Enam orang yang sedang asyik nongkrong di warung kopi (Warkop) di Kota Sintang Kalimantan Barat dinyatakan positif terpapar COVID-19 berdasarkan hasil swab antigen oleh petugas kesehatan saat razia penegakan protokol kesehatan (Prokes) oleh Satuan tugas (Satgas) COVID-19 daerah setempat.
" Ada enam orang yang positif COVID-19 saat razia penegakan prokes, empat orang merupakan pengunjung yang sedang nongkrong malam mingguan, sedangkan dua lainnya adalah pelayan warung kopi," kata Kepala Dinas Kesehatan Sintang Harysinto Linoh, di Sintang Kalimantan Barat, Minggu.
Disampaikan Harysinto, pada saat razia tim gabungan Satgas COVID-19 pada Sabtu malam (24/4/2021), di Sintang ada 199 orang yang diswab antigen oleh tim kesehatan enam orang diantaranya dinyatakan positif COVID-19.
Menurut Harysinto, 6 (enam) orang yang hasil tes antigennya positif COVID-19 langsung di bawa ke rumah susun untuk menjalani isolasi.
" Enam orang itu langsung kami bawa untuk menjalani isolasi dibawa pengawasan petugas kesehatan," jelas Harysinto.
Dikatakan Harysinto, dalam penegakan prokes tersebut, Satgas dibagi tiga tim, tim pertama di pimpin Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) sekaligus Sekretaris Satgas COVID-19 Sintang. Sedangkan tim dua dipimpin Dandenpom, kemudian tim tiga dipimpin oleh Camat Sintang.
Harysinto menceritakan pada saat razia penegakan prokes yang dilakukan, ada salah satu cafe yang langsung menutup tempat usahanya ketika tim Satgas datang.
Namun, para pengunjung masih di dalam cafe atau warung kopi tersebut.
"Saat kami gedor-gedor dan akhirnya di buka, rupanya di dalam ada 43 orang. Satu diantaranya positif COVID-19, setelah swab antigen," ucap Harysinto.
Atas kejadian tersebut, Harysinto kembali mengimbau generasi muda agar mengurangi nongkrong di luar rumah.
"Kalau mereka (anak muda) tidak memikirkan diri sendiri, pikirkanlah orang tua mereka di rumah. Pikirkanlah tetangga-tetangga yang sudah tua. Jangan seperti itulah. Meski sudah di imbau supaya tidak nongkrong - nongkrong, ini masih juga dilakukan," sesalnya.
Menurut dia, razia serupa akan gencar dilakukan oleh tim gabungan Satgas COVID-19, tidak hanya malam minggu.
Sementara itu, Sekretaris Satgas COVID-19 Sintang Bernhad Saragih, mengatakan dengan ditemukan banyak kasus positif COVID-19 saat razia prokes di warkop dan kafe dan ditemukan lagi kasus serupa saat pemeriksaan bus dan taksi masuk Sintang.
Artinya, selain terjadi transmisi lokal penularan COVID-19 juga orang yang masuk Sintang juga perlu dikhawatirkan.
"Makanya kami minta masyarakat selalu mematuhi protokol kesehatan. Kurangi mobilitas. Jangan anggap remeh penyebaran COVID-19A, karena kita harus menjaga kelurga, orang tua dan masyarakat dari sebaran virus tersebut," ucapnya.
Ia pun berharap dengan digelarnya razia penegakan prokes secara rutin oleh Satgas, kasus COVID-19 di Sintang bisa segera berkurang.
"Kalau pun tidak bisa zona hijau, minimal turun zona kuning," harapnya.
Dikatakan Seragih, razia yang dilakukan untuk memberikan edukasi masyarakat kepada masyarakat, jika ada Satgas datang dan melakukan swab antigen, bersikaplah kooperatif.
