Sedikitnya sudah 80 korban kebakaran Rumah Betang Sayut, Kecamatan Putussibau Selatan, Kabupaten Kapuas Hulu, Kalimantan Barat mendapatkan pelayanan kesehatan di posko kesehatan di sekitar lokasi kebakaran.
"Hingga hari ini petugas kami di lapangan menangani 80 orang dengan berbagai keluhan kesehatan," kata Kepala Puskesmas Putussibau Selatan, dr Dasmiati Olfah, dihubungi ANTARA, di Putussibau, Ibu Kota Kabupaten Kapuas Hulu, Senin.
Disampaikan Olfah, dari laporan koordinator lapangan, bahwa rata-rata mengalami cedera memar, luka robek, luka bakar kategori ringan sehingga tidak perlu dirujuk, karena masih bisa ditangani di posko kesehatan.
Keluhan lainnya yang banyak dialami lanjut usia, seperti sakit badan dan sendi, pusing, tinggi tekanan darah atau hipertensi dan trauma pasca-kebakaran yang menimpa Rumah Betang Sayut.
"Petugas kesehatan dari kami bersama Dinas Kesehatan Kapuas Hulu 'stand by' di posko kesehatan di Desa Sayut," ucap Olfah.
Dalam melaksanakan tugas pelayanan di posko kesehatan, pihaknya tetap menerapkan protokol kesehatan, sebagai upaya antisipasi penyebaran COVID-19.
Kepala Bidang Kesehatan Masyatakat Dinas Kesehatan Kapuas Hulu Ade Hermanto mengatakan pihaknya terus membuka pelayanan di posko kesehatan hingga kondisi masyarakat pulih.
"Kami selalu memantau dan melayani setiap keluhan kesehatan korban kebakaran Rumah Betang Sayut, bahkan saat malam kejadian kebakaran kami langsung ke lokasi dan langsung mendirikan posko kesehatan di Desa Sayut," kata dia.
Baca juga: Polres Kapuas Hulu ungkap penyebab kebakaran Rumah Betang Sayut
Baca juga: Mantan Jurnalis selamatkan keluarganya saat kebakaran di Rumah Betang
Baca juga: Sebanyak 342 korban kebakaran rumah betang mengungsi ke rumah keluarga
Baca juga: Polres Kapuas Hulu ungkap penyebab kebakaran Rumah Betang Sayut
Baca juga: Mantan Jurnalis selamatkan keluarganya saat kebakaran di Rumah Betang
Baca juga: Sebanyak 342 korban kebakaran rumah betang mengungsi ke rumah keluarga
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2020