Wali Kota Pontianak, Edi Rusdi Kamtono mengajak masyarakat di ibu kota Provinsi Kalimantan Barat itu untuk tidak diskriminasi terhadap Odha (orang dengan HIV/AIDS).

"Saya mengimbau kepada masyarakat agar tidak mengucilkan mereka yang terinfeksi virus HIV atau Orang Dengan HIV/AIDS, sebab stigma negatif dan perlakuan diskriminatif dari masyarakat tentunya berdampak buruk pada psikologis mereka," kata Edi Rusdi Kamtono di Pontianak, Selasa.

Edi menilai, dalam upaya pencegahan dan penanggulangan HIV/AIDS, dibutuhkan kerja sama dari berbagai pihak dan stakeholder.

"Dengan sinergitas semua pihak, maka penanggulangan HIV/AIDS di Kota Pontianak bisa lebih optimal lagi," katanya.

Dia menjelaskan, dalam peringatan Hari AIDS sedunia di Kota Pontianak diperingati dengan membagikan masker gratis kepada masyarakat di kawasan Tugu Digulis atau Tugu Bambu Runcing/Untan Pontianak.

Momentum Hari AIDS sedunia yang diperingati setiap tanggal 1 Desember ini, Wali Kota Pontianak kembali mengingatkan kepada warga bahwa virus Human Immunodeficiency Virus (HIV) juga sangat berbahaya.

"Hingga tahun 2020, berdasarkan data yang ada tercatat sebanyak 107 warga Kota Pontianak yang terpapar virus HIV. Hingga saat ini memang belum ditemukan obat untuk menyembuhkan virus HIV, sehingga masyarakat harus terus-menerus menjaga kesehatannya dan jangan sampai tertular virus tersebut," katanya.

Ia juga, tidak ingin masyarakat lalai dengan kesehatan dirinya masing-masing karena virus HIV masih ada di sekitar masyarakat itu sendiri. "Berbagai cara yang bisa dilakukan untuk menghindari penularan virus HIV, misalnya tidak bergonta-ganti pasangan dan tidak melakukan seks bebas," kata Edi.

Pewarta: Andilala

Editor : Admin Antarakalbar


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2020