Wali Kota Pontianak, Provinsi Kalbar, Edi Rusdi Kamtono menilai Satuan Tugas Penanganan COVID-19 cukup efektif untuk menjaga "Kampung Tangguh" bebas dari pandemi COVID-19.

"Di Pontianak sudah ada beberapa titik posko atau Kampung Tangguh yang dibentuk bersama Kodam XII Tanjungpura, Kodim Pontianak, dan Polresta Pontianak untuk menjaga kampung ini bebas dari COVID-19," kata Edi Rusdi Kamtono di Pontianak, Kamis.

Ia menjelaskan, program tersebut dinilai sangat efektif, seperti banyak dilihat di setiap rumah masyarakat sekarang sudah menyiapkan tempat pencuci tangan dengan sabun.

"Selain itu di sektor ekonomi masyarakat sudah banyak menanam sayur di polibag dan membudidaya ikan lele, dampak pandemi justru malah kompak termasuk untuk membuat ketahanan pangan dan gotong royongnya kuat. Jika sebagian besar daerah seperti ini maka kita akan lebih mudah menanganinya," kata dia.

Dirinya mengatakan sudah membentuk tim satgas di semua RT/RW, dan kecamatan, untuk menajemen yang baik sudah ada sekitar 12 termasuk di Kampung Tangguh Teratai.

"Saat ini masyarakat yang sudah terkonfirmasi positif COVID-19 sebanyak 126 orang dari hasil tes usap terhitung 26 Mei 2021, dan saat ini tingkat keterisian tempat tidur di rumah sakit yang ada di kota itu sudah mencapai sekitar 71 persen dan kami terus menjaga supaya tidak sampai meningkat hingga di atas 75 persen," kata dia.

Edi mengatakan 126 orang tersebut umumnya bergejala termasuk juga Orang Tanpa Gejala (OTG), jumlah tersebut tergantung "tracing" karena masih ada yang sembuh ada juga yang baru positif.

Dia berharap, kasus COVID-19 di Kota Pontianak tidak terus mengalami peningkatan sehingga tingkat keterisian tempat tidur di rumah sakit
harus selalu berada di bawah 60 persen.

"Untuk itu, saya mengimbau kepada seluruh masyarakat agar tetap mentaati protokol kesehatan, yakni selalu menggunakan masker, rajin cuci tangan menggunakan sabun, dan jaga jarak agar tidak terpapar virus corona," ujarnya.

Dia menambahkan, pihaknya bersama instansi terkait terus melakukan "tracing" terutama bagi warga yang bergejala. Lalu mengantisipasi kasus-kasus baru untuk mengetahui adanya penyebaran varian baru COVID-19 di Kota Pontianak.

"Kemudian gejala yang ditimbulkan juga menjadi bahan kajian di jajaran Dinas Kesehatan dan semua pihak, dan langkah-langkah PPKM (Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat) juga terus dilakukan evaluasi. Intinya setiap hari Pemerintah Kota Pontianak selalu memikirkan penanganan pandemi COVID-19," ungkapnya.
 

Pewarta: Andilala dan Yunita

Editor : Andilala


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2021