Sedikitnya 342 jiwa warga Dusun Bulan Tinjo, Desa Sayut Kecamatan Putussibau Selatan, wilayah Kapuas Hulu, Kalimantan Barat yang kehilangan tempat tinggal akibar kebakaran Rumah Betang di daerah tersebut pukul 20.20 WIB Sabtu (17/10) semalam, terpaksa mengungsi ke rumah keluarga masing-masing.
"Semua tidak bisa di selamatkan hangus terbakar, tetapi puji Tuhan warga kami yang ada 342 jiwa selamat dari amukan api dan sekarang untuk sementara mengungsi ke rumah keluarga,"kata Sekretaris Desa Sayut, Jarop, di hadapan Wakil Bupati Kapuas Hulu saat meninjau lokasi kebakaran, di Sayut, Putussibau Selatan, Kapuas Hulu, Minggu.
Disampaikan Jarop, di Rumah Betang RT 04 Dusun Bulan Tinjo, Desa Sayut itu terdiri dari 51 pintu (bilik), 96 kepala keluarga dan 342 jiwa.
Menurut dia, ketika api begitu cepat membesar warga setempat yang tinggal di Rumah Betang itu berhamburan menyelamatkan diri dalam kondisi panik, karena api begitu cepat menghanguskan pintu demi pintu.
"Masyarakat kami sangat-sangat terpukul dengan musibah kebakaran, kami berharap uluran tangan dari pemerintah dan semua pihak, dari semalam juga banyak bantuan mengalir kepada masyarakat kami sangat terima kasih atas kepeduliannya," kata Jarop.
Selain itu, Jarop juga menyampaikan dalam musibah kebakaran juga masyarakat sepakat dan membuat pernyataan untuk tidak saling menyalahkan, karena itu musibah bersama .
"Kami seluruh masyarakat sepakat tidak saling menuding tidak saling menyalahkan dari penyebab kebakaran,"ucap Jarop.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2020
"Semua tidak bisa di selamatkan hangus terbakar, tetapi puji Tuhan warga kami yang ada 342 jiwa selamat dari amukan api dan sekarang untuk sementara mengungsi ke rumah keluarga,"kata Sekretaris Desa Sayut, Jarop, di hadapan Wakil Bupati Kapuas Hulu saat meninjau lokasi kebakaran, di Sayut, Putussibau Selatan, Kapuas Hulu, Minggu.
Disampaikan Jarop, di Rumah Betang RT 04 Dusun Bulan Tinjo, Desa Sayut itu terdiri dari 51 pintu (bilik), 96 kepala keluarga dan 342 jiwa.
Menurut dia, ketika api begitu cepat membesar warga setempat yang tinggal di Rumah Betang itu berhamburan menyelamatkan diri dalam kondisi panik, karena api begitu cepat menghanguskan pintu demi pintu.
"Masyarakat kami sangat-sangat terpukul dengan musibah kebakaran, kami berharap uluran tangan dari pemerintah dan semua pihak, dari semalam juga banyak bantuan mengalir kepada masyarakat kami sangat terima kasih atas kepeduliannya," kata Jarop.
Selain itu, Jarop juga menyampaikan dalam musibah kebakaran juga masyarakat sepakat dan membuat pernyataan untuk tidak saling menyalahkan, karena itu musibah bersama .
"Kami seluruh masyarakat sepakat tidak saling menuding tidak saling menyalahkan dari penyebab kebakaran,"ucap Jarop.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2020