Wali Kota Pontianak Edi Rusdi Kamtono mendukung pengembangan ide dan kreativitas anak muda melalui karya mural di tembok Gang Tiongkandang 2, Kelurahan Sungai Jawi Dalam, Kecamatan Pontianak Barat.
"Kami mengapresiasi kehadiran Komunitas Tembokpedia Pontianak sebagai wadah positif bagi anak-anak untuk mengembangkan kreativitas mereka. Apalagi lukisan mural yang disajikan bertemakan pesan moral dan ajakan menjaga kebersihan lingkungan," katanya di Pontianak, Provinsi Kalimantan Barat, Selasa.
Dia menjelaskan pembuatan mural itu menjadi kegiatan positif bagi generasi muda setempat. Melalui karya itu, mereka menuangkan ide, sedangkan masyarakat mendapatkan pesan edukatif yang bermanfaat.
Baca juga: Satgas TMMD melukis mural kembangkan kreatifitas anak perbatasan
Beberapa kawasan yang mendapat sentuhan mural mereka, seperti Kampung Kamboja dan Gang Gajah Mada 9. Tempat itu, bisa menjadi destinasi wisata di Pontianak.
"Mereka bisa berswafoto kemudian di-'share' (bagikan) di media sosial sehingga mengundang rasa penasaran orang untuk berkunjung ke sana," katanya.
Para pelukis mural itu anak-anak muda tergabung dalam Komunitas Tembokpedia Pontianak. Komunitas tersebut, tindak lanjut dari Gerakan Indonesia Mengajar. Komunitas Tembokpedia Pontianak berdiri sejak 2019, diinisiasi, Maya (pendiri).
Koordinator Umum Tembokpedia Pontianak Uray Agustian menjelaskan rangkaian kegiatan melukis mural ini selama empat hari. Pada hari pertama berupa pengecatan dasar objek dengan warna putih, hari kedua pembuatan sketsa, hari ketiga pertemuan pengarahan, dan hari keempat mewarnai objek mural serta refleksi terhadap karya.
Keterlibatan anak-anak dalam melukis mural ini, katanya, selain menuangkan ide dan kreativitas mereka, juga membentuk karakter mereka melalui media menggambar di tembok.
Baca juga: Mural Gang Agung meriahkan Hari Jadi Kota Pontianak ke-248
"Karena setelah mereka selesai membuat lukisan mural, relawan kami akan menjelaskan pesan edukatif terkait gambar yang telah mereka buat," ujarnya.
Ia menjelaskan Tembokpedia Pontianak merupakan komunitas yang mengusung metode pengabdian kepada masyarakat, dengan mewadahi anak-anak untuk mengembangkan ide dan kreativitas melalui lukisan mural dengan pesan moral dalam karya itu.
Tema lukisan mural yang diusung oleh Tembokpedia Pontianak, di antaranya permasalahan lingkungan sehari-hari seperti ajakan membuang sampah pada tempatnya, sopan santun, toleransi budaya, cita-cita, bahaya korupsi, dan bahaya penyalahgunaan narkoba.
"Intinya mengandung pesan-pesan moral yang baik bagi yang melihat lukisan mural tersebut, terutama anak-anak," ungkapnya.
Ia menyebut tidak ada batas usia bagi mereka yang ingin bergabung dalam Komunitas Tembokpedia Pontianak. Setiap anggota komunitas harus memiliki semangat menyebarkan dan berbagi kebaikan.
Ia mengatakan setiap orang tidak harus mampu melukis untuk masuk menjadi anggota komunitas itu, karena hal terpenting mereka mau belajar dan mencoba berbagai hal baru.
"Seperti yang tidak bisa menggambar, kami bantu dan ajarkan mereka menggambar sampai bisa sehingga mereka akan mendapatkan ilmu baru," kata Uray.
