuturnya.
Lismaryani meminta Dekranasda kabupaten/kota turut membantu dalam menyosialisasikan Penerapan 3M, yaitu Memakai Masker, Menjaga Jarak, dan Mencuci Tangan sesering mungkin pakai sabun. "Ini untuk mencegah penyebaran COVID-19," tegasnya.
Dia kembali mengingatkan bahwa di Indonesia sekarang ini, dalam satu hari bisa terpapar 3000 orang yang terpapar COVID-19. Ny Hj Lismaryani meminta agar Kalimantan Barat dapat patuh menerapkan protokol kesehatan. Dirinya pun berharap pandemi COVID-19 bisa berakhir dalam tiga bulan ke depan.
"Setelah kami menyerahkan, Bapak Ibu harus segera membagikan masker ini. Kemungkinan masker ini bisa dibagikan kepada masyarakat yang kurang mampu, karena masker berbahan kain ini bisa dicuci. Masker yang kami bagikan ini sudah steril dan aman, karena sudah dicuci, disetrika, dan dibungkus plastik," kata Lismaryani.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2020