Pemerintah Kabupaten Bengkayang, Kalimantan Barat setelah melakukan pertemuan terbatas terkait analisa dan evaluasi peningkatan penularan COVID-19 akhirnya memutuskan untuk menunda Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) secara tatap muka karena zona orange.
“Setelah rapat terbatas dan melihat kondisi peningkatan COVID-19 untuk itu dihentikan KBM tatap muka di semester genap tahun 2021,” ujar Pj Bupati Bengkayang, Yohanes Budiman saat dihubungi di Bengkayang, Rabu.
Ia meminta Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Bengkayang untuk jangan dulu izinkan sekolah tatap muka.
“Saya tegaskan kepada seluruh kepala sekolah untuk untuk KBM tatap muka. Kadisdik berikan surat himbauan kalau mereka tidak mau dengar kita laporkan ke Gubernur. Pokoknya tidak ada KBM tatap muka sepanjang Januari ini," tegasnya.
Selain aktifitas sekolah, Yohanes juga meminta agar tidak ada OPD yang melakukan kegiatan dinas luar provinsi.
"Tidak ada perjalanan dinas ke luar provinsi sampai situasi memungkinkan," ucapnya.
Selain itu, dia juga meminta agar aparat keamanan dan Satgas COVID-19 untuk lebih gencar melakukan penertiban kerumunan di cafe-cafe. Pasalnya, sampai saat ini keramaian terus terjadi di cafe-cafe di Bengkayang.
“Bila perlu memberikan shock terapi kepada pelaku usaha dan masyarakat yang masih mengumpulkan keramaian atau melanggar protokol kesehatan COVID-19. Datangi kerumunan di cafe-café dan bila perlu mereka semua di rapid test jika reaktif kita swab," tuturnya.
Jika kondisi tetap tidak memungkinkan, Yohanes menyarankan agar dilakukan kembali ‘lock down' tradisional atau yang dikenal Basamsam. Hal tersebut dilakukan untuk mensterilkan situasi Bengkayang saat ini dan dianggap sangat baik demi memutuskan rantai penyebaran COVID-19.
Yohanes juga meminta agar gugus tugas dan dinas terkait intens memberikan informasi kepada masyarakat, terutama perkembangan informasi COVID-19 setiap harinya. Ia juga meminta agar hasil swab terus dilaporkan ke provinsi.
"Tidak apa-apa kalau pun harus zona merah, asal laporan swab terus kita lakukan karena semakin banyak swab kita laporkan tentu akan statusnya meningkat. Tidak apa-apa, daripada misalnya laporan swab sedikit dan tetap hijau, tapi banyak yang terkonfirmasi. Jadi terus lakukan itu," imbuhnya.
Kembali Yohanes meminta kepada seluruh kepala OPD, Forkopimda dan camat untuk segera mengatur strategi sedini mungkin dalam mengatasi persoalan-persoalan ini.
“Sehingga tidak sampai Bengkayang masuk dalam zona merah,” kata dia.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2021
“Setelah rapat terbatas dan melihat kondisi peningkatan COVID-19 untuk itu dihentikan KBM tatap muka di semester genap tahun 2021,” ujar Pj Bupati Bengkayang, Yohanes Budiman saat dihubungi di Bengkayang, Rabu.
Ia meminta Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Bengkayang untuk jangan dulu izinkan sekolah tatap muka.
“Saya tegaskan kepada seluruh kepala sekolah untuk untuk KBM tatap muka. Kadisdik berikan surat himbauan kalau mereka tidak mau dengar kita laporkan ke Gubernur. Pokoknya tidak ada KBM tatap muka sepanjang Januari ini," tegasnya.
Selain aktifitas sekolah, Yohanes juga meminta agar tidak ada OPD yang melakukan kegiatan dinas luar provinsi.
"Tidak ada perjalanan dinas ke luar provinsi sampai situasi memungkinkan," ucapnya.
Selain itu, dia juga meminta agar aparat keamanan dan Satgas COVID-19 untuk lebih gencar melakukan penertiban kerumunan di cafe-cafe. Pasalnya, sampai saat ini keramaian terus terjadi di cafe-cafe di Bengkayang.
“Bila perlu memberikan shock terapi kepada pelaku usaha dan masyarakat yang masih mengumpulkan keramaian atau melanggar protokol kesehatan COVID-19. Datangi kerumunan di cafe-café dan bila perlu mereka semua di rapid test jika reaktif kita swab," tuturnya.
Jika kondisi tetap tidak memungkinkan, Yohanes menyarankan agar dilakukan kembali ‘lock down' tradisional atau yang dikenal Basamsam. Hal tersebut dilakukan untuk mensterilkan situasi Bengkayang saat ini dan dianggap sangat baik demi memutuskan rantai penyebaran COVID-19.
Yohanes juga meminta agar gugus tugas dan dinas terkait intens memberikan informasi kepada masyarakat, terutama perkembangan informasi COVID-19 setiap harinya. Ia juga meminta agar hasil swab terus dilaporkan ke provinsi.
"Tidak apa-apa kalau pun harus zona merah, asal laporan swab terus kita lakukan karena semakin banyak swab kita laporkan tentu akan statusnya meningkat. Tidak apa-apa, daripada misalnya laporan swab sedikit dan tetap hijau, tapi banyak yang terkonfirmasi. Jadi terus lakukan itu," imbuhnya.
Kembali Yohanes meminta kepada seluruh kepala OPD, Forkopimda dan camat untuk segera mengatur strategi sedini mungkin dalam mengatasi persoalan-persoalan ini.
“Sehingga tidak sampai Bengkayang masuk dalam zona merah,” kata dia.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2021