Kepala Badan Kebijakan Fiskal Kementerian Keuangan (Kemenkeu) Febrio Kacaribu menyatakan pemerintah mengalokasikan anggaran sebesar Rp27,4 triliun untuk pengembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) pada tahun depan.

Anggaran pengembangan TIK ini meliputi belanja pemerintah pusat Rp24 triliun serta transfer ke daerah dan dana desa (TKDD) Rp3,4 triliun.

“Kita melanjutkan penyelesaian pembangunan infrastruktur strategis dan ini terkait dengan pelayanan dasar untuk mendukung produktivitas serta juga program prioritas di teknologi informasi,” katanya dalam diskusi daring di Jakarta, Rabu.

Berdasarkan bahan paparan Febrio, arah kebijakan TIK tahun depan meliputi membangun dan mengembangkan infrastruktur TIK untuk pemerataan akses serta konektivitas broadband di seluruh Indonesia.

Kemudian mendorong transformasi digital pada sektor ekonomi dan pemerintahan serta mempersiapkan ekosistem digital sekaligus SDM talenta digital.

Selain itu juga pembangunan pusat data nasional dan implementasi Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE) serta peningkatan pengembangan SDM dalam industri TIK.

Sementara itu, pemanfaatan anggaran TIK untuk belanja K/L adalah penyediaan Base Tranceiver Station (BTS) sebanyak 9.586 lokasi desa di wilayah 3T, akses internet di 20.965 lokasi layanan publik, satelit multifungsi, pembangunan pusat data nasional serta utilisasi Palapa Ring.

Untuk pemanfaatan anggaran TIK dari TKDD adalah sebagai media pendidikan dan perangkat TIK pendidikan, serta pengadaan sistem informasi manajemen RS (SIM RS).

Kemudian juga telemedicine dan telekonsultasi, penyediaan prasarana sistem informasi keluarga, balai penyuluhan KB, serta dana desa untuk pengembangan desa digital.
 

Pewarta: Astrid Faidlatul Habibah

Editor : Teguh Imam Wibowo


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2021