Wali Kota Pontianak, Edi Rusdi Kamtono berharap Keuskupan Agung Pontianak, Kalimantan Barat mengoptimalkan pelayanan, terutama kepada umat kristiani, terkait dengan pembangunan gedung keuskupan setempat.
"Manfaatnya tidak hanya di Kota Pontianak tetapi juga Provinsi Kalbar," kata dia usai melakukan peletakan batu pertama pembangunan Gedung Keuskupan Agung Pontianak berlokasi di kompleks Akademi Kebidanan Dharma Insan Lama Jalan Merdeka Kota Pontianak di Pontianak, Kamis.
Ia menyampaikan ucapan selamat atas pembangunan gedung itu, sebagai bagian dari peningkatan kualitas infrastruktur di Kota Pontianak. Pemkot Pontianak telah menerbitkan Izin Mendirikan Bangunan (IMB) untuk pembangunan gedung tersebut.
"Kita akan mengawal proses pembangunan dan mudah-mudahan berjalan lancar sesuai waktu dan target yang direncanakan," ujarnya.
Dalam kesempatan itu, Edi memaparkan terkait dengan program pembangunan Kota Pontianak selama dua tahun pemerintahannya.
Dia mengatakan jumlah penduduk Kota Pontianak hingga saat ini tercatat 674.420 jiwa berdasarkan data KTP-el di enam wilayah kecamatan se-Kota Pontianak. Aktivitas antara warga Kota Pontianak dan Kabupaten Kubu Raya hampir tidak ada sekat selain pembatasan administrasi pemerintahan.
"Bisa dilihat tingkat pertambahan penduduk Kota Pontianak setiap tahunnya hampir mencapai tiga persen," katanya.
Hal tersebut, lanjutnya, memiliki arti Kota Pontianak akan semakin padat penduduk.
Oleh karena itu, kata dia, sewajarnya jika pembangunan di Kota Pontianak dilakukan ke arah vertikal, sebab dengan pertambahan penduduk tentu akan memunculkan permasalahan berkaitan dengan pelayanan.
"Misalnya persoalan air bersih, sampah, dan 'traffic' lalu lintas. Kota Pontianak juga rentan terhadap genangan ketika air pasang ditambah curah hujan tinggi, sehingga mengakibatkan meluapnya air di sungai-sungai, terutama pada Bulan Desember hingga Januari yang mengakibatkan terjadinya genangan. Untuk itu kita telah berupaya memelihara parit-parit yang ada dan melakukan peninggian jalan," kata Edi.
Sebagai upaya peningkatan tingkat kebahagiaan warga Kota Pontianak, pihaknya juga terus memenuhinya dengan memperbanyak ruang terbuka hijau.
Tujuannya, katanya, sebagai wadah menjaga keharmonisan dan keselarasan warga Kota Pontianak.
"Kita manfaatkan lahan-lahan kosong untuk taman kota," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2020
"Manfaatnya tidak hanya di Kota Pontianak tetapi juga Provinsi Kalbar," kata dia usai melakukan peletakan batu pertama pembangunan Gedung Keuskupan Agung Pontianak berlokasi di kompleks Akademi Kebidanan Dharma Insan Lama Jalan Merdeka Kota Pontianak di Pontianak, Kamis.
Ia menyampaikan ucapan selamat atas pembangunan gedung itu, sebagai bagian dari peningkatan kualitas infrastruktur di Kota Pontianak. Pemkot Pontianak telah menerbitkan Izin Mendirikan Bangunan (IMB) untuk pembangunan gedung tersebut.
"Kita akan mengawal proses pembangunan dan mudah-mudahan berjalan lancar sesuai waktu dan target yang direncanakan," ujarnya.
Dalam kesempatan itu, Edi memaparkan terkait dengan program pembangunan Kota Pontianak selama dua tahun pemerintahannya.
Dia mengatakan jumlah penduduk Kota Pontianak hingga saat ini tercatat 674.420 jiwa berdasarkan data KTP-el di enam wilayah kecamatan se-Kota Pontianak. Aktivitas antara warga Kota Pontianak dan Kabupaten Kubu Raya hampir tidak ada sekat selain pembatasan administrasi pemerintahan.
"Bisa dilihat tingkat pertambahan penduduk Kota Pontianak setiap tahunnya hampir mencapai tiga persen," katanya.
Hal tersebut, lanjutnya, memiliki arti Kota Pontianak akan semakin padat penduduk.
Oleh karena itu, kata dia, sewajarnya jika pembangunan di Kota Pontianak dilakukan ke arah vertikal, sebab dengan pertambahan penduduk tentu akan memunculkan permasalahan berkaitan dengan pelayanan.
"Misalnya persoalan air bersih, sampah, dan 'traffic' lalu lintas. Kota Pontianak juga rentan terhadap genangan ketika air pasang ditambah curah hujan tinggi, sehingga mengakibatkan meluapnya air di sungai-sungai, terutama pada Bulan Desember hingga Januari yang mengakibatkan terjadinya genangan. Untuk itu kita telah berupaya memelihara parit-parit yang ada dan melakukan peninggian jalan," kata Edi.
Sebagai upaya peningkatan tingkat kebahagiaan warga Kota Pontianak, pihaknya juga terus memenuhinya dengan memperbanyak ruang terbuka hijau.
Tujuannya, katanya, sebagai wadah menjaga keharmonisan dan keselarasan warga Kota Pontianak.
"Kita manfaatkan lahan-lahan kosong untuk taman kota," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2020