DPRD Kabupaten Sambas, Kalimantan Barat, menerima keluhan dari sejumlah perwakilan asosiasi angkutan terkait kelangkaan solar subsidi di kabupaten tersebut sejak beberapa waktu terakhir.
‘Perwakilan asosiasi dan supir angkutan telah datang ke kami mengeluhkan kesulitan untuk mendapatkan solar bersubsidi. Sehingga mereka merasa kesulitan untuk beraktivitas. Mereka bahkan saat mengantri tidak pernah mendapatkan solar bersubsidi," ujar Ketua Komisi II DPRD Kabupaten Sambas Ahmad Hafsak Setiawan saat dihubungi di Sambas, Rabu.
Baca juga: Nelayan Kendawangan Keluhkan Solar Langka
Ia menjelaskan bahwa kelangkaan solar bersubsidi ini diduga karena banyak antrian tangki "siluman" yang telah dimodifikasi sehingga melebihi kapasitas.
"Kemungkinan ada indikasi banyaknya antrian tangki siluman yang telah dimodifikasi melebihi kapasitas. Tentu hal itu perlu penertiban SPBU sehingga tangki-tangki siluman tidak ada lagi. Dengan begitu mereka dapat mendapatkan solar untuk beraktivitas sehari-hari," kata dia.
Salah seorang perwakilan supir angkutan, Hafsak mengatakan untuk mendapatkan solar mereka bahkan membeli di kios-kios yang tentunya harganya lebih mahal.
Selain itu, mMereka juga meminta agar harga eceran khusus solar di kios-kios juga ditentukan yakni di kisaran Rp6000 per liter.
Baca juga: Baznas Kalbar bantu solar cell Masjid Amalul Hasan Sengkuang Kapuas
Menanggapi hal tersebut, Komisi II DPRD Kabupaten Sambas dalam waktu dekat akan memanggil dinas terkait yakin Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Sambas serta inspeksi mendadak (Sidak) ke SPBU untuk melihat kondisi penyebab kelangkaan solar bersubsidi ini.
"Informasi dari supir angkutan kelangkaan solar yang mereka alami sudah beberapa bulan terakhir," ujarnya.
Kemudian Komisi II DPRD Kabupaten Sambas dalam waktu dekat akan berkonsultasi dengan Pertamina di Pontianak.
"Untuk sementara kita sudah langsung berkomunikasi dengan pihak Pertamina melalui pesan WA, di mana disampaikan pihak Pertamina akan menerbitkan Fuel Card, tentu terkait regulasi ini kita akan tanyakan secara langsung ke pihak Pertamina," kata dia.
Baca juga: Tiga daerah di Kalbar terima bantuan solar "drying dome''
Baca juga: Baznas Sanggau salurkan solar sel ke Masjid Al Muttaqin Dusun Sekura
Baca juga: PJU solar cell di Desa Beringin Rayo mulai dipasang
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2021
‘Perwakilan asosiasi dan supir angkutan telah datang ke kami mengeluhkan kesulitan untuk mendapatkan solar bersubsidi. Sehingga mereka merasa kesulitan untuk beraktivitas. Mereka bahkan saat mengantri tidak pernah mendapatkan solar bersubsidi," ujar Ketua Komisi II DPRD Kabupaten Sambas Ahmad Hafsak Setiawan saat dihubungi di Sambas, Rabu.
Baca juga: Nelayan Kendawangan Keluhkan Solar Langka
Ia menjelaskan bahwa kelangkaan solar bersubsidi ini diduga karena banyak antrian tangki "siluman" yang telah dimodifikasi sehingga melebihi kapasitas.
"Kemungkinan ada indikasi banyaknya antrian tangki siluman yang telah dimodifikasi melebihi kapasitas. Tentu hal itu perlu penertiban SPBU sehingga tangki-tangki siluman tidak ada lagi. Dengan begitu mereka dapat mendapatkan solar untuk beraktivitas sehari-hari," kata dia.
Salah seorang perwakilan supir angkutan, Hafsak mengatakan untuk mendapatkan solar mereka bahkan membeli di kios-kios yang tentunya harganya lebih mahal.
Selain itu, mMereka juga meminta agar harga eceran khusus solar di kios-kios juga ditentukan yakni di kisaran Rp6000 per liter.
Baca juga: Baznas Kalbar bantu solar cell Masjid Amalul Hasan Sengkuang Kapuas
Menanggapi hal tersebut, Komisi II DPRD Kabupaten Sambas dalam waktu dekat akan memanggil dinas terkait yakin Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Sambas serta inspeksi mendadak (Sidak) ke SPBU untuk melihat kondisi penyebab kelangkaan solar bersubsidi ini.
"Informasi dari supir angkutan kelangkaan solar yang mereka alami sudah beberapa bulan terakhir," ujarnya.
Kemudian Komisi II DPRD Kabupaten Sambas dalam waktu dekat akan berkonsultasi dengan Pertamina di Pontianak.
"Untuk sementara kita sudah langsung berkomunikasi dengan pihak Pertamina melalui pesan WA, di mana disampaikan pihak Pertamina akan menerbitkan Fuel Card, tentu terkait regulasi ini kita akan tanyakan secara langsung ke pihak Pertamina," kata dia.
Baca juga: Tiga daerah di Kalbar terima bantuan solar "drying dome''
Baca juga: Baznas Sanggau salurkan solar sel ke Masjid Al Muttaqin Dusun Sekura
Baca juga: PJU solar cell di Desa Beringin Rayo mulai dipasang
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2021