Gubernur Kepulauan Bangka Belitung (Babel) Erzaldi Rosman Djohan memfasilitasi 400 petani jahe merah di 13 kelurahan Kabupaten Bangka Tengah untuk mendapatkan Kredit Usaha Rakyat (KUR), guna meningkatkan perekonomian petani di tengah pendemi COVID-19.
"Saya berharap petani penerima KUR Bank Sumsel-Babel ini serius mengembangkan usaha budidaya jahe merah ini, sehingga komoditi ini dapat meningkatkan pendapatan keluarga," kata Erzaldi Rosman Djohan di Koba Bangka Tengah, Kamis.
Ia mengatakan saat ini kebutuhan jahe merah kurang lebih 350-500 ton per bulan dan petani harus mampu memanfaatkan peluang permintaan pasar yang tinggi ini.
"Bayangkan jika satu rumah petani ini menanam 300 jahe di polybag, maka setidaknya petani mendapatkan panen tiga hingga lima kilogram per polybag," ujarnya.
Menurut dia, observasi sudah dilakukan sejak 6 bulan yang lalu tentang kecocokan komoditas ini di Babel dan bisa dimanfaatkan untuk menghadirkan kekuatan ekonomi yang sesungguhnya bagi masyarakat.
"KUR, khususnya untuk jahe merah dapat dilaksanakan oleh PT Berkah Rempah Makmur dan Bangka Tengah mendapat kesempatan untuk membuka pabrik pengelolaan jahe merah, di Desa Lubuk, Bangka Tengah," katanya.
Direktur PT Berkah Rempah Makmur Agus Supriono mengatakan dari dokumen yang disiapkan oleh para petani jahe merah, sebanyak 400 petani dari 13 Kelurahan yang meliputi 125 orang ibu rumah tangga dan 268 orang profesi lain, untuk memulai penanaman budi daya jahe merah pada bulan Maret dan pertengahan April 2021.
"Semoga amanah ini bisa kita jalankan dengan baik," katanya.
Super Tim Jahe Merah Bangka Tengah, Agus mengucapkan terima kasih atas dukungan dan arahan Gubernur Kepulauan Babel untuk program budi daya jahe merah hingga mendapat dukungan KUR dari Bank Sumsel Babel.
"Gubernur Babel lahir dan batin mendukung kami dan selalu memberikan arahan-arahan sehingga terlaksanalah program ini," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2021
"Saya berharap petani penerima KUR Bank Sumsel-Babel ini serius mengembangkan usaha budidaya jahe merah ini, sehingga komoditi ini dapat meningkatkan pendapatan keluarga," kata Erzaldi Rosman Djohan di Koba Bangka Tengah, Kamis.
Ia mengatakan saat ini kebutuhan jahe merah kurang lebih 350-500 ton per bulan dan petani harus mampu memanfaatkan peluang permintaan pasar yang tinggi ini.
"Bayangkan jika satu rumah petani ini menanam 300 jahe di polybag, maka setidaknya petani mendapatkan panen tiga hingga lima kilogram per polybag," ujarnya.
Menurut dia, observasi sudah dilakukan sejak 6 bulan yang lalu tentang kecocokan komoditas ini di Babel dan bisa dimanfaatkan untuk menghadirkan kekuatan ekonomi yang sesungguhnya bagi masyarakat.
"KUR, khususnya untuk jahe merah dapat dilaksanakan oleh PT Berkah Rempah Makmur dan Bangka Tengah mendapat kesempatan untuk membuka pabrik pengelolaan jahe merah, di Desa Lubuk, Bangka Tengah," katanya.
Direktur PT Berkah Rempah Makmur Agus Supriono mengatakan dari dokumen yang disiapkan oleh para petani jahe merah, sebanyak 400 petani dari 13 Kelurahan yang meliputi 125 orang ibu rumah tangga dan 268 orang profesi lain, untuk memulai penanaman budi daya jahe merah pada bulan Maret dan pertengahan April 2021.
"Semoga amanah ini bisa kita jalankan dengan baik," katanya.
Super Tim Jahe Merah Bangka Tengah, Agus mengucapkan terima kasih atas dukungan dan arahan Gubernur Kepulauan Babel untuk program budi daya jahe merah hingga mendapat dukungan KUR dari Bank Sumsel Babel.
"Gubernur Babel lahir dan batin mendukung kami dan selalu memberikan arahan-arahan sehingga terlaksanalah program ini," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2021