Baca juga: Lomba Mural meriahkan Festival Parit Nanas
Baca juga: Pontianak Luncurkan Bak Sampah Bergambar Mural
Baca juga: BKKBN Kalbar Gunakan Seni Mural Publikasikan Program
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2021
"Kami mengapresiasi kehadiran Komunitas Tembokpedia Pontianak sebagai wadah positif bagi anak-anak untuk mengembangkan kreativitas mereka. Apalagi lukisan mural yang disajikan bertemakan pesan moral dan ajakan menjaga kebersihan lingkungan," katanya di Pontianak, Provinsi Kalimantan Barat, Selasa.
Dia menjelaskan pembuatan mural itu menjadi kegiatan positif bagi generasi muda setempat. Melalui karya itu, mereka menuangkan ide, sedangkan masyarakat mendapatkan pesan edukatif yang bermanfaat.
Baca juga: Satgas TMMD melukis mural kembangkan kreatifitas anak perbatasan
Beberapa kawasan yang mendapat sentuhan mural mereka, seperti Kampung Kamboja dan Gang Gajah Mada 9. Tempat itu, bisa menjadi destinasi wisata di Pontianak.
"Mereka bisa berswafoto kemudian di-'share' (bagikan) di media sosial sehingga mengundang rasa penasaran orang untuk berkunjung ke sana," katanya.
Para pelukis mural itu anak-anak muda tergabung dalam Komunitas Tembokpedia Pontianak. Komunitas tersebut, tindak lanjut dari Gerakan Indonesia Mengajar. Komunitas Tembokpedia Pontianak berdiri sejak 2019, diinisiasi, Maya (pendiri).
Koordinator Umum Tembokpedia Pontianak Uray Agustian menjelaskan rangkaian kegiatan melukis mural ini selama empat hari. Pada hari pertama berupa pengecatan dasar objek dengan warna putih, hari kedua pembuatan sketsa, hari ketiga pertemuan pengarahan, dan hari keempat mewarnai objek mural serta refleksi terhadap karya.
Keterlibatan anak-anak dalam melukis mural ini, katanya, selain menuangkan ide dan kreativitas mereka, juga membentuk karakter mereka melalui media menggambar di tembok.
Baca juga: Mural Gang Agung meriahkan Hari Jadi Kota Pontianak ke-248
"Karena setelah mereka selesai membuat lukisan mural, relawan kami akan menjelaskan pesan edukatif terkait gambar yang telah mereka buat," ujarnya.
Ia menjelaskan Tembokpedia Pontianak merupakan komunitas yang mengusung metode pengabdian kepada masyarakat, dengan mewadahi anak-anak untuk mengembangkan ide dan kreativitas melalui lukisan mural dengan pesan moral dalam karya itu.
Tema lukisan mural yang diusung oleh Tembokpedia Pontianak, di antaranya permasalahan lingkungan sehari-hari seperti ajakan membuang sampah pada tempatnya, sopan santun, toleransi budaya, cita-cita, bahaya korupsi, dan bahaya penyalahgunaan narkoba.
"Intinya mengandung pesan-pesan moral yang baik bagi yang melihat lukisan mural tersebut, terutama anak-anak," ungkapnya.
Ia menyebut tidak ada batas usia bagi mereka yang ingin bergabung dalam Komunitas Tembokpedia Pontianak. Setiap anggota komunitas harus memiliki semangat menyebarkan dan berbagi kebaikan.
Ia mengatakan setiap orang tidak harus mampu melukis untuk masuk menjadi anggota komunitas itu, karena hal terpenting mereka mau belajar dan mencoba berbagai hal baru.
"Seperti yang tidak bisa menggambar, kami bantu dan ajarkan mereka menggambar sampai bisa sehingga mereka akan mendapatkan ilmu baru," kata Uray.
Baca juga: Lomba Mural meriahkan Festival Parit Nanas
Baca juga: Pontianak Luncurkan Bak Sampah Bergambar Mural
Baca juga: BKKBN Kalbar Gunakan Seni Mural Publikasikan Program
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2021