Pemerintah Daerah Kabupaten Kayong Utara (KKU), Kalimantan Barat menyediakan armada angkutan laut ke pulau terluar dan terpencil secara gratis bagi masyarakat dan hal itu sebagai upaya membangun konektivitas antar daerah kepulauan dan mengurangi kesenjangan masyarakat di negeri bertuah tersebut.
"Insya Allah sementara sudah kita siapkan. Kapal KM Banawa Nusantara ini akan menghubungkan Sukadana, Betok, Padang. Saat ini beroperasi dua minggu sekali. Untuk pelapis sudah ada kapal reguler yang melayani," ujar Kepala Bidang Lalu Lintas dan Angkutan, Dinas Perhubungan Kabupaten Kayong Utara, Wardana saat dihubungi di Sukadana, Minggu.
Ia menjelaskan bahwa dengan dioperasikan kapal penumpang dan pengangkut barang ini diharapkan masyarakat kepulauan bisa membawa hasil laut yang terkenal melimpah dan bernilai ekspor tinggi dengan mudah dan mendapatkan harga yang sesuai dengan kondisi pasar. Kemudian juga diharapkan mampu meningkatkan aksesibilitas 103 wilayah kepulauan yang ada di Kayong Utara.
"Sesuai dengan harapan kita bersama dan mandat dari Kementerian Perhubungan, bahwa kapal ini bergerak untuk menghubungkan daerah yang terisolir. Dampaknya luar biasa. Masyarakat dapat bermobilitas dengan baik, para aparatur pemerintah dapat melakukan penyegaran suasan dan berkomunikasi dengan baik," kata dia.
Pemerintah Kabupaten Kayong Utara juga menyediakan kapal cepat khusus untuk melayani kegiatan kepariwisataan untuk kegiatan pemerintah lainnya. Sehingga wilayah paling ujung Kayong Utara tersebut bisa ditempuh dengan lima jam saja.
"Di tahun ini Insya Allah gratis untuk kapal pengangkut penumpang dan barang tersebut belum tau nanti tahun depan karena masih proses penganggaran," kata dia
Ia menyebutkan bahwa ada delapan desa di daerah kepulauan yang tersebar di dua kecamatan tersebut saat ini memiliki keterbatasan terutama kebutuhan dasar masyarakat seperti tenaga kelistrikan dan sarana prasarana pendidikan yang memadai. Dari data BPS Kayong Utara hingga tahun 2021 untuk daerah Kecamatan Kepulauan Karimata belum ada jaringan listrik yang disediakan PLN serta sarana prasarana jenjang pendidikan tingkat SMA/SMK sederajat belum tersedia di daerah paling ujung negeri bertuah tersebut.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2021
"Insya Allah sementara sudah kita siapkan. Kapal KM Banawa Nusantara ini akan menghubungkan Sukadana, Betok, Padang. Saat ini beroperasi dua minggu sekali. Untuk pelapis sudah ada kapal reguler yang melayani," ujar Kepala Bidang Lalu Lintas dan Angkutan, Dinas Perhubungan Kabupaten Kayong Utara, Wardana saat dihubungi di Sukadana, Minggu.
Ia menjelaskan bahwa dengan dioperasikan kapal penumpang dan pengangkut barang ini diharapkan masyarakat kepulauan bisa membawa hasil laut yang terkenal melimpah dan bernilai ekspor tinggi dengan mudah dan mendapatkan harga yang sesuai dengan kondisi pasar. Kemudian juga diharapkan mampu meningkatkan aksesibilitas 103 wilayah kepulauan yang ada di Kayong Utara.
"Sesuai dengan harapan kita bersama dan mandat dari Kementerian Perhubungan, bahwa kapal ini bergerak untuk menghubungkan daerah yang terisolir. Dampaknya luar biasa. Masyarakat dapat bermobilitas dengan baik, para aparatur pemerintah dapat melakukan penyegaran suasan dan berkomunikasi dengan baik," kata dia.
Pemerintah Kabupaten Kayong Utara juga menyediakan kapal cepat khusus untuk melayani kegiatan kepariwisataan untuk kegiatan pemerintah lainnya. Sehingga wilayah paling ujung Kayong Utara tersebut bisa ditempuh dengan lima jam saja.
"Di tahun ini Insya Allah gratis untuk kapal pengangkut penumpang dan barang tersebut belum tau nanti tahun depan karena masih proses penganggaran," kata dia
Ia menyebutkan bahwa ada delapan desa di daerah kepulauan yang tersebar di dua kecamatan tersebut saat ini memiliki keterbatasan terutama kebutuhan dasar masyarakat seperti tenaga kelistrikan dan sarana prasarana pendidikan yang memadai. Dari data BPS Kayong Utara hingga tahun 2021 untuk daerah Kecamatan Kepulauan Karimata belum ada jaringan listrik yang disediakan PLN serta sarana prasarana jenjang pendidikan tingkat SMA/SMK sederajat belum tersedia di daerah paling ujung negeri bertuah tersebut.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2021