Lembaga Sosial Netra Iqra Braille Center (IBC), menggelar pengajian Braille seperti menghafal dan belajar Al Quran bagi para santri Tuna Netra di Pontianak, Provinsi Kalimantan Barat (Kalbar).
"Lembaga kami bergerak pada standar pondok pesantren Islam, khusus untuk mempelajari Al Quran Braille di Pontianak, Kalimantan Barat. Untuk sekarang, ada sepuluh santri tunanetra yang melakukan aktivitas menghafal dan belajar Al Quran,” kata Ketua Yayasan Sosial Netra IBC Hendri, di Pontianak, Selasa.
Dia juga mengatakan, ada dua program yang sedang pihaknya lakukan, yang pertama program santri menginap dan santri jarak jauh.
“Nah, untuk santri jarak jauh ini kami membuka cabang di Kabupaten Sambas. Kami dari Pontianak datang untuk memberikan pengajian dan memberikan binaan di cabang, biasanya ada 20 orang yang menghadiri di Kabupaten Sambas,” ujarnya.
Lembaga tersebut didirikan pada Januari 2018, lembaga tersebut tidak hanya fokus mengajarkan braille, tetapi banyak ilmu yang lainnya juga.
"Karena lembaga kami bergerak di standar pondok pesantren Islam khusus untuk mempelajari Al Quran Braille, jadi target kami selain bisa membaca braille, kami juga mengajarkan banyak ilmu yang lain, seperti mengajarkan cara menghafal, pengenalan huruf hijaiyah arab, kajian fiqih, serta akidah," ujarnya.
Saat ini ada satu santri tunanetra yang sudah menghafal 3 juz Al Quran dengan cara melalui pendengaran. “Namanya Rahmad, dia bisa mengahafal 3 juz dari mendengar, jadi kami bacakan bacaan Al Qurannya, kemudian dia menyimak dan bisa menghafalnya.” ujarnya
Dia juga menjelaskan proses belajar mengajar pertama dengan cara pengenalan menggunakan alat yaitu tab reader, alat tersebut digunakan untuk tangan lebih terbiasa untuk meraba tonjolan huruf pada Al Quran Braille.
“Tahap pertama kami mengajarkan bagaimana pengenalan untuk membentuk huruf dalam kotak, kemudian proses kedua yaitu pengenalan huruf atau braille di kertas, jadi itu ada prosesnya,” ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2021
"Lembaga kami bergerak pada standar pondok pesantren Islam, khusus untuk mempelajari Al Quran Braille di Pontianak, Kalimantan Barat. Untuk sekarang, ada sepuluh santri tunanetra yang melakukan aktivitas menghafal dan belajar Al Quran,” kata Ketua Yayasan Sosial Netra IBC Hendri, di Pontianak, Selasa.
Dia juga mengatakan, ada dua program yang sedang pihaknya lakukan, yang pertama program santri menginap dan santri jarak jauh.
“Nah, untuk santri jarak jauh ini kami membuka cabang di Kabupaten Sambas. Kami dari Pontianak datang untuk memberikan pengajian dan memberikan binaan di cabang, biasanya ada 20 orang yang menghadiri di Kabupaten Sambas,” ujarnya.
Lembaga tersebut didirikan pada Januari 2018, lembaga tersebut tidak hanya fokus mengajarkan braille, tetapi banyak ilmu yang lainnya juga.
"Karena lembaga kami bergerak di standar pondok pesantren Islam khusus untuk mempelajari Al Quran Braille, jadi target kami selain bisa membaca braille, kami juga mengajarkan banyak ilmu yang lain, seperti mengajarkan cara menghafal, pengenalan huruf hijaiyah arab, kajian fiqih, serta akidah," ujarnya.
Saat ini ada satu santri tunanetra yang sudah menghafal 3 juz Al Quran dengan cara melalui pendengaran. “Namanya Rahmad, dia bisa mengahafal 3 juz dari mendengar, jadi kami bacakan bacaan Al Qurannya, kemudian dia menyimak dan bisa menghafalnya.” ujarnya
Dia juga menjelaskan proses belajar mengajar pertama dengan cara pengenalan menggunakan alat yaitu tab reader, alat tersebut digunakan untuk tangan lebih terbiasa untuk meraba tonjolan huruf pada Al Quran Braille.
“Tahap pertama kami mengajarkan bagaimana pengenalan untuk membentuk huruf dalam kotak, kemudian proses kedua yaitu pengenalan huruf atau braille di kertas, jadi itu ada prosesnya,” ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2021