Kepolisian Daerah Kalimantan Barat (Kalbar) Kamis, menggelar rapat koordinasi pengendalian dan pencegahan Karhutla (Kebakaran Hutan dan Lahan) yang dihadiri oleh instansi terkait di provinsi itu, sebagai persiapan dan antisipasi menjelang musim kemarau 2021.
Wakapolda Kalbar Brigjen Pol Asep Safrudin saat memimpin langsung rakor di Pontianak, Kamis, mengatakan rakor itu digelar dalam rangka pengendalian dan pencegahan guna menekan seminimal mungkin Karhutla di tahun 2021 di Kalbar.
Dia menjelaskan pengendalian Karhutla menjadi atensi dari presiden untuk dilakukan upaya yang paling baik, yakni upaya preemtif dan preventif.
"Yaitu mengimbau kepada masyarakat agar tidak membuka lahan dengan cara membakar, apabila ingin membakar agar dilakukan di tempat tertentu dan syarat terbatas, jika tidak dipatuhi dikenakan sanksi hukum adat," ujarnya.
Dia menambahkan kebijakan Presiden bahwa semua pihak harus bertindak justru sebelum ada api, atau andaipun ada api, jangan menunggu api itu besar, yakni api kecil langsung dipadamkan.
"Untuk mengantisipasi terjadinya bencana asap yang ditimbulkan dari kebakaran hutan dan lahan, Polri saat ini sedang menggelar Operasi Bina Karuna," katanya.
Bahkan, menurut dia, penanganan Karhutla ada operasi khusus atau Operasi Bina Karuna dalam mencegah dan pengendalian Karhutla di Kalbar.
"Masalah pengendalian atau penanggulangan Karhutla di Kalbar ini, bukan tanggung jawab salah satu institusi saja, tapi seluruh semua pihak, sehingga mari kita bergandengan tangan dan semaksimal mungkin agar Kalbar betul-betul terhindar dari bencana asap dampak Karhutla," ujarnya.
Sebelumnya Kapolda Kalbar Irjen Pol R Sigid Tri Hardjanto telah membentuk Brigade Pengendali Karhutla yang diperkuat oleh sebanyak 538 personel Polri dalam mengantisipasi dan menanggulangi Karhutla di Kalbar.
Kapolda Kalbar menambahkan, selain memberikan pemahaman, edukasi dan penjelasan kepada masyarakat, pihaknya (Brigade Pengendali Karhutla) juga membiasakan atau mengantisipasi agar api tidak berkembang menjadi besar.
"Upaya kami bagaimana tidak terjadi kebakaran hutan dan lahan dengan menggencarkan sosialiasi kepada masyarakat agar tidak membersihkan lahan dengan cara membakar," ujarnya.
Dia menyebutkan pasukan ini menjadi garda terdepan dalam menangani permasalahan Karhutla, mulai dari melakukan sosialisasi pencegahan hingga turun ke titik hot spot untuk melakukan pemadaman karhutla.
"Kita ketahui bersama Karhutla ini merupakan perhatian dunia, jangan sampai wilayah kita menyumbang asap, dan apa yang dilakukan ini sebagai langkah antisipasi bersama," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2021
Wakapolda Kalbar Brigjen Pol Asep Safrudin saat memimpin langsung rakor di Pontianak, Kamis, mengatakan rakor itu digelar dalam rangka pengendalian dan pencegahan guna menekan seminimal mungkin Karhutla di tahun 2021 di Kalbar.
Dia menjelaskan pengendalian Karhutla menjadi atensi dari presiden untuk dilakukan upaya yang paling baik, yakni upaya preemtif dan preventif.
"Yaitu mengimbau kepada masyarakat agar tidak membuka lahan dengan cara membakar, apabila ingin membakar agar dilakukan di tempat tertentu dan syarat terbatas, jika tidak dipatuhi dikenakan sanksi hukum adat," ujarnya.
Dia menambahkan kebijakan Presiden bahwa semua pihak harus bertindak justru sebelum ada api, atau andaipun ada api, jangan menunggu api itu besar, yakni api kecil langsung dipadamkan.
"Untuk mengantisipasi terjadinya bencana asap yang ditimbulkan dari kebakaran hutan dan lahan, Polri saat ini sedang menggelar Operasi Bina Karuna," katanya.
Bahkan, menurut dia, penanganan Karhutla ada operasi khusus atau Operasi Bina Karuna dalam mencegah dan pengendalian Karhutla di Kalbar.
"Masalah pengendalian atau penanggulangan Karhutla di Kalbar ini, bukan tanggung jawab salah satu institusi saja, tapi seluruh semua pihak, sehingga mari kita bergandengan tangan dan semaksimal mungkin agar Kalbar betul-betul terhindar dari bencana asap dampak Karhutla," ujarnya.
Sebelumnya Kapolda Kalbar Irjen Pol R Sigid Tri Hardjanto telah membentuk Brigade Pengendali Karhutla yang diperkuat oleh sebanyak 538 personel Polri dalam mengantisipasi dan menanggulangi Karhutla di Kalbar.
Kapolda Kalbar menambahkan, selain memberikan pemahaman, edukasi dan penjelasan kepada masyarakat, pihaknya (Brigade Pengendali Karhutla) juga membiasakan atau mengantisipasi agar api tidak berkembang menjadi besar.
"Upaya kami bagaimana tidak terjadi kebakaran hutan dan lahan dengan menggencarkan sosialiasi kepada masyarakat agar tidak membersihkan lahan dengan cara membakar," ujarnya.
Dia menyebutkan pasukan ini menjadi garda terdepan dalam menangani permasalahan Karhutla, mulai dari melakukan sosialisasi pencegahan hingga turun ke titik hot spot untuk melakukan pemadaman karhutla.
"Kita ketahui bersama Karhutla ini merupakan perhatian dunia, jangan sampai wilayah kita menyumbang asap, dan apa yang dilakukan ini sebagai langkah antisipasi bersama," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2021