Setelah bekerja seharian personel Satgas TMMD Kodim 1015/Spt mendapat suguhan segelas air kopi yang memang sengaja disiapkan warga di Pulau Hanaut Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalteng. Kebersamaan itu, dengan membuat segelas air kopi atau teh yang disuguhkan menjadi penyemangat bekerja Satgas TMMD dan warga yang juga ikut terlibat bekerja gotong-royong merenovasi jembatan.
"Walaupun capek, dengan adanya perhatian warga yang cukup besar disini yang dengan suka rela menyuguhkan air kopi dan teh hangat, membuat capek ini menjadi hilang," kata Pratu Taufik anggota Satgas TMMD Kodim 1015/Spt, Rabu.
Menurutnya, keramahan dan perhatian warga Pulau Hanaut yang begitu besar terhadap kehadiran Satgas TMMD itu, membuat suasana kerja baik pada sasaran fisik dan non fisik program TMMD di Pulua Hanaut ini menjadi ringan. Walaupun tidak sedikit halangan seperti kondisi alam yang harus dihadapi.
"Masyarakat di Pulau Hanaut ini sangat welcome kepada kami. Bahkan selama lebih dua minggu di sini kami sudah dianggap keluarga baik oleh pemerintah desanya maupun masyarakat," kata Pratu Taufik.
Cuaca di Kecamatan Pulau Hanaut memang sering tidak bersahabat. Mungkin karena lokasinya yang dekat dengan pantai. Kecamatan ini berbatasan dengan Laut Jawa. Sehingga udaranya terasa lebih panas. Namun jika hujan turun, angin di daerah ini bertiup sangat kencang.
Melakukan renovasi jembatan, apalagi di daerah terisolir seperti di Kecamatan Pulau Hanaut tidak mudah. Banyak tantangan dan hambatan. Apalagi waktunya hanya satu bulan dan jembatan yang direnovasi bukan hanya satu, tetapi tiga jembatan. Berat dan sulit, itulah tantangan anggota Satgas TMMD Reguler ke-109.
Masyarakat Kecamatan Pulau Hanaut tahu betul bahwa tugas Satgas TMMD tidak mudah. Sebab itulah mereka juga dengan seluruh kemampuan, memberikan dukungan agar anggota Satgas TMMD bisa menyelesaikan tugas mereka dengan baik dan sukses.
Ada yang membantu dengan menyumbangkan tenaga, dengan ikut bergabung bahu membahu menyelesaikan renovasi jembatan. Namun bagi warga yang tidak bisa menyumbangkan tenaga, warga memilih membantu dengan cara lain, seperti membuatkan kopi panas bagi anggota Satgas TMMD.
"Ya, kopi panas di tengah udara panas. Bagi kita yang tidak berada di sana mungkin itu agak aneh. Namun bagi warga setempat itu adalah wujud dukungan terhadap anggota Satgas TMMD agar tetap semangat. Kopi yang mereka tanam di tanah sendiri, dipanen sendiri, diolah sendiri untuk disajikan kepada para prajurit sejati yang sudah mewujudkan mimpi indah mereka," katanya.
Dia menambahkan, kopi panas yang juga sangat berharga bagi Satgas TMMD. Kopi yang mencairkan suasana dan memperkuat tali silaturahmi antara TNI dan warga.Kecamatan Pulau Hanaut memang daerah penghasil kopi di Kabupaten Kotawaringin Timur.
"Kopi produksi warga Pulau Hanaut biasa disebut dengan Kopi Bapinang, dan sudah cukup dikenal di Kota Sampit, ibukota Kabupaten Kotawaringin Timur," katanya.
Baca juga: Cegah penyebaran COVID-19, Satgas TMMD bagikan masker
Baca juga: Semangat selesaikan tugas Satgas TMMD makin bergelora
Baca juga: Pembangunan prasasti TMMD ke-109 di Pulau Hanaut hampir selesai
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2020
"Walaupun capek, dengan adanya perhatian warga yang cukup besar disini yang dengan suka rela menyuguhkan air kopi dan teh hangat, membuat capek ini menjadi hilang," kata Pratu Taufik anggota Satgas TMMD Kodim 1015/Spt, Rabu.
Menurutnya, keramahan dan perhatian warga Pulau Hanaut yang begitu besar terhadap kehadiran Satgas TMMD itu, membuat suasana kerja baik pada sasaran fisik dan non fisik program TMMD di Pulua Hanaut ini menjadi ringan. Walaupun tidak sedikit halangan seperti kondisi alam yang harus dihadapi.
"Masyarakat di Pulau Hanaut ini sangat welcome kepada kami. Bahkan selama lebih dua minggu di sini kami sudah dianggap keluarga baik oleh pemerintah desanya maupun masyarakat," kata Pratu Taufik.
Cuaca di Kecamatan Pulau Hanaut memang sering tidak bersahabat. Mungkin karena lokasinya yang dekat dengan pantai. Kecamatan ini berbatasan dengan Laut Jawa. Sehingga udaranya terasa lebih panas. Namun jika hujan turun, angin di daerah ini bertiup sangat kencang.
Melakukan renovasi jembatan, apalagi di daerah terisolir seperti di Kecamatan Pulau Hanaut tidak mudah. Banyak tantangan dan hambatan. Apalagi waktunya hanya satu bulan dan jembatan yang direnovasi bukan hanya satu, tetapi tiga jembatan. Berat dan sulit, itulah tantangan anggota Satgas TMMD Reguler ke-109.
Masyarakat Kecamatan Pulau Hanaut tahu betul bahwa tugas Satgas TMMD tidak mudah. Sebab itulah mereka juga dengan seluruh kemampuan, memberikan dukungan agar anggota Satgas TMMD bisa menyelesaikan tugas mereka dengan baik dan sukses.
Ada yang membantu dengan menyumbangkan tenaga, dengan ikut bergabung bahu membahu menyelesaikan renovasi jembatan. Namun bagi warga yang tidak bisa menyumbangkan tenaga, warga memilih membantu dengan cara lain, seperti membuatkan kopi panas bagi anggota Satgas TMMD.
"Ya, kopi panas di tengah udara panas. Bagi kita yang tidak berada di sana mungkin itu agak aneh. Namun bagi warga setempat itu adalah wujud dukungan terhadap anggota Satgas TMMD agar tetap semangat. Kopi yang mereka tanam di tanah sendiri, dipanen sendiri, diolah sendiri untuk disajikan kepada para prajurit sejati yang sudah mewujudkan mimpi indah mereka," katanya.
Dia menambahkan, kopi panas yang juga sangat berharga bagi Satgas TMMD. Kopi yang mencairkan suasana dan memperkuat tali silaturahmi antara TNI dan warga.Kecamatan Pulau Hanaut memang daerah penghasil kopi di Kabupaten Kotawaringin Timur.
"Kopi produksi warga Pulau Hanaut biasa disebut dengan Kopi Bapinang, dan sudah cukup dikenal di Kota Sampit, ibukota Kabupaten Kotawaringin Timur," katanya.
Baca juga: Cegah penyebaran COVID-19, Satgas TMMD bagikan masker
Baca juga: Semangat selesaikan tugas Satgas TMMD makin bergelora
Baca juga: Pembangunan prasasti TMMD ke-109 di Pulau Hanaut hampir selesai
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2020