Industri Kecil Menengah ( IKM) Ton Sowa atau sentra kerajinan anyaman di Jagoi Kindau, Kabupaten Bengkayang , Kalimantan Barat yang berada di daerah perbatasan Indonesia - Malaysia tersebut mendapat kucuran dana dari pemerintah pusat sebesar Rp3,1 miliar untuk pembangunan fisik dan sarananya.
"Rincian pembangunan yakni gedung dan pembangunan pagar, pengadaan mesin dan sarana lainnya. Setelah dibangun, aset tersebut akan dikelola langsung oleh Pemerintah Desa Sekida melalui BUMDes," ujar Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Bengkayang, M Ali saat dihubungi di Bengakayang, Rabu.
Ali menjelaskan bahwa lokasi pembangunan tersebut berada di Dusun Jagoi Kindau, Desa Sekida dan akan memanfaatkan lahan milik Pemda yang tersedia.
"Kita berharap dengan adanya IKM ini masyarakat di perbatasan semakin berkembang dan bahkan maju," harap dia.
Sementara itu, Pj. Bupati Bengkayang Yohanes Budiman memberikan beberapa masukan di antaranya agar gedung yang akan dibangun harus benar-benar dapat menjadi ikon daerah, artinya tidak asal dibuat sehingga tidak memberikan nilai apa pun.
"Tonjolkan ciri khas masyarakat lokal. Di samping itu saya juga mengingatkan agar pembangunan ini tidak berhenti sampai di situ saja, namun harus memiliki orientasi jangka panjang. Sehingga mampu memberikan manfaat bagi pelaku IKM," tegas dia
Ia juga meminta sebelum pembangunan dimulai, Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Bengkayang untuk berkoordinasi kembali dengan beberapa OPD terkait pemanfaatan lahan Pemda maupun desain pembangunan.
"Sebelum dimulai pembangunannya, saya minta dinas terkait untuk kembali berkoordinasi dengan beberapa OPD terkait. Sehingga pemanfaatannya nanti benar-benar dirasakan noleh pelaku IKM," imbuhnya.
Jagoi Kindau satu di antara sentra kerajinan di Kabupaten Bengkayang. Bahkan Desa Jagoi Kindau sudah ditetapkan oleh Pemerintah Kabupaten Bengkayang sebagai Kampung Kreatif. Aneka produk kerajinan dari rotan dan lainnya yang dihasilkan berkualitas dan diminati bukan hanya pasar lokal namun luar. Apalagi daerah tersebut beranda negeri.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2021
"Rincian pembangunan yakni gedung dan pembangunan pagar, pengadaan mesin dan sarana lainnya. Setelah dibangun, aset tersebut akan dikelola langsung oleh Pemerintah Desa Sekida melalui BUMDes," ujar Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Bengkayang, M Ali saat dihubungi di Bengakayang, Rabu.
Ali menjelaskan bahwa lokasi pembangunan tersebut berada di Dusun Jagoi Kindau, Desa Sekida dan akan memanfaatkan lahan milik Pemda yang tersedia.
"Kita berharap dengan adanya IKM ini masyarakat di perbatasan semakin berkembang dan bahkan maju," harap dia.
Sementara itu, Pj. Bupati Bengkayang Yohanes Budiman memberikan beberapa masukan di antaranya agar gedung yang akan dibangun harus benar-benar dapat menjadi ikon daerah, artinya tidak asal dibuat sehingga tidak memberikan nilai apa pun.
"Tonjolkan ciri khas masyarakat lokal. Di samping itu saya juga mengingatkan agar pembangunan ini tidak berhenti sampai di situ saja, namun harus memiliki orientasi jangka panjang. Sehingga mampu memberikan manfaat bagi pelaku IKM," tegas dia
Ia juga meminta sebelum pembangunan dimulai, Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Bengkayang untuk berkoordinasi kembali dengan beberapa OPD terkait pemanfaatan lahan Pemda maupun desain pembangunan.
"Sebelum dimulai pembangunannya, saya minta dinas terkait untuk kembali berkoordinasi dengan beberapa OPD terkait. Sehingga pemanfaatannya nanti benar-benar dirasakan noleh pelaku IKM," imbuhnya.
Jagoi Kindau satu di antara sentra kerajinan di Kabupaten Bengkayang. Bahkan Desa Jagoi Kindau sudah ditetapkan oleh Pemerintah Kabupaten Bengkayang sebagai Kampung Kreatif. Aneka produk kerajinan dari rotan dan lainnya yang dihasilkan berkualitas dan diminati bukan hanya pasar lokal namun luar. Apalagi daerah tersebut beranda negeri.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2021