Mahasiswa dari Kabupaten Sambas, Kalimantan Barat siap menjadi pelopor anti politik uang dalam perhelatan Pilkada 2020 yang menjadi ajang untuk mencari pemimpin yang berkualitas dan bebas korupsi.

"Kami mahasiswa Kabupaten Sambas siap untuk mewujudkan suasana yang bersih pada Pilkada serentak tahun 2020 dan satu di antaranya siap menjadi pelopor anti politik uang demi mewujudkan pemilu yang bersih dan berintegritas," ujar Presiden BEM Politeknik Negeri Sambas, Irfan Rabbani saat dihubungi di Sambas, Minggu.

Ia menjelaskan bahwa politik uang merupakan kejahatan politik dan demokrasi yang luar biasa sehingga harus menjadi perhatian semua pihak.

"Siapa pun dia baik pasangan calon, tim dan lainnya yang menjadi pelaku politik uang pada dasarnya telah melakukan perusakan mental dan penghinaan terhadap nilai-nilai kemanusiaan dalam berdemokrasi," kata dia.

Ia mendorong semua pihak terutama mahasiswa dan masyarakat menjadi elemen penguat demokrasi dengan berpartisipasi aktif awasi aksi-aksi yang merusak keutuhan nilai demokrasi.

"Mengawal Pilkada serentak 2020 sebagai sarana kedaulatan rakyat dalam rangka memilih pemimpin yang jujur bermartabat," kata dia.

Terkait jumlah Daftar Pemilih Tetap (DPT) di Kabupaten Sambas, KPU Sambas telah menetapkan bahwa terdapat 427.926 pemilih terdiri laki-laki 217.686 pemilih dan perempuan 210.240 pemilih.

Dalam Pilkada Sambas 2020 ini terdapat empat paslon. Paslon yang berlaga tersebut semua dari unsur partai atau tidak ada calon independen.

Paslon nomor urut 1 yakni Heroaldi Djuhardi Alwi - Rubaeti Erlita yang didukung dua partai, yakni PKB dan Golkar.

Pasangan nomor urut 2 yakni Satono - Fahrur Rofi yang didukung oleh dua partai yakni Gerindra dan PAN.

Pasangan nomor urut 3 Helman Fachri - Darso yang didukung tiga partai, Partai NasDem, PDIP, dan PPI.

Pasangan nomor urut 4 yakni Atbah Romin Suhaili - Hairiah yang didukung oleh empat partai yakni PKS, Hanura, PPP, dan Demokrat.

Pewarta: Dedi

Editor : Admin Antarakalbar


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2020