Pergeseran bahan pembangunan fisik dari program TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD), di Kecamatan Pulau Hanaut, Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), harus diangkut dengan menggunakan perahu Kelotok (perahu bermesin Dongfeng motor).
Hal itu dilakukan, karena kelotok merupakan transportasi utama untuk menyeberangi Sungai Mentaya, yang lebarnya hampir 1 Km lebih.
"Hari ini kami mengangkut bahan untuk membuat prasasti TMMD, dengan menggunakan perahu kelotok," ujar Dandim 1015 Sampit Letkol CZI Akhmad Safari.
Dari kondisi di lapangan kata Dandim, karena belum adanya jalan darat penghubung dari dan ke Pulau Hanaut maka seluruh material yang sangat dibutuhkan harus diangkut dengan menggunakan transportasi air, salah satunya menggunakan perahu kelotok.
Baca juga: Renovasi Jembatan Handil Samsu kini mencapai 60 persen
Baca juga: Tokoh Pemuda Apresiasi TMMD Sasar Pencegahan Narkoba
Baca juga: Prasasti TMMD simbol kemanunggalan TNI dan Rakyat di Pulau Hanaut
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2020
Hal itu dilakukan, karena kelotok merupakan transportasi utama untuk menyeberangi Sungai Mentaya, yang lebarnya hampir 1 Km lebih.
"Hari ini kami mengangkut bahan untuk membuat prasasti TMMD, dengan menggunakan perahu kelotok," ujar Dandim 1015 Sampit Letkol CZI Akhmad Safari.
Dari kondisi di lapangan kata Dandim, karena belum adanya jalan darat penghubung dari dan ke Pulau Hanaut maka seluruh material yang sangat dibutuhkan harus diangkut dengan menggunakan transportasi air, salah satunya menggunakan perahu kelotok.
Baca juga: Renovasi Jembatan Handil Samsu kini mencapai 60 persen
Baca juga: Tokoh Pemuda Apresiasi TMMD Sasar Pencegahan Narkoba
Baca juga: Prasasti TMMD simbol kemanunggalan TNI dan Rakyat di Pulau Hanaut
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2020