Kepala Bidang Hortikultura, Dinas Pertanian, Tanamanan Pangan dan Hortikultura (Distan TPH) Kalbar Endang Kusumayanti mengatakan bahwa sejauh ini sebagian besar kebutuhan cabai terutama jenis rawit dan besar di Kalbar masih didatangkan dari luar sehingga perlu perluasan areal tanam sebagai solusi untuk penuhi kebutuhan lokal.

"Luas areal tanam kita masih kurang sehingga produksi yang dihasilkan belum memenuhi kebutuhan lokal. Kebutuhan yang ada memang dipenuhi pasokan dari luar. Solusi memang perluasan areal tanam penting dan dibutuhkan terutama melalui program pemerintah," ujarnya di Pontianak, Jumat.

Ia menyebutkan di Kalbar pada 2020 lalu areal tanam cabai rawit 2.854 hektare dengan produksi 6.134 ton. Kemudian untuk cabai besar dengan luas tanam 922 hektare dan produksinya mencapai 2.022 ton.

"Sedangkan kebutuhan cabai rawit di Kalbar pada 2020 sendiri sebesar 16.182 ton dan cabai besar 17.564 ton. Nah dari angka tersebut antara produksi dan kebutuhan itu selisihnya sangat besar bahkan di atas 300 persen. Kebutuhan dihitung berdasarkan konsumsi cabai per hari per jiwa berdasarkan data Dinas Pangan Kalbar yakni cabai besar 3,43 gram dan cabai rawit rawit 3,16 gram," kata dia.

Untuk mengejar atau memenuhi kebutuhan cabai di Kalbar satu di antaranya meningkatkan areal luas tanam dan produktivitas. Kondisi cuaca yang turut mempengaruhi tentu juga akan menjadi perhatian.

"Tentu untuk itu butuh dukungan dari pemerintah pusat. Untuk tahun 2021 kita belum keluar areal tanam berapa yang kita dapat untuk program cabai tersebut. Pada sisi lainnya, untuk memenuhi kebutuhan cabai yang ada tentu peran serta petani swadaya atau yang sudah mandiri. Perannya sangat penting agar suplai terpenuhi," jelasnya.

Dengan kondisi yang ada, kurangnya suplai dari lokal dan perlu didatangkan cabai dari luar fluktuasi harga cabai sering terjadi. Namun dari sisi pemerintah terus berupaya untuk mencarikan solusi secara bertahap agar komoditas cabai tidak fluktuatif dalam harga yang mendorong inflasi di daerah.

"Peran pemerintah dari berbagai pihak dan petani tentu sangat diperlukan agar suplai dan harga terus terjaga. Pendampingan dari dinas untuk petani di Kalbar terus dilakukan. Sehingga suplai cabai bisa maksimal," kata dia.

Saat ini harga cabai rawit di Pasar Flamboyan Pontianak di kisaran Rp80 ribu - Rp86 ribu per kilogram. Saat normal harga hanya di kisaran Rp35 ribu - Rp45 ribu per kilogram.

Baca juga: Kapuas Hulu suplai cabai rawit ke dua kabupaten di Kalbar
Baca juga: Harga cabai rawit di Pontianak Rp75.000 per kilogram
Baca juga: Edi Rusdi Kamtono ajak masyarakat tanam cabai
 

Pewarta: Dedi

Editor : Admin Antarakalbar


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2021