Bupati Landak Karolin Margret Natasa berharap dengan ditetapkannya BBM satu harga di Kabupaten Landak bisa menumbuhkan dan meningkatkan daya saing ekonomi masyarakat dengan semakin murahnya biaya transportasi.

"Dengan penetapan BBM satu harga ini, saya yakin daya saing ekonomi masyarakat dapat berjalan, karena biaya transportasinya terjangkau atau murah. Walaupun secara teori bisnis memberikan keuntungan yang kecil bagi Pertamina, tetapi BBM satu harga tersebut sangat dirasakan manfatnya bagi masyarakat," kata Karolin di Ngabang, Jumat.

Dia mengatakan, beberapa hal yang menjadi isu terkait BBM, yakni untuk kelancaran suplay sudah baik, apalagi dengan adanya SPBU penyalur BBM satu harga ini. Dengan adanya ini masyarakat mendapatkan kepastian terhadap ketersediaan BBM.

Bupati Karolin menambahkan penyaluran BBM satu harga ini merupakan kebijakan yang memiliki efek sosial yang sangat besar karena selain dari sisi bisnis, sisi idealisme, ada sisi sosial dan masalah sosial yang harus diperhatikan.

"Apapun kebijakan pemerintah pusat dapat dikaji dengan hati-hati sehingga tidak menimbulkan gejala-gejala sosial. Semoga program-program pemerintah ke depannya bisa meningkatkan kesejahteraan dan perekonomian masyarakat," tuturnya.

Di tempat yang sama, anggota Komite Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH MIGAS) Wahyudi Anas menjelaskan penyaluran BBM satu harga ini memang ditujukan untuk wilayah daerah 3T, yakni tertinggal, terdepan dan terluar, dengan target percepatan pembangunan hingga Tahun 2024.

"Kami BPH Migas sudah mencatat sisa kemarin yang belum terbangun, termasuk Kabupaten Landak ada empat yang belum terbangun, yakni di Kecamatan Menjalin, Menyuke, Meranti dan Sebangki. Ini perlu kerja sama dengan bupati untuk mempercepat proses tersebut agar selum Tahun 2024 ini sudah terbangun," kata Wahyudi.

Pewarta: Rendra Oxtora

Editor : Admin Antarakalbar


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2021