Perayaan Tahun Baru Imlek 2572 di Vihara Avalooitesvara yang merupakan vihara tertua di Banten, pada tahun ini ditiadakan berkaitan dengan pandemi COVID-19.
Kepala Hubungan Masyarakat (Humas) Vihara Avalokitesvara Asaji Manggala Putra di Serang, Rabu, ditiadakanya perayaan Imlek tersebut untuk mencegah terjadinya penularan COVID-19 di lingkungan Vihara Avalokitesvara dan dikhawatirkan menjadi kelaster baru.
"Meskipun dari pemerintah setempat sendiri tidak melarang untuk merayakan imlek dan hanya membatasi kapasitanya sebanyak 50 persen, tapi kita tetap memilih untuk tidak merayakan demi keamanan jamaah," katanya.
Pihaknya juga melakukan pembatasan kujungan bagi warga Tionghoa yang hendak beribadah serta harus mentaati penerapan protokol kesehatan.
"Jadi kalau jamaah yang ingin beribadah boleh, tetapi harus mentaati protokol kesehatan COVID-19. Kemudian jumlah jamaahnya kita batasi," ujarnya.
Ia mengemukakan sebelum pandemi COVID-19 melanda, pihaknya selalu mempersiapkan upacara-upacara keagamaan dengan meriah, bahkan pada hari perayaan Imlek selalu ramai dikunjungi warga dari berbagai kalangan.
"Ya kalau dibilang prihatin sih prihatin juga, yang biasanya kita melaksanakan perayaan imlek sekarang tidak. Karena kan sekarang ruang gerak kita juga di batasi," kata dia.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2021
Kepala Hubungan Masyarakat (Humas) Vihara Avalokitesvara Asaji Manggala Putra di Serang, Rabu, ditiadakanya perayaan Imlek tersebut untuk mencegah terjadinya penularan COVID-19 di lingkungan Vihara Avalokitesvara dan dikhawatirkan menjadi kelaster baru.
"Meskipun dari pemerintah setempat sendiri tidak melarang untuk merayakan imlek dan hanya membatasi kapasitanya sebanyak 50 persen, tapi kita tetap memilih untuk tidak merayakan demi keamanan jamaah," katanya.
Pihaknya juga melakukan pembatasan kujungan bagi warga Tionghoa yang hendak beribadah serta harus mentaati penerapan protokol kesehatan.
"Jadi kalau jamaah yang ingin beribadah boleh, tetapi harus mentaati protokol kesehatan COVID-19. Kemudian jumlah jamaahnya kita batasi," ujarnya.
Ia mengemukakan sebelum pandemi COVID-19 melanda, pihaknya selalu mempersiapkan upacara-upacara keagamaan dengan meriah, bahkan pada hari perayaan Imlek selalu ramai dikunjungi warga dari berbagai kalangan.
"Ya kalau dibilang prihatin sih prihatin juga, yang biasanya kita melaksanakan perayaan imlek sekarang tidak. Karena kan sekarang ruang gerak kita juga di batasi," kata dia.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2021