Pemilik pabrik beras CV. Agro Abadi, Budi Hartono, memilih menghentikan penggunaan mesin genset dan beralih menggunakan listrik PLN guna menekan biaya produksi di pabrik penggilingan padi miliknya.
Hal tersebut diungkap Budi saat Manajemen PLN Kalbar bekunjung ke pabrik miliknya pada Selasa (11/05) lalu.
Baca juga: Produktivitas UMKM Sanggau meningkat
Baca juga: Pelaku UMKM andalkan kualitas pasokan listrik tingkatkan produktivitas usaha
Dalam kesempatan itu, Budi mengucapkan banyak terima kasih atas kesigapan PLN dalam memenuhi permintaan pengajuan permohonan sambungan listrik dari PLN.
"Menjalankan usaha selama 18 tahun menggunakan diesel biaya operasional nya cukup besar, beruntung sekali saat ini kami telah menggunakan listrik PLN, biaya operasional jadi lebih ringan," ungkap Budi tersenyum.
Pada bulan Januari 2019, Budi mengajukan permohonan listrik PLN dengan daya 197 kVA.
Setelah merasakan manfaatnya, Ia pun kembali mengajukan tambah daya menjadi 555 kVA pada bulan akhir Agustus 2020. Proses penambahan daya ini diakuinya sangat cepat meskipun ditengah masa pandemi, hanya selang beberapa hari, pabrik miliknya sudah dapat beroperasi lebih maksimal dengan daya listrik yang baru.
“Kini, setelah sepenuhnya menggunakan listrik PLN, banyak memberikan manfaat dan keuntungan bagi perusahaan kami terutama mengenai masalah produksi yang lebih berkualitas, efisiensi kerja jauh lebih baik, penghematan dan produksi jauh lebih meningkat," tutur Budi.
Sementara itu, Manajer PLN UP3 Pontianak, Didi Kurniawan Abuhari, mengatakan bahwa pihaknya terus berupaya melakukan aggresive marketing terutama di sektor industri dan mendorong para pelaku usaha kecil dan menengah khususnya bidang pertanian agriculture untuk sepenuhnya menggunakan listrik PLN agar usahanya dapat terus tumbuh dan berkembang sehingga keberadaannya dapat meningkatkan perekonomian masyarakat sekitar.
Baca juga: Jelang perayaan Idul Fitri, Kabinda Kalbar kunjungi obvitnas kelistrikan
Baca juga: Nasyi'atul AisyiyahKalbar bekerjasama dengan TBK PLN santuni 100 anak Yatim
Baca juga: PLN terus konsisten tebarkan kebahagiaan di bulan Ramadan
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2021
Hal tersebut diungkap Budi saat Manajemen PLN Kalbar bekunjung ke pabrik miliknya pada Selasa (11/05) lalu.
Baca juga: Produktivitas UMKM Sanggau meningkat
Baca juga: Pelaku UMKM andalkan kualitas pasokan listrik tingkatkan produktivitas usaha
Dalam kesempatan itu, Budi mengucapkan banyak terima kasih atas kesigapan PLN dalam memenuhi permintaan pengajuan permohonan sambungan listrik dari PLN.
"Menjalankan usaha selama 18 tahun menggunakan diesel biaya operasional nya cukup besar, beruntung sekali saat ini kami telah menggunakan listrik PLN, biaya operasional jadi lebih ringan," ungkap Budi tersenyum.
Pada bulan Januari 2019, Budi mengajukan permohonan listrik PLN dengan daya 197 kVA.
Setelah merasakan manfaatnya, Ia pun kembali mengajukan tambah daya menjadi 555 kVA pada bulan akhir Agustus 2020. Proses penambahan daya ini diakuinya sangat cepat meskipun ditengah masa pandemi, hanya selang beberapa hari, pabrik miliknya sudah dapat beroperasi lebih maksimal dengan daya listrik yang baru.
“Kini, setelah sepenuhnya menggunakan listrik PLN, banyak memberikan manfaat dan keuntungan bagi perusahaan kami terutama mengenai masalah produksi yang lebih berkualitas, efisiensi kerja jauh lebih baik, penghematan dan produksi jauh lebih meningkat," tutur Budi.
Sementara itu, Manajer PLN UP3 Pontianak, Didi Kurniawan Abuhari, mengatakan bahwa pihaknya terus berupaya melakukan aggresive marketing terutama di sektor industri dan mendorong para pelaku usaha kecil dan menengah khususnya bidang pertanian agriculture untuk sepenuhnya menggunakan listrik PLN agar usahanya dapat terus tumbuh dan berkembang sehingga keberadaannya dapat meningkatkan perekonomian masyarakat sekitar.
Baca juga: Jelang perayaan Idul Fitri, Kabinda Kalbar kunjungi obvitnas kelistrikan
Baca juga: Nasyi'atul AisyiyahKalbar bekerjasama dengan TBK PLN santuni 100 anak Yatim
Baca juga: PLN terus konsisten tebarkan kebahagiaan di bulan Ramadan
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2021