Pontianak (ANTARA) - Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Kalimantan Barat terus mengembangkan potensi warisan tradisional (Wastra) dan fesyen lokal melalui berbagai kegiatan yang menggali kreativitas dan inovasi generasi muda.
"Salah satu upaya yang kita lakukan adalah menggandeng Rumah Jepin untuk menggelar Masterclass Trend Forecasting di Gedung Dekranasda Provinsi Kalimantan Barat. Kegiatan ini menjadi bagian dari rangkaian acara Pekan Tenun Kalimantan Barat 2024 yang diadakan untuk memperkuat posisi produk wastra lokal di pasar nasional dan internasional," kata Pj Ketua Dekranasda Kalbar, Windy Prihastari di Pontianak, Kalbar, Sabtu.
Windy mengharapkan siswa-siswi perwakilan beberapa Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) di Pontianak dapat memiliki kesadaran pentingnya pemberdayaan generasi muda dalam memajukan sektor ekonomi kreatif, terutama di bidang wastra dan fesyen, yang memiliki potensi besar di Kalimantan Barat.
"Pada pekan tenun Kalbar 2024 yang dilaksanakan dari tanggal 28 hingga 31 Agustus ini dapat memberikan manfaat yang besar untuk pengembangan wastra dan fesyen di Kalimantan Barat," tuturnya.
Ia menambahkan bahwa kegiatan ini merupakan langkah penting untuk memperkenalkan dan mempromosikan produk-produk tenun khas Kalimantan Barat kepada publik yang lebih luas.
Windy mengungkapkan bahwa saat ini Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat bersama Dekranasda sedang mengintensifkan upaya promosi ekonomi kreatif daerah, terutama produk wastra seperti tenun ikat dan corak insang, yang sudah dikenal di berbagai ajang nasional dan internasional.
"Kita patut berbangga karena wastra kita telah dikenal luas dan contohnya, pada acara World Water Forum 2024 di Bali, Presiden Joko Widodo dan tamu VVIP mengenakan tenun ikat Sintang, salah satu produk unggulan Kalimantan Barat. Begitu juga pada peringatan Hari Kemerdekaan 17 Agustus, Wakil Presiden Republik Indonesia mengenakan wastra dengan corak insang," katanya.
Windy juga menyoroti bahwa produk wastra Kalimantan Barat kini semakin diminati, baik dari dalam maupun luar provinsi. Menurutnya, peningkatan pesanan ini merupakan hasil dari kerja keras dan komitmen semua pihak untuk mendukung dan memajukan produk lokal.
"Para perajin menyampaikan kepada saya bahwa mereka mendapatkan banyak pesanan, baik dari Kalimantan Barat maupun dari luar daerah. Ini menunjukkan bahwa produk kita memiliki daya tarik dan kualitas yang bisa bersaing," kata Windy.