Anggota KPU Kabupaten Sambas Martono mengatakan pihaknya selesai melakukan pelipatan surat suara untuk Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2020.
"Pelipatan surat suara untuk pilkada sudah selesai dilakukan kemarin. Sebelum dilipat, kami melakukan sortir untuk mengecek kerusakan, baik berupa koyak, noda, dan lainnya," kata Martono saat dihubungi ANTARA di Pontianak, Kalimantan Barat, Selasa.
Terkait jumlah surat suara yang rusak belum ada angka pasti karena akan dilakukan lagi sortir tahap kedua. Sehingga baru bisa dipublikasikan jumlah kertas yang rusak tersebut.
“Nanti tentunya surat suara rusak akan dimusnahkan, disaksikan Bawaslu dan kepolisian,” kata dia.
Dalam pelipatan kertas suara KPU Kabupaten Sambas melibatkan masyarakat untuk hari pertama sebanyak 120 orang dan hari kedua 100 orang.
Martono menjelaskan bahwa pelipatan kertas suara selama 2 hari dengan melibatkan 220 orang. Mereka dibagi ke dalam beberapa ruangan sesuai dengan protokol kesehatan untuk pencegahan COVID-19.
Secara umum, kata dia, logistik pilkada untuk pemilihan sudah ada, hanya alat pelindung diri (APD) untuk penerapan protokol kesehatan COVID-19 masih menunggu.
Ia menyebutkan logistik Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Sambas, seperti kotak suara, kertas suara yang sudah dilipat, tinta, kabel ties, lem, dan perlengkapan lainnya sudah ada di gudang.
"Sisanya APD yang dalam proses. APD diprediksikan akhir bulan ini baru tiba," kata Martono.
Saat pemilihan dan perhitungan suara Pilkada Sambas 2020 terkait dengan protokol kesehatan pencegahan dan pengendalian COVID-19 di tempat pemungutan suara (TPS), dia optimistis bisa diterapkan dengan baik.
Dalam Pilkada Sambas 2020 terdapat empat pasangan calon, yakni paslon nomor urut 01 Heroaldi Djuhardi Alwi-Rubaeti Erlita, paslon nomor urut 02 Satono-Fahrur Rofi, paslon nomor urut 03 Helman Fachri-Darso, dan paslon nomor urut 4 yakni Atbah Romin Suhaili-Hairiah.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2020
"Pelipatan surat suara untuk pilkada sudah selesai dilakukan kemarin. Sebelum dilipat, kami melakukan sortir untuk mengecek kerusakan, baik berupa koyak, noda, dan lainnya," kata Martono saat dihubungi ANTARA di Pontianak, Kalimantan Barat, Selasa.
Terkait jumlah surat suara yang rusak belum ada angka pasti karena akan dilakukan lagi sortir tahap kedua. Sehingga baru bisa dipublikasikan jumlah kertas yang rusak tersebut.
“Nanti tentunya surat suara rusak akan dimusnahkan, disaksikan Bawaslu dan kepolisian,” kata dia.
Dalam pelipatan kertas suara KPU Kabupaten Sambas melibatkan masyarakat untuk hari pertama sebanyak 120 orang dan hari kedua 100 orang.
Martono menjelaskan bahwa pelipatan kertas suara selama 2 hari dengan melibatkan 220 orang. Mereka dibagi ke dalam beberapa ruangan sesuai dengan protokol kesehatan untuk pencegahan COVID-19.
Secara umum, kata dia, logistik pilkada untuk pemilihan sudah ada, hanya alat pelindung diri (APD) untuk penerapan protokol kesehatan COVID-19 masih menunggu.
Ia menyebutkan logistik Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Sambas, seperti kotak suara, kertas suara yang sudah dilipat, tinta, kabel ties, lem, dan perlengkapan lainnya sudah ada di gudang.
"Sisanya APD yang dalam proses. APD diprediksikan akhir bulan ini baru tiba," kata Martono.
Saat pemilihan dan perhitungan suara Pilkada Sambas 2020 terkait dengan protokol kesehatan pencegahan dan pengendalian COVID-19 di tempat pemungutan suara (TPS), dia optimistis bisa diterapkan dengan baik.
Dalam Pilkada Sambas 2020 terdapat empat pasangan calon, yakni paslon nomor urut 01 Heroaldi Djuhardi Alwi-Rubaeti Erlita, paslon nomor urut 02 Satono-Fahrur Rofi, paslon nomor urut 03 Helman Fachri-Darso, dan paslon nomor urut 4 yakni Atbah Romin Suhaili-Hairiah.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2020