Pemerintah Kabupaten Sintang Kalimantan Barat melalui Kelompok tani Cakra Mandiri Desa Baning Panjang Kecamatan Kelam Permai saat ini sedang mengembangkan madu kelulut.

Peternakan madu kelulut tersebut sudah berlangsung selama dua tahun dan sudah beberapa kali panen, bahkan pemasarannya sampai ke pulau Jawa dan Sumatera Barat.

" Kami biasa jual madu kelulut itu ke Jawa Tengah dengan harga Rp800 ribu perliter, sekali panen biasanya bisa mencapai 50 liter madu," kata Ketua Kelompok tani Cakra Mandiri Desa Baning Panjang Kecamatan Kelam Permai Sintang Abdul Gani, saat dikunjungi Sekda Sintang, Sabtu.

Baca juga: Panen madu kelulut di lokasi TMMD Kodim 1206/PSB

Disampaikan Gani, harga madu kelulut itu cukup menjanjikan, untuk harga di Kecamatan Kelam Permai, hanya Rp400 ribu perliter, keluar kecamatan Rp500 ribu perliter, sedangkan ke Medan Sumatera Utara seharga Rp700 ribu perliter dan ke Jawa Tengah seharga Rp800 ribu perliter nya.

Menurut dia, dalam mengembangkan peternakan madu kelulut itu tidaklah terlalu sulit, dimana rumah untuk ternak kelulut itu dari bahan kayu jenis Tengkawang serta ditanami sejumlah jenis bunga salah satunya yaitu bunga air mata pengantin.

"Rasa madu kelulut itu ada rasa manis, asam dan pahit, tergantung dari jenis bunga makanan kelulut, namun kami jamin madu kelulut ini asli dan berkualitas," jelas Gani.

Diceritakan Gani, ternak kelulut itu awalnya dengan membeli induk kelulut rata-rata Rp300 ribu per pohon yang di ambil dari tengah hutan di Desa Ransi Panjang, Ensaid Panjang, Sungai Maram dan Baning Panjang.

Baca juga: Budidaya Madu Kelulut Majukan Ekonomi Keluarga

" Hutan semakin habis, kalau tidak kita kembangkan maka kelulut akan habis dan punah. Maka kita inisiatif untuk membeli induk kelulut dan kita satukan di sini untuk dikembangkan," ucap Gani.

Ia mengatakan proses memanen madu kelulut itu menggunakan sedotan sehingga cukup steril, bahkan sarang yang tertutup di buka pakai lidi, baru dimasukan sedotannya.

Dalam satu sarang bisa menghasilkan setengah liter madu kelulut. Soal waktu panen, memang tergantung bunga yang ada.

"Setelah madunya diambil, 15 hari kemudian sarang sudah terisi lagi dengan madu yang baru, jadi prosesnya tidak terlalu lama," kata Gani.

Baca juga: Tips mudah mengetes kemurnian madu
Baca juga: Agar tetap bugar selama puasa, Mohammad Ahsan rutin konsumsi madu


Menurut Gani, madu kelulut  memiliki khasiat untuk mengobati kulit yang gatal-gatal.

" Banyak yang terkena penyakit gatal yang susah sembuh, diolesi madu kelulut tiga kali saja, langsung sembuh," kata dia.

Kepala Badan perencanaan pembangunan daerah (Bappeda) Sintang Kartiyus saat mendampingi Sekda Sintang di lokasi peternakan kelulut, mengatakan usaha ternak kelulut sebagai penerapan dari konsep ekonomi lestari yang selalu digaungkan oleh Bupati Sintang.

" Konsep dan penerapan ekonomi lestari yang dimaksudkan oleh Bupati Sintang itu ya seperti ini sebenarnya," ucap Kartiyus setelah mendengarkan penjelasan Abdul Gani peternak kelulut.

Ia berharap agar ternak madu kelulut tersebut terus berkembang sehingga dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi masyarakat.

Baca juga: Manfaatkan medsos bibit jambu madu Green Honey tembus pasar nusantara
Baca juga: Manisnya Peluang Bisnis Jambu Madu di Pontianak
Baca juga: Ini penjelasan Pengelola Sinka Zoo tentang beruang madu yang viral

Pewarta: Teofilusianto Timotius

Editor : Admin Antarakalbar


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2021