Bupati Sambas, Kalimantan Barat, Satono meletakkan batu pertama sebagai tanda dimulainya pembangunan jembatan Desa Tebuah Elok, Kecamatan Subah yang sudah sekian lama diimpikan masyarakat setempat.
"Pembangunan ini digagas oleh Tim sosial Bakmie Loncat .Mudah-mudahan kawan-kawan dari Tim Sosial Bakmie Loncat serta para donatur yang memberikan donasinya diberikan kesehatan, kemampuan dan kekuatan," ujarnya saat dihubungi di Sambas, Rabu.
Ia menjelaskan bahwa selama ini, kondisi jembatan penghubung antar dusun yang mereka miliki sudah rusak parah. Sehingga dikhawatirkan ambruk dan mengancam keselamatan warga setempat.
"Dengan adanya peran masyarakat di luar pemerintah untuk membangun sangat kami apresiasi. Kami mengucapkan terimakasih kepada Tim Sosial Bakmie Loncat yang telah berpartisipasi membangun Kabupaten Sambas,"ucapnya.
Satono meminta masyarakat tidak beranggapan pembangunan jembatan itu adalah sebagai proyek yang menguntungkan pihak tertentu. Dia meminta, pembangunan jembatan itu harus dikerjakan secara gotong-royong.
"Harapan saya ada nilai gotong-royong, karena ini bukan proyek, ini dikerjakan swakelola dan swadaya masyarakat. Apa yang bisa diberikan oleh masyarakat di sini untuk membantu Tim Sosial Bakmie Loncat menyelesaikan jembatan ini," katanya.
Satono meminta seluruh masyarakat di Desa Tebuah Elok mau menyumbangkan tenaganya untuk sama-sama membangun jembatan tersebut agar bisa digunakan secepatnya.
"Sekali lagi ini bukan proyek, masyarakat harus gotong-royong, semua sudah disiapkan dari batu, pasir sampai besi nya. Masyarakat harus memberikan kontribusi juga. Minimal tenaganya," pinta Satono.
Satono berharap pembangunan jembatan itu segera selesai dalam tempo maksimal satu bulan. Jika bisa selesai dua pekan, dia akan lebih senang.
"Harapan saya pembangunan jembatan ini tidak begitu lama bisa selesai. Kalau bisa dua pekan sudah selesai, kalau tidak bisa satu bulan harus diselesaikan. Biar cepat digunakan masyarakat juga," kata dia.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2021
"Pembangunan ini digagas oleh Tim sosial Bakmie Loncat .Mudah-mudahan kawan-kawan dari Tim Sosial Bakmie Loncat serta para donatur yang memberikan donasinya diberikan kesehatan, kemampuan dan kekuatan," ujarnya saat dihubungi di Sambas, Rabu.
Ia menjelaskan bahwa selama ini, kondisi jembatan penghubung antar dusun yang mereka miliki sudah rusak parah. Sehingga dikhawatirkan ambruk dan mengancam keselamatan warga setempat.
"Dengan adanya peran masyarakat di luar pemerintah untuk membangun sangat kami apresiasi. Kami mengucapkan terimakasih kepada Tim Sosial Bakmie Loncat yang telah berpartisipasi membangun Kabupaten Sambas,"ucapnya.
Satono meminta masyarakat tidak beranggapan pembangunan jembatan itu adalah sebagai proyek yang menguntungkan pihak tertentu. Dia meminta, pembangunan jembatan itu harus dikerjakan secara gotong-royong.
"Harapan saya ada nilai gotong-royong, karena ini bukan proyek, ini dikerjakan swakelola dan swadaya masyarakat. Apa yang bisa diberikan oleh masyarakat di sini untuk membantu Tim Sosial Bakmie Loncat menyelesaikan jembatan ini," katanya.
Satono meminta seluruh masyarakat di Desa Tebuah Elok mau menyumbangkan tenaganya untuk sama-sama membangun jembatan tersebut agar bisa digunakan secepatnya.
"Sekali lagi ini bukan proyek, masyarakat harus gotong-royong, semua sudah disiapkan dari batu, pasir sampai besi nya. Masyarakat harus memberikan kontribusi juga. Minimal tenaganya," pinta Satono.
Satono berharap pembangunan jembatan itu segera selesai dalam tempo maksimal satu bulan. Jika bisa selesai dua pekan, dia akan lebih senang.
"Harapan saya pembangunan jembatan ini tidak begitu lama bisa selesai. Kalau bisa dua pekan sudah selesai, kalau tidak bisa satu bulan harus diselesaikan. Biar cepat digunakan masyarakat juga," kata dia.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2021