Provinsi Kalbar kembali melakukan ekspor durian dalam bentuk pasta mencapai 26,5 ton ke China dan penandaan ekspor tersebut saat kegiatan Merdeka Ekspor yang serentak dilakukan di 17 pintu ekspor baik laut maupun udara se-Indonesia.
"Dalam Merdeka Ekspor produk pertanian terutama untuk hortikultura yaitu durian dalam bentuk pasta diekspor ke China. Total ekspor 26,5 ton atau nilainya capai Rp1,8 miliar," ujar Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalbar, Florentinus Anum yang mendampingi Gubernur Kalbar saat pelepasan ekspor komoditi pertanian di Pontianak, Sabtu.
Menurut dia, kegiatan ekspor pertanian seperti durian tentu harus terus ditingkatkan baik dari sisi kuantitas maupun kualitas serta komoditi pertanian ekspor lainnya.
"Potensi ekspor Kalbar sangat banyak. Kegiatan ekspor ini selalu disampaikan Gubernur Kalbar dalam rangka meningkatkan nilai tambah dan peningkatan pendapatan petani di lapangan,'' jelas dia.
Upaya peningkatan ekspor tentu berdampak ke petani. Menurutnya jika nilai ekspor baik berupa volume dan komoditi meningkat tentu harus berdampak ke petani.
"Petani sebagai produsen harus dibina. Penguatan kelembagaan kita dan perlu ada kemitraan dengan eksportir dalam bentuk kerjasama. Sehingga petani ada kepastian harga dan pasar. Selanjutnya kebutuhan eksportir terjaga atau berkelanjutan," kata dia.
Dalam Merdeka Ekspor komoditi yang diekspor dari Kalbar yakni juga ada tanaman hias, kelapa bulat, kelapa parut kering, palm kernel expeller, santan kelapa, biji pinang, rbd palm olein, karet dan sarang burung walet. Total nilai ekspor dalam program tersebut Rp194,31 miliar.
Sebelumnya, setiap dua bulan sekali pada 2021 Kalbar ekspor 53 ton durian ke China.
"Dari data Badan Karantina Pertanian Kelas 1 Pontianak tercatat setiap dua bulan sekali di tahun ini dari Kalbar ekspor durian beku sudah lumayan capai 53 ton," kata Florentinus Anum.
Ia menjelaskan sejak Februari, April, Juni 2021 ekspor durian tersebut dalam bentuk beku. Saat ini, menurutnya, di Kalbar ada beberapa pabrik pengolahan durian.
"Untuk luas panen dan produksi durian di Kalbar sendiri mengacu pada tahun lalu yakni luas panen 1.268 hektare dengan produksi 14.672 ton. Pada 2020 ada penurunan produksi (durian) dari tahun sebelumnya yang mencapai 27.207 ton dari luas panen 2.851 hektare," katanya.
Baca juga: Setiap dua bulan sekali Kalbar ekspor buah durian 53 ton ke China
Baca juga: Mau ekspor durian, ini tiga varietas yang disarankan pakar
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2021
"Dalam Merdeka Ekspor produk pertanian terutama untuk hortikultura yaitu durian dalam bentuk pasta diekspor ke China. Total ekspor 26,5 ton atau nilainya capai Rp1,8 miliar," ujar Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalbar, Florentinus Anum yang mendampingi Gubernur Kalbar saat pelepasan ekspor komoditi pertanian di Pontianak, Sabtu.
Menurut dia, kegiatan ekspor pertanian seperti durian tentu harus terus ditingkatkan baik dari sisi kuantitas maupun kualitas serta komoditi pertanian ekspor lainnya.
"Potensi ekspor Kalbar sangat banyak. Kegiatan ekspor ini selalu disampaikan Gubernur Kalbar dalam rangka meningkatkan nilai tambah dan peningkatan pendapatan petani di lapangan,'' jelas dia.
Upaya peningkatan ekspor tentu berdampak ke petani. Menurutnya jika nilai ekspor baik berupa volume dan komoditi meningkat tentu harus berdampak ke petani.
"Petani sebagai produsen harus dibina. Penguatan kelembagaan kita dan perlu ada kemitraan dengan eksportir dalam bentuk kerjasama. Sehingga petani ada kepastian harga dan pasar. Selanjutnya kebutuhan eksportir terjaga atau berkelanjutan," kata dia.
Dalam Merdeka Ekspor komoditi yang diekspor dari Kalbar yakni juga ada tanaman hias, kelapa bulat, kelapa parut kering, palm kernel expeller, santan kelapa, biji pinang, rbd palm olein, karet dan sarang burung walet. Total nilai ekspor dalam program tersebut Rp194,31 miliar.
Sebelumnya, setiap dua bulan sekali pada 2021 Kalbar ekspor 53 ton durian ke China.
"Dari data Badan Karantina Pertanian Kelas 1 Pontianak tercatat setiap dua bulan sekali di tahun ini dari Kalbar ekspor durian beku sudah lumayan capai 53 ton," kata Florentinus Anum.
Ia menjelaskan sejak Februari, April, Juni 2021 ekspor durian tersebut dalam bentuk beku. Saat ini, menurutnya, di Kalbar ada beberapa pabrik pengolahan durian.
"Untuk luas panen dan produksi durian di Kalbar sendiri mengacu pada tahun lalu yakni luas panen 1.268 hektare dengan produksi 14.672 ton. Pada 2020 ada penurunan produksi (durian) dari tahun sebelumnya yang mencapai 27.207 ton dari luas panen 2.851 hektare," katanya.
Baca juga: Setiap dua bulan sekali Kalbar ekspor buah durian 53 ton ke China
Baca juga: Mau ekspor durian, ini tiga varietas yang disarankan pakar
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2021