Bupati Sambas, Kalimantan Barat, Satono, turun ke Pasar Pemangkat untuk menyampaikan permintaan kepada warga yang beraktivitas di tempat itu agar mematuhi ketentuan terkait dengan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Mikro.

“Semalam (17/7) kami terjun langsung ke lapangan. Selain memberikan imbauan juga terus mengingatkan kepada pemilik usaha agar memperketat penerapan protokol kesehatan dan hanya boleh buka sampai pukul 22.00 malam. Kita menjalankan edaran Nomor: 100/12/2021 tentang PPKM Mikro. Saya ingin masyarakat kita sehat walafiat tidak terpapar COVID-19,” ujarnya saat dihubungi di Sambas, Minggu.

Dalam kegiatan itu, Bupati Satono didampingi Kapolres Sambas, AKBP Robertus B. Herry Ananto Pratikno dan Dandim 1208/Sambas Letkol Infanteri Setyo Budiono.

Ia mengatakan kehadiran mereka di masyarakat bukanlah bertujuan membubarkan aktivitas usaha warga.

Namun, dia ingin mengetahui apakah masyarakat dan para pelaku usaha benar-benar menerapkan protokol kesehatan guna mencegah penularan COVID-19.

"Saya ingin pelaku usaha taat kepada aturan pemerintah baik itu di tingkat pusat, provinsi, maupun kabupaten. Jangan sampai ada tempat usaha yang mengabaikan protokol kesehatan," katanya.

Ia menyatakan tidak ingin kerumunan warga di Pasar Pemangkat menjadi tempat penularan COVID-19.

Dia berharap, masyarakat kooperatif dan mematuhi aturan terkait dengan PPKM Mikro agar status zona oranye Kabupaten Sambas bisa turun menjadi zona kuning, bahkan hijau.

"Sekarang Sambas zona oranye. Jangan sampai zona merah sehingga kita terpaksa menerapkan PPKM Darurat. Kita sayang dengan masyarakat. Kita lakukan ini sebagai bentuk edukasi dan sosialisasi kepada mereka, supaya tertib dengan PPKM Mikro," katanya.

Ia menyampaikan tentang kepatuhan warga terhadap prokes, di antaranya memakai masker saat beraktivitas, menghindari kerumunan, mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir, menjaga jarak dan membatasi mobilitas.

"Sekarang pemerintah sedang menggencarkan vaksinasi massal. Masyarakat Kabupaten Sambas jangan takut disuntik vaksin. Saya pastikan vaksin itu aman dan halal karena sudah melewati metode penelitian yang canggih," katanya.

Pewarta: Dedi

Editor : Teguh Imam Wibowo


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2021