Sebanyak tujuh rumah rusak akibat diterjang angin puting beliung di Kelurahan Kuala Kecamatan Singkawang Barat Provinsi Kalimantan Barat, Selasa.
Ketua Tagana Singkawang Feri Samson di Singkawang mengatakan, untuk memastikan jumlah rumah yang rusak pihaknya akan melakukan pendataan ulang di lapangan.
Setelah dilakukan pendataan, selanjutnya Tagana akan berkoordinasi dengan dinas terkait dan BPBD guna menentukan langkah-langkah apa yang akan dilakukan ke depannya. "Saya berharap kejadian serupa tidak terjadi lagi di Singkawang," ujarnya.
Diketahui, akibat peristiwa tersebut, tidak hanya rumah warga yang rusak, namun masjid pun ikut menjadi rusak.
"Kejadian sekitar pukul 13.30 WIB, saat itu saya sedang tidur siang," kata warga Kuala yang menjadi salah satu korban angin puting beliung, Deri.
Sewaktu hujan lebat, dirinya tertidur di dalam kamar. Entah bagaimana, atap-atap seng rumah beterbangan akibat diterjang angin kencang.
"Mendengar seng-seng beterbangan, saya langsung keluar. Ternyata di luar warga sudah ramai," tuturnya.
Dia menduga bukan hanya rumahnya saja yang menjadi korban angin puting beliung, tapi juga rumah warga lainnya khususnya di Kelurahan Kuala.
Dari kejadian itu, dia berharap kepada Pemkot Singkawang bisa memberikan pertolongan kepada warga Kuala yang menjadi korban. "Saya berharap ada perhatian dari Pemkot Singkawang untuk melakukan perbaikan," katanya.
Karena untuk sementara waktu ini, dia bersama keluarga terpaksa harus menumpang ke rumah keluarganya yang lain.
"Terpaksa sementara waktu numpang dulu di rumah keluarga," tuturnya.
Warga Kuala lainnya, Hendri mengatakan, dirinya tak menyangka rumah kediamannya rusak akibat kuatnya angin.
Dia yang saat itu sedang berada di kamarnya, kemudian berniat menutup serta mengunci pintu depan rumahnya, seketika terkejut melihat atap rumahnya terbang kemudian jatuh ke halaman rumahnya.
"Pertama memang sudah liat angin kencang, pas mau kunci pintu teras tiba-tiba angin tambah kencang sampai atap rumah bagian depan terbang terus jatuh didepan," katanya.
Akibat angin kencang itu, sebagian rumah Hendri rusak, khususnya pada bagian depan. Menurutnya, kerusakan terjadi di bagian ruang tamu, kamar depan serta garasi yang kini tidak memiliki atap.
Saat ini Hendri berusaha membereskan bagian-bagian rumahnya yang rusak, dia mengaku ikhlas dengan kajadian ini. "Iya mau gimana lagi, sudah musibah," katanya.
Hendri juga mengatakan masih bisa tinggal di rumahnya, karena dua kamar yang berada di bagian tengah serta belakang rumah tidak mengalami kerusakan.
Saat ini, warga Kuala dibantu TNI dan kepolisian bahu membahu membereskan puing,-puing rumah yang mengalami kerusakan akibat angin puting beliung.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2020
Ketua Tagana Singkawang Feri Samson di Singkawang mengatakan, untuk memastikan jumlah rumah yang rusak pihaknya akan melakukan pendataan ulang di lapangan.
Setelah dilakukan pendataan, selanjutnya Tagana akan berkoordinasi dengan dinas terkait dan BPBD guna menentukan langkah-langkah apa yang akan dilakukan ke depannya. "Saya berharap kejadian serupa tidak terjadi lagi di Singkawang," ujarnya.
Diketahui, akibat peristiwa tersebut, tidak hanya rumah warga yang rusak, namun masjid pun ikut menjadi rusak.
"Kejadian sekitar pukul 13.30 WIB, saat itu saya sedang tidur siang," kata warga Kuala yang menjadi salah satu korban angin puting beliung, Deri.
Sewaktu hujan lebat, dirinya tertidur di dalam kamar. Entah bagaimana, atap-atap seng rumah beterbangan akibat diterjang angin kencang.
"Mendengar seng-seng beterbangan, saya langsung keluar. Ternyata di luar warga sudah ramai," tuturnya.
Dia menduga bukan hanya rumahnya saja yang menjadi korban angin puting beliung, tapi juga rumah warga lainnya khususnya di Kelurahan Kuala.
Dari kejadian itu, dia berharap kepada Pemkot Singkawang bisa memberikan pertolongan kepada warga Kuala yang menjadi korban. "Saya berharap ada perhatian dari Pemkot Singkawang untuk melakukan perbaikan," katanya.
Karena untuk sementara waktu ini, dia bersama keluarga terpaksa harus menumpang ke rumah keluarganya yang lain.
"Terpaksa sementara waktu numpang dulu di rumah keluarga," tuturnya.
Warga Kuala lainnya, Hendri mengatakan, dirinya tak menyangka rumah kediamannya rusak akibat kuatnya angin.
Dia yang saat itu sedang berada di kamarnya, kemudian berniat menutup serta mengunci pintu depan rumahnya, seketika terkejut melihat atap rumahnya terbang kemudian jatuh ke halaman rumahnya.
"Pertama memang sudah liat angin kencang, pas mau kunci pintu teras tiba-tiba angin tambah kencang sampai atap rumah bagian depan terbang terus jatuh didepan," katanya.
Akibat angin kencang itu, sebagian rumah Hendri rusak, khususnya pada bagian depan. Menurutnya, kerusakan terjadi di bagian ruang tamu, kamar depan serta garasi yang kini tidak memiliki atap.
Saat ini Hendri berusaha membereskan bagian-bagian rumahnya yang rusak, dia mengaku ikhlas dengan kajadian ini. "Iya mau gimana lagi, sudah musibah," katanya.
Hendri juga mengatakan masih bisa tinggal di rumahnya, karena dua kamar yang berada di bagian tengah serta belakang rumah tidak mengalami kerusakan.
Saat ini, warga Kuala dibantu TNI dan kepolisian bahu membahu membereskan puing,-puing rumah yang mengalami kerusakan akibat angin puting beliung.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2020