"Bersyukur karena diperiksa, jangan ditakuti. Kepada pengelola tempat usaha, kami minta terbuka. Jangan dia melindungi tempat yang dikelola seolah-olah tidak ada kerumunan. Selain itu, tetap patuhi aturan prokes," tegas Seragih.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2021
" Ada enam orang yang positif COVID-19 saat razia penegakan prokes, empat orang merupakan pengunjung yang sedang nongkrong malam mingguan, sedangkan dua lainnya adalah pelayan warung kopi," kata Kepala Dinas Kesehatan Sintang Harysinto Linoh, di Sintang Kalimantan Barat, Minggu.
Disampaikan Harysinto, pada saat razia tim gabungan Satgas COVID-19 pada Sabtu malam (24/4/2021), di Sintang ada 199 orang yang diswab antigen oleh tim kesehatan enam orang diantaranya dinyatakan positif COVID-19.
Menurut Harysinto, 6 (enam) orang yang hasil tes antigennya positif COVID-19 langsung di bawa ke rumah susun untuk menjalani isolasi.
" Enam orang itu langsung kami bawa untuk menjalani isolasi dibawa pengawasan petugas kesehatan," jelas Harysinto.
Dikatakan Harysinto, dalam penegakan prokes tersebut, Satgas dibagi tiga tim, tim pertama di pimpin Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) sekaligus Sekretaris Satgas COVID-19 Sintang. Sedangkan tim dua dipimpin Dandenpom, kemudian tim tiga dipimpin oleh Camat Sintang.
Harysinto menceritakan pada saat razia penegakan prokes yang dilakukan, ada salah satu cafe yang langsung menutup tempat usahanya ketika tim Satgas datang.
Namun, para pengunjung masih di dalam cafe atau warung kopi tersebut.
"Saat kami gedor-gedor dan akhirnya di buka, rupanya di dalam ada 43 orang. Satu diantaranya positif COVID-19, setelah swab antigen," ucap Harysinto.
Atas kejadian tersebut, Harysinto kembali mengimbau generasi muda agar mengurangi nongkrong di luar rumah.
"Kalau mereka (anak muda) tidak memikirkan diri sendiri, pikirkanlah orang tua mereka di rumah. Pikirkanlah tetangga-tetangga yang sudah tua. Jangan seperti itulah. Meski sudah di imbau supaya tidak nongkrong - nongkrong, ini masih juga dilakukan," sesalnya.
Menurut dia, razia serupa akan gencar dilakukan oleh tim gabungan Satgas COVID-19, tidak hanya malam minggu.
Sementara itu, Sekretaris Satgas COVID-19 Sintang Bernhad Saragih, mengatakan dengan ditemukan banyak kasus positif COVID-19 saat razia prokes di warkop dan kafe dan ditemukan lagi kasus serupa saat pemeriksaan bus dan taksi masuk Sintang.
Artinya, selain terjadi transmisi lokal penularan COVID-19 juga orang yang masuk Sintang juga perlu dikhawatirkan.
"Makanya kami minta masyarakat selalu mematuhi protokol kesehatan. Kurangi mobilitas. Jangan anggap remeh penyebaran COVID-19A, karena kita harus menjaga kelurga, orang tua dan masyarakat dari sebaran virus tersebut," ucapnya.
Ia pun berharap dengan digelarnya razia penegakan prokes secara rutin oleh Satgas, kasus COVID-19 di Sintang bisa segera berkurang.
"Kalau pun tidak bisa zona hijau, minimal turun zona kuning," harapnya.
Dikatakan Seragih, razia yang dilakukan untuk memberikan edukasi masyarakat kepada masyarakat, jika ada Satgas datang dan melakukan swab antigen, bersikaplah kooperatif.
"Bersyukur karena diperiksa, jangan ditakuti. Kepada pengelola tempat usaha, kami minta terbuka. Jangan dia melindungi tempat yang dikelola seolah-olah tidak ada kerumunan. Selain itu, tetap patuhi aturan prokes," tegas Seragih.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2021