Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) Kabupaten Sambas, Hendi Wijaya mengingatkan tugas penyuluh KB bukan sebatas kontrasepsi saja akan tetapi juga memberi penyuluhan. Untuk itu ia

meminta tenaga Penyuluh KB sebagai petugas yang tergabung di IPeKB di lini lapangan haru betul-betul menjadi petugas profesional.

"Jadi selain melayanan kontrasepsi KB harus dibarengi dengan penyuluhan dan  setelah  jadi organisasi profesi (IPeKB) dalam bekerja tenaga Penyuluh KB harus profesional. Para penyuluh KB ini kompetensinya di bidang penyuluhan," kata Kepala DP3AP2KB Sambas, Hendi Wijaya di Sambas, Kamis.

Dikatanya, tenaga penyuluh itu bertugas merubah perilaku di dalam mewujudkan perencanaan keluarga menuju keluarga berkualitas.

Menurutnya, di era informasi dan teknologi yang semakin canggih ini, menjadikan masyarakat sangat dinamis. Sehingga ekspektasi masyarakat dalam pelayanan pemerintah kadang melebihi dari kemampuan.

"Ini yang harus ditangkap. Karena kita berhadapan dengan masyarakat tidak homogen. Karakteristiknya berbeda-beda," katanya.

Khususnya kata Hendi pemberian pemahaman pada ibu, remaja, balita sampai lansia menjadi segmennya. Maka dari itu, seorang penyuluh mesti paham betul tugasnya. Tidak sebatas alat kontrasepsi.

Kepala DP3AP2KB Sambas itu juga membenarkan bahwa alat kontrasepsi  merupakan salah satu upaya buat mengendalikan pertumbuhan penduduk. Kini BKKBN juga menggalakkan pembangunan keluarga. Melalui program pembangunan keluarga diharap semua yang disasar dapat mengena.

"Kami berharap petugas lini lapangan dapat menjadi ujung tombak BKKBN dalam memaksimalkan semua program.

Jika petugas lapangan tumpul, program tidak berjalan. Melalui wadah IPeKB inilah mereka harus bisa menjadi penyuluh tangguh dan profesional," pungkasnya.


 

Pewarta: Slamet Ardiansyah

Editor : Admin Antarakalbar


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2020